Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Menilik Wajah Baru Politisi Senayan. Ada Harapan Perubahan?
PROLOG
Menilik Wajah Baru Politisi Senayan. Ada Harapan Perubahan?
sumber:googleimage

Pelantikan anggota dewan yang baru sudah dilakukan. Sumpah jabatan pun telah diikrarkan. Dari informasi berbagai media baik cetak, digital, maupun televisi, sebagian besar anggota dewan untuk masa bakti 2019-2024 adalah wajah-wajah baru. Meminjam istilah penjual roti, mereka ini merupakan kategori fresh from the oven. Tentu jabatan tersebut akan menjadi sebuah tantangan tersendiri. Mengingat, suara rakyat yang dibebankan kepada pundak mereka yang terpilih, kelak wajib dipertanggungjawabkan di dunia sekaligus akhirat. Mengingat pula, orang yang diwakili bersifat heterogen sekaligus rada unik.

Secara filosofis, tujuan hadirnya mereka di Senayan merupakan ikhtikad baik sebagai representasi rakyat. Lagipula tidaklah memungkinkan 250 juta lebih rakyat Indonesia mewakili dirinya sendiri. Dibutuhkan perwakilan yang nantinya membawakan segala aspirasi yang dikehendaki oleh masyarakat itu sendiri. Apa yang rakyat inginkan, maka para tuan dan puan yang terhormat ini yang akan menerjemahkan.


***
PARADOKS
Menilik Wajah Baru Politisi Senayan. Ada Harapan Perubahan?
sumber:googleimage

"Menjadi pemimpin itu bukan hal yang mudah. Satu kaki pemimpin itu dipancang ke surga. Sedangkan satunya lagi di neraka. Ridha Tuhan akan menjauh jika pemimpin tidak bisa berlaku adil. Dahulu, pemimpin itu tidak pernah meminta dirinya ditunjuk. Tapi majelis yang memilihnya". Demikian penjelasan Ustad Maksum Siregar. Beliau adalah guru saya sewaktu mengajar di Madrasah. Sosok Oemar Bakri lengkap dengan sepeda kumbangnya persis seperti gambaran penyanyi legendaris Iwan Fals. Jarak dari Dusun Sitimbulon ke Silangkitang yang cukup jauh, ditempuh beliau dengan setia sambil mengayuh pedal sepeda tuanya. Dari penjelasan Pak Maksum, saya menemukan paradoks terkait tata cara pemilihan anggota dewan yang terhormat. Tapi sudahlah, paradoks atau tidak, konstitusi membenarkannya.

Melihat binar kebahagiaan tergambar pada wajah-wajah anggota dewan yang terpilih, membuat saya ikut bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena satu diantara mereka, akan menjadi penyambung lidah masyarakat jelata seperti saya. Melalui pemikiran-pemikiran brilian, yang tentu tak sebanding dengan kapasitas otak yang saya miliki, harapan akan terjadi perubahan yang lebih baik semoga terjadi.

Di lain sisi, kesedihan juga meliputi kalbu saya. Membuncah tak karuan. Bagaimana tidak? Dengan tugas dan amanah yang begitu besar, namun tidak serta-merta didukung oleh kekuatan finansial. Gaji anggota dewan itu sangat kecil. Saking kecilnya, saya ikut miris melihat mereka harus melakoni pekerjaan sambilan supaya dapur tetap ngebul. Dimana rasa keadilan itu? Ditambah lagi berita seputar penolakan mahasiswa seantero negeri ini terhadap revisi UU KPK yang terbaru. Saya benar-benar terisak dalam hati. Derap langkah dan segala kegiatan anggota dewan selalu dimata-matai oleh KPK. Mengapa? Bukankah mereka dipercayai oleh rakyat? Sehingga melenggang dengan mulus menuju senayan? Lagipula jika ada sedikit uang dari hasil lobi-lobi sebuah proyek, itu uangnya uang rakyat kan? Bukan KPK? Apa urusannya dengan KPK? Rakyat ikhlas sebab rakyat tahu gaji dan sejumlah insentif anggota dewan kadang tak cukup untuk bertahan sebulan.


***
EPILOG
Menilik Wajah Baru Politisi Senayan. Ada Harapan Perubahan?
sumber:googleimage

Sistem demokrasi secara langsung di negara kita telah memilih siapa-siapa saja yang berhak duduk di Senayan. Sesuai dengan kondisi masyarakat yang heterogen, latar belakang anggota dewan pun demikian. Ada yang berasal dari aktivis, mantan bintang sinetron, penyanyi bahkan dari kalangan pelawak. Sungguh potret yang menggambarkan beragamnya penduduk Indonesia.

Bagi yang kepo pengen tahu siapa saja anggota dewan yang terhormat, silakan cari sendiri informasinya. Kita akan berdecak kagum dengan mereka. Aura kepintaran yang terpancar seakan menembus lapisan langit yang ketujuh.

Keberhasilan mereka mendulang suara dari masyarakat bukan perkara yang mudah. Dibutuhkan biaya yang tak sedikit supaya rakyat mengenalnya. Berbulan-bulan mereka keliling daerah tanpa mengenal lelah. Kocek juga harus terkuras untuk biaya kampanye.

Pikirmu sewa baliho semurah membeli onde-onde? Atau menyediakan panggung untuk berjoget-joget se-kecamatan nggak butuh uang banyak? Belum lagi menyewa tim sukses untuk mensosialisasikan program-progam unggulan demi mendapat dukungan. Gak murah gaess. Oleh karenanya, jika korupsi kecil-kecilan terjadi, itu merupakan hal yang lumrah. Seperti sabda salah satu tokoh bangsa beberapa bulan yang silam. Mungkin, mungkin lho ya? Hal tersebut salah satu cara untuk pengembalian modal awal. Karena nuansa perdagangan seringkali bersembunyi di balik kata pengabdian.

Kini mereka telah dilantik. Mengucapkan sumpah dan wajib selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan negara. Sebuah bentuk pengabdian yang benar-benar mulia. Berharap perubahan positif terjadi dan citra anggota dewan yang kerap tersandung kasus korupsi segera terhenti. Seperti mimpi saya ketika menulis trit ini. Jika hal buruk tetap terjadi, saya harap bisa bermimpi lagi, lagi dan lagi.

Selamat datang di Senayan, semoga tuan dan puan merasa nyaman. Kami senantiasa mendukung dengan segala doa yang terlantun. Kami titip impian kami sebagai rakyat, agar impian itu tak menguap seperti mentari yang menghapuskan embun. Andai kelak segala harapan belum terwujudkan, percayalah, kami rakyat tak kan pernah heran. Sebab kami sudah terlalu kenyang dibuai ucapan.




©Skydavee 2019
Diubah oleh skydavee 03-10-2019 00:57
ceuhetty
sebelahblog
zafinsyurga
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
829
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.