Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
Girder Dipasang, Hingga Akhir 2019 Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung 50 Persen

Pemasangan girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Cikarang, Jawa Barat, Senin (30/9).



Jakarta - Wujud proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) makin terlihat jelas dengan dipasangnya girder pertama pada hari ini, Senin (30/9/2019). Girder ini merupakan bagian dari struktur elevated proyek transportasi massal tersebut.

Prosesi peletakan girder pertama dilaksanakan di casting yard 1 proyek kereta cepat JKT-BDG, yang ada di sisi KM 26 Tol Jakarta-Cikampek, sekitar Gerbang Tol Cikarang Utama. Girder ini berfungsi sebagai struktur jalur layang kereta cepat.

Pemasangan girder pertama ini disaksikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Rini tiba di lokasi pukul 08.30 WIB. Dia didampingi Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana dan pejabat lainnya.

Baca juga: Asyik! Waktu Tunggu LRT Palembang Kini Cuma 18 Menit


"Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur Allah SWT, kita bisa menyaksikan momen penting pekerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung yaitu erection girder pertama," kata Dirut KCIC Chandra Dwiputra di lokasi.

Jalur kereta cepat JKT-BDG, 60% adalah struktur elevated dari total panjang 142,3 km. KCIC sendiri menargetkan pembangunan kereta cepat JKT-BDG rampung di 2021.

Terkait pembebasan lahan, ia menuturkan progresnya udah mencapai 99,03 persen pada Jumat (27/9) lalu. Sementara itu, total proses pekerjaan telah mencapai 34,89 persen dari target.

"Progres pembebasan lahan sendiri sudah mencapai 99 persen, dan total proses alhamdulillah sudah hampir 35 persen," terang dia.

"Prosesnya sangat panjang untuk meyakinkan beberapa pihak yang kurang yakin bahwa Indonesia dapat memiliki kereta cepat," imbuhnya.

Kepala Manajer Proyek dari Powerchina Sinohydro Xi Zhongwei menambahkan kereta cepat akan memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi hanya 30 menit (untuk perjalanan langsung) hingga 40 menit (perjalanan tidak langsung). Kecepatannya diperkirakan melaju hingga 350 km per jam. Harga tiket keŕeta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan berkisar 200 ribu rupiah.

"Kereta cepat Jakarta Bandung adalah kereta cepat pertama di Indonesia, dan bahkan di Asia Tenggara. Setelah proyek ini selesai dibangun dan beroperasi, perjalanan Jakarta-Bandung akan dipersingkat menjadi 30 hingga 40 menit dari sebelumnya 3 jam," tutur Xi. 


Rencananya proyek ini kembali mendapat pencairan pinjaman yang kelima kalinya dari China Development Bank (CDB) sebesar US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun (kurs Rp 14.190). Pinjaman tersebut direncanakan cair September ini.

CDB merupakan bank yang meminjamkan dana sebesar 75% terhadap seluruh proyek KCIC yang menelan biaya sebesar US$ 6,071 miliar atau setara dengan Rp 85,2 triliun (kurs dolar AS hari ini). Total dana pinjaman dari CBD terhadap proyek ini sebesar US$ 4,553 miliar atau setara dengan Rp 63,9 triliun.

Baca juga: Bisa untuk Rapat hingga Reuni, KA Istimewa Bertarif Rp 19 Juta


Pinjaman yang akan cair sebesar Rp 5,6 triliun tersebut merupakan bagian dari total pinjaman yang akan dikucurkan CBD terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG).


Sebagai informasi, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merupakan investor dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Sebanyak 60 persen kepemilikan saham KCIC dimiliki oleh konsorsium lokal melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, sedangkan 40 persen sisanya dimiliki oleh konsorsium China, yakni Beijing Yawan HSR Co. Ltd.

Dari kepemilikan konsorsium lokal tersebut, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menguasai saham terbesar yakni 38 persen, kemudian PT Kereta Api Indonesia (KAI) 25 persen, PT Perkebunan Nusantara VIII sebesar 25 persen dan PT Jasa Marga Tbk sebesar 12 persen.

Nilai investasi megaproyek tersebut sekitar Rp 80 triliun dengan pemenuhan pembiayaan 75 persen atau Rp 60 triliun dari utang melalui China Development Bank. Sedangkan 25 persen sisanya yakni Rp 20 triliun dipenuhi dari ekuitas KCIC.


https://m.detik.com/finance/infrastr...g-mulai-tampak

0
1.4K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.