Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dibalik Hari Batik Nasional dan 5 Buah Batik Paling Cantik di Indonesia

marisa19Avatar border
TS
marisa19
Dibalik Hari Batik Nasional dan 5 Buah Batik Paling Cantik di Indonesia
Kemarin, 02 Oktober 2019 adalah Hari Batik Nasional,
Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati hari ditetapkannya Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.

Sekilas Sejarah Batik

Batik berasal dari gabungan dua kata dari Bahasa Jawa, 'ambatik' yang berarti menggambar kain dengan titik kecil yang dimaksudkan untuk mengawali konsep seni rupa di atas selembar kain. 'Amba' adalah menulis/menggambar, 'Tik' adalah titik.
Pada awalnya batik hanya digunakan sebagai tanda pengabdian di dalam Tembok Keraton sehingga menghasilkan motif – motif tertentu yang bermakna dalam setiap pemakaiannya.

Berdasarkan pengetahuan dari Rens Heringa, pada bukunya Fabric of Enchantment: Batik from the North Coast of Java (1996), bertuliskan batik pertama kali ada di Indonesia sekitar tahun 700an. Diperkenalkan oleh orang India, pada saat Raja Lembu Amiluhur (Jayanegara), merupakan raja kerajaan Janggala yang menikahkan putranya dengan seorang putri India.
Dalam bagian lain buku tersebut, disebutkan kalau batik dalam bentuk yang lebih primitif justru sudah dimiliki oleh orang Toraja (Tana Toraja, Sulawesi Selatan) bahkan sebelum ada di Tanah Jawa.

Semasa kedudukan Presiden SBY, UNESCO sudah menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia pada 2009 silam, tepatnya tanggal 2 Oktober 2009 yang kemudian dikenal sebagai Hari Batik Nasional. Presiden SBY kemudian meminta seluruh masyarakat Indonesia agar pada tanggal 2 Oktober 2009 dirayakan sebagai Hari Nasional Batik.


Berikut adalah 5 motif batik yang paling cantik menurut saya.

1). Motif Batik Tidayu

Sumber : Infobatik

Batik Tidayu ini berasal dari Singkawang.
Nama batik ini sendiri diambil dari tiga mayoritas etnis yang berdampingan di Kota Singkawang, saya sendiri berasal dari Singkawang. Bangga deh😁.
Nama Tidayu merupakan singkatan dari Tionghoa, Dayak, dan Melayu. Batik Tidayu mulai dipopulerkan sejak sepuluh tahun lalu.
Pada saat itu ide dan gagasan batik ini berawal dari sayembara desain yang digagas oleh Elisabeth Majuyetty, istri Hasan Karman, mantan Wali Kota Singkawang periode 2007-2012.
Berikut juga salah satu dari batik hasil sayembara selain Batik Tidayu tadi.
Sumber : Bycindy


2). Motif batik Megamendung

sumber : Sinarharapan

Motif Batik Megamendung merupakan karya seni batik yang identik dengan awan dan bahkan menjadi ikon batik di daerah Cirebon dan daerah Indonesia lainnya. Motif batik ini mempunyai kekhasan yang tidak ditemui di daerah penghasil batik lain selain hanya di Cirebon.
Karena hanya ada di Cirebon, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata pernah berkeinginan untuk mendaftarkan motif Megamendung ke UNESCO lho untuk mendapatkan pengakuan sebagai salah satu warisan dunia. Hanya saja sampai sekarang, belum ada informasi apakah Megamendung ini telah didaftarkan ke UNESCO, jadi saya tidak bisa mencantumkannya dengan jelas di sini.

3). Batik Keraton

sumber : Seruni

Motif batik keraton ini pada awal mulanya rakyat biasa tidak boleh menggunakannya lho. Tapi sekarang sudah bisa digunakan. Karena dulu penemu motif awalnya adalah putri-putri keraton Yogya sendiri yang notabene masih anggota keluarga Sultan.

4). Batik Motif Truntum asal Solo

Pegipegi

Setiap motif/corak batik memiliki sejarah dan maknanya.
Begitu juga dengan Batik Truntum ini.

Sejarahnya motif Truntum ini diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) dan memiliki makna cinta yang tumbuh kembali. Dia menciptakan motif ini sebagai symbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang (tumaruntum). Biasa motif ini dipakai sebagai pakaian batik oleh orang tua mempelai pada hari pernikahan anaknya, tentu saja dengan harapan untuk anaknya agar hubungan mereka tumaruntum.

5). Batik Malefo berelemen pala asal Maluku Utara, Ternate

Sumber Lombokita

Pada perayaan Hari Batik Nasional pada 2017 silam, pengelola Batik Malifo Ternate, memperingati Hari batik Nasional dengan meluncurkan tiga produk batik yang baru dengan motif pala, cengkeh dan pohon kelapa.
Dalam proses pewarnaan, batik Malefo ini juga menggunakan pewarna alami, seperti warna dari bahan; daun pala, cengke, jeruk dan lainnya itu membuat pakaian awet dan tahan lama.
Tak hanya itu, tekstur kain batik juga lebih lembut dengan kelebihan pewarnaanya sangat alami, sehingga ini menjadi terobosan tersendiri dalam dunia batik.

Diubah oleh marisa19 03-10-2019 09:52
Gresta
ceuhetty
zafinsyurga
zafinsyurga dan 6 lainnya memberi reputasi
7
4.1K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.