Pernahkah Gansis mengikuti ujian masuk perguruan tinggi? Jelas sebagian pernah dong, yaa ~ Tapi, pernahkah agan membayangkan suasana menjelang ujian yang mencekam,---mencekam banget sampai harus menghentikan kegiatan di stasiun, bandara, bahkan kantor polisi? Mereka siap sedia mengantar siswa ke sekolah agar tidak terlambat mengikuti ujian. Hal-hal tersebut ternyata terjadi di negara maju seperti Korea Selatan. Dan fenomena satu hari yang mencekam itu biasa disebut dengan Suneung. Apaan tuh? Yuk, kita kupas tuntas soal Suneung lewat thread berikut ini.



Di Indonesia, mulai tahun ini sudah menetapkan sistem UTBK sebagai syarat masuk perguruan tinggi. Persiapan yang disiapkan tentu saja mental dan belajar yang cukup. Zaman TS masih SMA, mentok belajar sampai sore, kadang dilanjut malam itupun kalau niat dan mood. Tapi, jangan kaget semisal Gansis bertemu dengan siswa SMA kelas akhir di Korea Selatan, kemudian iseng-iseng bertanya : kamu belajar sampai jam berapa? Mereka dengan santai menjawab : paling cepet jam 10 malam sudah tiba di rumah. Wagelaseh! Normalnya, seorang siswa menghabiskan waktunya selama 8 jam di sekolah. Tapi di Korsel, mereka tidak akan merasa cukup dengan itu. Senin-Jumat sekolah, belum lagi ditambah bimbingan les privat, belum lagi nyampe rumah juga lanjut belajar. Sesuai dengan thread yang pernah ane tulis sebelumnya ; Mengenal S K Y, Tiga Universitas Paling Prestisius Sepanjang Jagat Korea Selatan, di situ ane menjelaskan bahwa lolos salah satu perguruan tinggi dari tiga universitas prestisius bisa menjunjung tinggi derajat keluarga setinggi-tingginya. Bagi mereka, masuk perguruan tinggi adalah segala-galanya. Bahkan ada ucapan ngeri : hidup lo gagal kalau enggak masuk perguruan tinggi. Tapi, semisal berhasil masuk Yonsei University, beuh, barangkali keluarganya bakalan bikin acara slametan seminggu berturut-turut tanpa jeda.


Inilah alasan kuat yang membuat banyak orang tua berharap supaya anaknya lulus masuk perguruan tinggi. Mereka berdoa dengan sangat khusyuk, bahkan menunggu anaknya ujian di depan gerbang sekolah sambil merapalkan doa dengan keyakinan penuh. Yaaaa siapa orang tua yang enggak mau rugi setelah mengeluarkan begitu banyak duit untuk bayar sekolah, buku, dan jasa les privat?
Stigma perguruan tinggi adalah segala-galanya inilah yang membuat anak-anak di Korea Selatan harus mengenyam pendidikan sejak usia dini. Mereka dididik supaya terbiasa dengan kegiatan belajar bahkan di saat mereka masih berusia 4 tahun. Eits, seriusan. Enggak heran sih kalau nonton variety show Kbs 'The Return of Superman', anak artis tuh pada pinter-pinter. Tapi, dibalik didikan yang well-prepared, ada medan perang yang menunggu saat mereka SMA.

Pada akhirnya, rutinitas anak SMA di Korsel hanya berjibaku dengan buku, guru, video penyelesaian soal, dan berakhir tiba di rumah untuk tidur dan esok harinya mengulang rutinitas yang sama. Apa saja sih yang akan dihadapi mereka pada saat ujian CSAT?

Lumayan banyak dan ribet, ya?

Setelah 12 tahun menempuh pendidikan, maka para siswa yang terdiri dari ratusan ribu anak SMA kelas 12 ini akan berperang di satu hari yang penuh ketenangan. Orang Korea menyebutnya dengan Suneung.Suneung adalah hari diselenggarakannya test masuk perguruan tinggi di tiap-tiap sekolah. Biasanya, Suneung dilakukan rutin satu tahun sekali di bulan November. Menariknya, ujian Suneung ditandai seolah-olah seperti kalender nasional. Siswa semakin tegang, orang tua semakin kencang memanjatkan doa, dan saat hari H tiba, maka hal-hal seperti ini akan terjadi :

√ Ditutupnya akses bandara, stasiun, dan industri. Mereka akan menyisakan ruang bagi siswa untuk berangkat ujian tanpa harus kena macet. (Banyak kantor yang masuk siang, euy! )
√ Sekolah harus steril alias jauh dari suara-suara bising, bahkan pesawat dilarang terbang dengan kebisingan tertentu dan menjauhi area sekolah. (Serius, ane enggak ngarang! )
√ Orang tua, keluarga, adik kelas, bahkan wartawan padat memenuhi area depan gerbang sekolah. Mereka berbondong-bondong memberikan semangat dan doa kepada para peserta ujian. (Seriously, lo semua pada mau ujian atau mau sidang, sik!? )

Menariknya lagi, Pak Polisi bahkan sigap sedia mengantar siswa yang hampir telat ke sekolah. Mereka tidak segan menyalakan sirene di tengah jalan!

Nah, setelah Suneung berakhir, mereka tinggal duduk manis menunggu pengumuman lolos tidaknya ke perguruan tinggi. Jika mereka lolos masuk SKY (Seoul University, Korea University, dan Yonsei University) maka pemandangan yang Gansis lihat seperti ini :

Dan jika terbukti tidak lolos masuk universitas negeri manapun, maka pemandangan ini yang akan Gansis temukan :

Tapi mirisnya, lolos pun tidak menjamin damai sejahtera.... :

Hadeh, apasih sebenarnya tujuan hidup kita, tuh?
Memang betul bahwa kultur masing-masing negara itu berbeda-beda. Maka bersyukurlah kita hidup di lingkungan yang tidak begitu kental stigmanya bahwa kalau enggak jadi mahasiswa tuh hidupnya berantakan. Hmmm.. Jalani dan nikmati apapun yang saat ini Gansis sudah terima dan lakukan. Semangaaat!