- Beranda
- MotoGP
Konflik Makin Memanas, Pembangunan Sirkuit Mandalika Nyaris Berhenti, Warga Mengecam!
...
TS
Odleva
Konflik Makin Memanas, Pembangunan Sirkuit Mandalika Nyaris Berhenti, Warga Mengecam!
Baru saja kemarin kita bahas soal perkembangan sirkuit Mandalika yang akan digunakan sebagai tuan rumah MotoGP tahun 2021 mendatang. Memang dalam proses pembangunannya, sirkuit yang berbasis di wilayah Lombok ini sempat terdengar isu yang kurang mengenakkan, yakni soal sengketa tanah.
Bahkan sempat dikabarkan juga jika proses pembangunan sirkuit ini nyaris berhenti karena warga sekitar menghadang alat yang akan turun dalam pembangunan sirkuit.
Dalam isu sengketa tanah ini konon menurut penuturan warga, pihak pengeleloa Indonesia Turism Development Corporation atau disingkat ITDC belum membayar tanah yang dulunya merupakan jalan desa.
Masalah tersebut makin berlarut-larut sampai sekarang proses pembayaran tanah yang dilakukan oleh pihak pengelelola belum kunjung diterima oleh warga.
Update berita terkini, warga Dusun ujung laut Desa Kuta Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat menolak kedatangan proyek yang akan dibangun di desanya. Mereka menghadang para pekerja dengan cara memagari lahan yang hendak dilakukan pembangunan.
”Ini masalah eks lahan jalan desa, masyarakat menuntut pemerintah dan ITDC membayar tanah mereka. Ini dulu (tanah) dipinjam pakai. Masyarakat sudah larang kontraktor untuk bongkar, namun tidak diindahkan, sehingga kemarin kita putuskan untuk menghadang (alat berat)..”tutur Alus Darmiah salah satu warga desain disana, seperti kutipan Koranntb.
Pokok permasalahan sebenarnya sangat simpel, warga hanya ingin bermusyawarah kemudian membicarakan soal ganti rugi sebelum proses pembangunan diakukan lebih lanjut. Namun sayang justru pihak ITDC tidak datang saat dilakukan musyawarah dan terus tetap melanjutkan pembangunan.
” Kita sepakati untuk bertemu pihak ITDC kemarin malam di kantor desa, namun pihak ITDC tidak hadir. Jadi masyarakat meluap emosi dan sekitar jam 8.30 Wita pagi tadi masyarakat memagari lahan dengan bambu dan kayu. Masyarakat mendukung 100 persen hajat pemerintah Mega proyek nasional sirkuit MotoGP, tapi penuhi dulu hak masyarakat”…tukasnya lagi.
Warga bahkan mengancam melakukan pemblokiran jalan ketika saat peresmian dilakukan jika ITDC tidak memiliki itikad baik dalam menyelesaikan persoalan sengketa tanah ini.
” Jangan salahkan masyarakat ketika meluapkan eforia mereka saat kedatangan presiden dengan memblokir jalan ini..”tutupnya.
Hmm sepertinya kasus ini makin meradang ya, semoga saja persoalan bakal terselesaikan dan proses menuju Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP 2021 akan segera terealisasi.
Referensi : iwanbanaran.com(1/10/2019).
Bahkan sempat dikabarkan juga jika proses pembangunan sirkuit ini nyaris berhenti karena warga sekitar menghadang alat yang akan turun dalam pembangunan sirkuit.
Dalam isu sengketa tanah ini konon menurut penuturan warga, pihak pengeleloa Indonesia Turism Development Corporation atau disingkat ITDC belum membayar tanah yang dulunya merupakan jalan desa.
Masalah tersebut makin berlarut-larut sampai sekarang proses pembayaran tanah yang dilakukan oleh pihak pengelelola belum kunjung diterima oleh warga.
Update berita terkini, warga Dusun ujung laut Desa Kuta Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat menolak kedatangan proyek yang akan dibangun di desanya. Mereka menghadang para pekerja dengan cara memagari lahan yang hendak dilakukan pembangunan.
”Ini masalah eks lahan jalan desa, masyarakat menuntut pemerintah dan ITDC membayar tanah mereka. Ini dulu (tanah) dipinjam pakai. Masyarakat sudah larang kontraktor untuk bongkar, namun tidak diindahkan, sehingga kemarin kita putuskan untuk menghadang (alat berat)..”tutur Alus Darmiah salah satu warga desain disana, seperti kutipan Koranntb.
Pokok permasalahan sebenarnya sangat simpel, warga hanya ingin bermusyawarah kemudian membicarakan soal ganti rugi sebelum proses pembangunan diakukan lebih lanjut. Namun sayang justru pihak ITDC tidak datang saat dilakukan musyawarah dan terus tetap melanjutkan pembangunan.
” Kita sepakati untuk bertemu pihak ITDC kemarin malam di kantor desa, namun pihak ITDC tidak hadir. Jadi masyarakat meluap emosi dan sekitar jam 8.30 Wita pagi tadi masyarakat memagari lahan dengan bambu dan kayu. Masyarakat mendukung 100 persen hajat pemerintah Mega proyek nasional sirkuit MotoGP, tapi penuhi dulu hak masyarakat”…tukasnya lagi.
Warga bahkan mengancam melakukan pemblokiran jalan ketika saat peresmian dilakukan jika ITDC tidak memiliki itikad baik dalam menyelesaikan persoalan sengketa tanah ini.
” Jangan salahkan masyarakat ketika meluapkan eforia mereka saat kedatangan presiden dengan memblokir jalan ini..”tutupnya.
Hmm sepertinya kasus ini makin meradang ya, semoga saja persoalan bakal terselesaikan dan proses menuju Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP 2021 akan segera terealisasi.
Referensi : iwanbanaran.com(1/10/2019).
tata604 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
20.7K
201
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
MotoGP
1.5KThread•3.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya