• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kebutuhan Biologis Sampai Aktualisasi Diri Terpenuhi di Komunitas Penulis

KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Kebutuhan Biologis Sampai Aktualisasi Diri Terpenuhi di Komunitas Penulis


Sadar atau tidak, kita bergabung dengan satu komunitas itu dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Itulah yang saya rasakan setelah bergabung dengan satu komunitas penulis hampir 20 tahun. Forum Lingkar Pena namanya. Komunitas itu juga yang mengantarkan ane aktif menulis di Kaskus sampai hari ini.

Kebutuhan yang dimaksud itu sesuai dengan paparan teori kebutuhan Abraham Maslow. Psikolog Amerika itu memperkenalkan teorinya dalam makalah, "A Theory of Human Motivation", di Psychological Review pada tahun 1943. Teori kebutuhan dapat menjelaskan alasan kita bergabung dengan komunitas.

1. Untuk kebutuhan biologis, fungsi fisiologis

Percaya atau tidak, kita bergabung dengan komunitas dalam rangka bertahan hidup. Kalimat kerennya menjalankan fungsi fisiologis. Kok bisa, ya?

Setiap orang memiliki kebutuhan biologis seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan lainnya. Kebutuhan biologis itu harus dipenuhi agar fungsi fisiologis dapat berjalan. Sebagian besar kita tidak bisa memenuhi kebtuhan biologis itu sendiri. Perlu bantuan orang lain. Orang lain bersedia membantu, namun tidak gratis. Terjadilah transaksi jual beli dalam rangka memenuhi kebutuhan bilogis tersebut menggunakan uang.

Apabila uang menjadi pendorong seseorang bergabung dengan komunitas, sadar atau tidak, dia melakukannya dalam rangka memenuhi kebutuhan biologis. Uang digunakan untuk membeli makanan, minuman, dan kebutuhan biologis lainnya. Soal ini, tidak sedikit yang menulis di Kaskus demi recehan dan gepokan rupiah, kan?

Kebutuhan biologis ini menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Kebutuhan lain menjadi tambahan saja apabila kebutuhan biologis belum terpenuhi.

2. Kebutuhan rasa aman, perlindungan, bebas dari rasa takut

Seseorang yang bergabung dengan komunitas jagoan atau bela diri, alasannya belum tentu karena ingin jadi jagoan pula. Sebaliknya, dia merasa rentan dengan gangguan fisik dan gangguan lainnya. Dia memerlukan rasa aman dan perlindungan. Ketakutan diri terhadap kekerasan harus dienyahkan.

Penulis pun memiliki ketakutan tersendiri. Apalagi jika dia masih pemula dan introvert. Ketakutan terbesarnya mungkin berada di keramaian, berjumpa dengan banyak orang, dan menjadi sorotan publik. Menjadi bagian dari komunitas memberikan keberanian bagi dirinya untuk bergabung dengan khalayak.

3. Kebutuhan cinta dan kepemilikan

Bukan rahasia lagi, sebagian orang bergabung dengan komunitas dalam rangka mencari jodoh. Punya pasangan dengan minat yang sama tentu mengasyikkan. Komunitas memberikan peluang itu.

Sebenarnya orang seperti itu bukan sekadar cari jodoh. Menurut Maslow dia sedang memenuhi kebutuhan sosial, kebutuhan akan hubungan interpersonal. Kebutuhan seperti itu mencakup persahabatan, kepercayaan, menjadi bagian dari grup, menerima dan memberi kasih sayang dan cinta. Apabila jodoh tidak didapatkannya, paling tidak dia bisa memperoleh sahabat yang benar-benar klik satu sama lain.

Penulis yang karyanya berfaedah tentu berpeluang mendapat uluran persahabatan lebih banyak. Orang ingin dekat dan menjalin hubungan interpersonal dengannya. Tidak sedikit penulis yang sengaja membuat karya yang disukai pembacanya saja untuk tujuan ini.



4. Kebutuhan harga diri

Soal harga diri ini, Maslow menggolongkannya ke dalam dua kategori: harga diri sendiri semacam martabat, prestasi, penguasaan, kemandirian dan keinginan untuk memiliki reputasi atau rasa hormat dari orang lain semisal status dan prestise.

Menariknya, Maslow menunjukkan bahwa kebutuhan akan rasa hormat atau reputasi paling penting bagi anak-anak dan remaja. Hal ini menjelaskan kenapa anak-anak atau remaja terkadang lebih menuruti kemauan teman-temannya daripada petuah orang tua. Pengakuan dari teman-teman sebaya sangat penting. Anak-anak dan remaja tidak tahan terlihat aneh sendirian.

Menulis sebagai kegiatan intelektual yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang berpendidikan tinggi, tentu akan menaikkan martabat seseorang. Sekarang pun, kegiatan menulis masih bisa menaikkan harga diri seseorang apabila tulisannya berfaedah. Maka tidak heran seorang penulis, meskipun sudah terkenal dia masih butuh komunitas. Dia bergabung dengan komunitas atau membuat komunitas untuk memenuhi kebutuhan harga dirinya.

5. Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan yang terakhir ini kedudukannya paling tinggi. Seseorang bergabung dengan komunitas penulis untuk mewujudkan potensi pribadinya, pemenuhan diri, pertumbuhan pribadi dan pengalaman puncak karirnya. Dia ingin berbagi ilmu kepenulisannya kepada penulis yang lebih junior. Dia senang apabila juniornya menjadi seseorang yang terpandang karena perannya.

Itulah 5 kebutuhan yang mendasari seseorang bergabung dengan komunitas penulis menurut pandangan ane. Bukan hanya di komunitas penulis sebenarnya, tapi hampir semua komunitas apapun juga. Tidak percaya? Amati saja.

Sumber
Diubah oleh Kokonata 30-09-2019 17:28
ceuhetty
sebelahblog
zafinsyurga
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
890
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.