Konstelasi politik menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden sempat diwarnai dengan demonstrasi mahasiswa di depan DPR RI beberapa waktu lalu.

Namun, aksi kerusuhan di depan Gedung DPR itu ternyata merupakan hasil hasutan oknum yang ingin menggagalkan pelantikan Jokowi-Ma'ruf.

Hal ini seperti diungkapkan oleh Koordinator lapangan Aksi Kawal Pelantikan Jokowi-Ma'ruf, Amin Ronald Mulia Sitorus.

Menurutnya, saat ini ada sekelompok politisi, kelompok pembangkang anti-NKRI, dan kaum radikalis yang dengan terang-terangan berupaya untuk menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk masa jabatan 2019-2024.

Upaya menggagalkan pelantikan Presiden-Wakil Presiden ini telah dimulai dari kasus diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, kemudian berlanjut pada kerusuhan di Papua, hingga sejumlah unjuk rasa mahasiswa yang berujung kerusuhan di beberapa daerah.

Inilah yang harus diwaspadai oleh rakyat Indonesia. Bila kita lengah, situasi chaos akan diciptakan oleh kelompok radikalis tersebut.

Jangan biarkan Presiden yang sudah terpilih secara demokratis melalui Pemilu digagalkan oleh penumpang gelap. Momen ini adalah masa pertaruhan kita.

Kita harus tolak setiap aksi mahasiswa yang mengarahkan pada upaya penggagalan pelantikan Presiden. Selain karena ditumpangi kepentingan gelap, tindakan itu jelas ilegal berdasarkan konstitusi.

Mari kita jaga Indonesia, konstitusi dan rakyat dengan melawan desakan kaum radikal di atas.