Luar biasa dan membanggakan. Itulah kesan yang didapat dari perhelatan akbar TNI yang melaksanakan latihan perang gabungan tiga matra selama sepekan yang berakhir 12 September 2019, di sepanjang pantai utara Situbondo sampai Banyuwangi Jawa Timur. 


 
Tidak main-main dalam simulasi pertempuran itu melibatkan ribu prajurit dan ratusan alutsista canggih berbagai jenis yang dimiliki TNI.
 
Melalui jaringan digital battle management system untuk TNI AD dan network centric untuk TNI AL dan TNI AU, jalannya simulasi pertempuran benar-benar terkoordinasi dalam satu komando. Dan tentu semakin modern serta menunjukan kedikdayaan TNI dalam menjaga Ibu Pertiwi.
 
Mungkin bagian terkeren dari Latgab kali ini versi penulis ialah ketika sebanyak 16 unit jet tempur F16 bersama  6 jet tempur Sukhoi SU27/30, 6 jet tempur Golden Eagle, 4 jet tempur Hawk dan 6 pesawat coin Super Tucano melakukan pengeboman bertubi-tubi terhadap sasaran musuh di pusat latihan tempur Marinir di Situbondo.
 


Belum lagi peran besar pesawat nirawak CH4 Rainbow yang baru didatangkan dari China, untuk pengintaian dan sekaligus menghancurkan sasaran karena membawa persenjataan rudal.
 
Namun dibalik itu semua ada sosok penting yang tidak boleh dikesampingkan yakni Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Ia selalu "garang" dan tidak ada ampun soal siapa yang mengusik ketahanan negara.
 

Untuk mendukung itu semua Ia pun tiga bulan lalu tanpa sungkan maju ke Komisi 1 DPR meminta agar anggaran untuk instansi yang dipimpinan mendapat penambahan aggaran sebesar Rp 17,5 Triliun. Tujuannya jelas, agar pertahaan kita makin solid.
 


Wajar pula, sebanding dengan apa yang dipertonton kan TNI saat Latgab kemarin. Serta semakin mutahiran alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI kita.
 
Brovo Pak Ryamizard Ryacudu! Bravo TNI!



Sumber: https://www.vivanews.com/berita/nasi...tihan-gabungan