fitriasarinaAvatar border
TS
fitriasarina
šŸ˜­šŸ˜­ Aku Yang Selalu Dipandang Rendah Pasangan Ku
Memang masalah ini sudah lama dan rasanya rumit untuk diselesaikan.

Begitulah jika sekolah dan penghasilan seorang laki-laki lebih rendah dibandingkan pasangannya ( perempuan ).

Sudah menjadi lumrah atau menjadi budaya bahwa laki-laki lah yang menjadi penanggung-jawab keuangan / ekonomi keluarga.

Wanita / perempuan lah yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga, kebersihan, kesehatan bahkan pendidikan anak-anak.
Ini budaya yang sudah melekat sejak jaman dulu kala dan akan selalu seperti itu.

Nah..
Ane terbalik nih agan dan sista.
Dari segi pendidikan, pacar saya lebih tinggi.
Saya hanyalah lulusan SMA.
Yah namanya lulusan SMA maka mencari pekerjaan juga ternyata jauh lebih susah.

Dulu saya berharap bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang besar dan mendapatkan gaji yang cukup besar berkisar 10 juta.
Itulah yang membuat saya datang dan merantau ke Jakarta.

Saya lihat di televisi, Jakarta adalah pusat bisnis, ekonomi, pabrik, perusahaan.
Jadi saya berpikir akan sangat mudah mencari pekerjaan walaupun saya hanya lulusan SMA.

Sekarang saya bekerja sebagai satpam di salah satu bank yang cukup besar dan gajinya hanya cukup-cukup makan.

Kedua hal inilah yaitu pendidikan yang seadanya dan pekerjaan yang gajinya kecil membuat pacar saya memandang rendah saya.

Pacar saya lagi sekolah S2 dan bekerja di perusahaan swasta dengan gaji yang besar sekitar 15 juta. šŸ˜‹

Bayangkan saja saya disuruh suruh untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci baju, mencuci piring, menyapu dan mengepel rumah. šŸ˜Ÿ

Saya juga harus antar jemput dia ke kampus dan ke tempat kerja. Jika saya telat maka saya akan dimarahin dengan kata-kata yang cukup kasar. šŸ˜”

Saya sering dimaki-maki gan sebagai laki-laki yang tidak jelas tujuan hidupnya.
Sebagai laki-laki parasit yang numpang hidup kepada pacarnya.

Memang sih, saya tinggal di rumah pacar saya dan biaya hidup saya ditanggung pacar saya. šŸ˜­

Walaupun begitu setidaknya dia tidak boleh memaki-maki saya karena dia juga yang meminta untuk tinggal bersama di rumahnya dia. šŸ˜­

Menjadi dilema gan dan sista.
Saya maunya sih dihargai sebagai seorang laki-laki dan ingin rasanya memarahi balik dia jika dia memarahi saya, tapi apa boleh buat, saya khawatir juga akan berantem lebih besar lagi. emoticon-Mad

Jika berantem atau putus maka akan lebih susah juga kondisinya buat saya karena saya akan diusir dari rumah dia dan hilang lah yang menanggung hidup saya emoticon-Big Grin

Begitulah gan dan sista, hampir setiap hari saya dimarah-marahi dan saya hanya bisa diam dan membatin.

Kadang ingin juga rasanya pergi jalan-jalan dan minum-minum alkohol agar pikiran ini tenang dan nyaman.

Ehh uang tidak ada untuk nongkrong-nongkron asik kayak mereka-mereka yang berduit banyak.

Jadi menurut agan dan sista disini yang membaca curhatan saya ini, apa yang harus saya lakukan???

Apa saya meminta putus saja?

Apakah saya harus melawan dan balik memarahi pacar saya itu?

Atau..

Apakah saya harus berselingkuh dengan wanita yang pendidikannya setara atau lebih rendah dan penghasilannya lebih rendah dari saya?

Pengen juga rasanya disanjung, dihormati, dihargai dan dipuja-puja pacar / pasangan.

Kasih masukannya ya agan dan sista.
Karena saran, nasihat, pendapat agan dan sista sangat berarti dan akan saya pertimbangkan untuk saya lakukan.

Thanks agan dan sista

emoticon-Nyepi emoticon-Nyepi
syafetri
delia.adel
dodimeigo
dodimeigo dan 4 lainnya memberi reputasi
3
4.7K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThreadā€¢27.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.