Suatu pagi setelah selesai shalat subuh,saya menerima telepon dari si Ahmad yang mengajak saya untuk jogging di sekitaran kampung,dan saya langsung bersiap - siap.

Setelah setelah itu saya pergi ke rumah si Ahmad yang tak jauh dari rumah saya,kira - kira 200 meter dari rumah saya.Setelah sampai di sana,saya melihat Ahmad bersama teman - temannya sedang berdiri di gerbang rumah lagi asyik ngombrol sambil menunggu kedatangan saya.Setelah itu kita pun bersama - sama berolahraga.

Ketika kita lagi asyik lari sambil ngombrol,si ahmad memanggil saya sambil berkata."Kita berencana mau mendaki gunung Leuser di Gayo Aceh,kamu mau ikutan gak?" Sontak saya seneng sekali dan spontan menjawab "iya lah ikut dong,udah lama kagak naik gunung lagi".Si Ahmad dan temennya bilang,rencana kita mau naik gunung 1 minggu lagi,dan kita harus mempersiapkan peralatannya.

Hari H pun telah tiba.Kita ber tujuh pun berangkat dari Aceh utara menuju Aceh Gayo Lues memakan waktu yang lama karena kita melalui Blang kejeren dan sampai di desa kedah.Sesampai disana kita langsung berjumpa dengan mr.Jali,beliau adalah pemandu para pendaki gunung Leuser.Kenapa di panggi Mr.Jali,karena wisatawan bule sering memanggil beliau dengan sebutan tersebut.

Setelah mempersiapkan barang dan peralatan untuk pendakian,kitapun dengan mengucapkan "Bismillah" berangkat.Kita berangkat menuju pinto rimba yang membutuhkan waktu kalau tidak salah 4 jam.Sepanjang perjalanan kita disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah,dan juga flora yang cakep banget.

Setelah hari mulai senja,kita mencari tempat perkemahan yang pas dan aman.Kalau di pegunungan seperti ini kita harus hati - hati dalam membuat tempat kemah,karena kalo salah tempat biasanya dahan pohon bisa jatuh ke tenda kemah loh.

Keesokan harinya kita melanjutkan perjalanan menuju ke puncak tertinggi.Dalam sehari kita mendaki 10 hingga 12 jam dan kita sangat - sangat takjub akan keindahan alamnya.

Pas hari ke 4 di pendakian,kita sampai di suatu suatu sungai dan saya lupa akan nama sungai tersebut.Kita semua mandi disana.Bang Maun,Bang Kipli,bang Ma'e dan Dek Gam mereka lagi asyik memancing ikan untuk makan malam kita di malam ke 5 ini.

Setelah membuat tenda,kita membuat api untuk membakar ikan hasil tangkapan tadi.Setelah makan malam selesai kita berbincang - bincang sambil tiduran dan jam menunjukkan pukul 22.30 wib.Mr.Jali dan abang - abang lainnya sudah tertidur.Saya dan si Ahmad Sedang Ngombrol santai sambil ketawa pelan - pelan karena si Ahmad lucu banget orang nya.Tiba - tiba kita mendengar suara orang berbicara dengan bahasa gayo dari kejauhan dan suara seperti pertunjukkan tari saman.Seketika saya dan Ahmad sontak terdiam dan bingung keheranan.Bulu kudukku langsung berdiri,gimana gak takut,ada suara orang yang menari saman di dalam pegunungan dan di malam hari juga.

Dan keesokan harinya kita melanjutkan perjalanan dan sampai ke puncak tanpa nama di ketinggian 3.470 M di atas permukaan laut.Setelah kita foto - foto dan istirahat sebentar.Kita langsung berangkat menuju ke puncak tertinggi.

Malamnya,kita juga belum bisa tidur ke ingat kejadian semalam.Saya bersama si Ahmad belum cerita akan hal kejadian aneh kepada teman kita lainnya dan Mr.Jali.Pas malam sudah larut,kita bersama si ahmad juga masih belum tidur karena kita udah terbiasa begadang.Dan tiba - tiba ada suara orang Adzan dan orang mengaji,sontak kita ketakutan dan suara berlangsung sekitaran 5 menit dan hilang sirna.

Keesokan harinya kita sampai ke pucak tertinggi dalam waktu 8 hari dan kita di buat takjub akan pemandangan alam yang sangat Indah.Kita semua bersujud syukur atas apa yang telah yang maha kuasa berikan.

Setelah pulang dari sana,saya dan si Ahmad baru menceritakan akan kejadian aneh di malam itu dan kata Mr.Jali itu adalah hal biasanya ketika beliau melakukan pendakian.Dan akhirnya kita sampai pulang dengan selamat.

Mohon maaf kalau ada yang salah dalam penulisan dan sampai jumpa di thread selanjutnya.

Sumber thread:

Asli tulisan ts dan pengalaman pribadi ts