Gambar: Pribadi

Dengan adanya berbagai media elektronik yang mudah dijangkau semua kalangan, termasuk anak-anak menimbulkan efek positif dan negatif. Salah satu dari efek negatif yang kemungkinan besar dialami oleh anak-anak meniru apa yang mereka lihat dan dengar dari media elektronik tersebut. Hal ini tak terkecuali adegan-adegan di sinetron yang banyak menampilkan kisah cinta remaja.

Kejadian ini benar-benar terjadi pada dua orang anak sekolah dasar (SD) dalam sebuah video yang banyak dibagikan di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang anak perempuan berpakaian batik dan kerudung merah tengah menangis. Sepertinya orang yang merekam video tersebut adalah orang tua atau guru di antara kedua siswa yang tengah berseteru tersebut.

"Wong aku ndak salah opo-opo, dia marahin aku," tutur si anak perempuan tersebut. Matanya berkaca-kaca.

Kemudian perekam video bertanya, "Jadi kalian putus?"

"Iya," jawab anak perempuan itu dengan ekspresi cemberut.

Perekam video terkekeh beberapa kali. Dia kembali bertanya, kini giliran kepada anak laki-laki yang baru saja putus tersebut. Tampak anak laki-laki itu mengenakan pakaian olahraga sembari menggendong tas, "Abang marah diputusin?"

Anak laki-laki itu tak menjawab. Dia mengerlingkan mata sembari memanggut-manggut.

"Ngopo marah diputusin?" lanjut si perekam video kepada anak yang dipanggil Abang itu. Dia menjawab hanya dengan gelengan kepala.

Si ibu perekam video itu giliran kembali bertanya pada si anak perempuan, "Kamu enggak mau sama Abang lagi?"

Anak perempuan menggeleng.

"Ngopo kamu bisa putus sama Abang?" Ibu perekam masih terus bertanya.

"Dia galak," jawab si anak perempuan, "AKU ADA COWOK BARU, LAH DIA NGAMUK?"

Note TS: Ya iyalah, Maemunah! Kalau aku ada cewek baru memangnya kamu enggak akan marah? Enggak akan cemburu?

Berikut video lengkapnya:


Sumber: Instagram/lucu.abis

Gimana, GanSis dengan percakapan para bocah di atas? Bagi yang jomblo jangan iri, ya. Positif thinking saja kenapa kamu sampai saat ini jomblo, mungkin kamu jelek, miskin, dekil dan bau.