brownistAvatar border
TS
brownist
Haluan Indah Yang Mematikan Ditengah Hutan


Malam ini aku menginap dirumah Uno bersama dengan Pras, besok pagi kami berencana untuk melakukan pendakian. Kami memilih start dari rumah Uno, karena rumahnya dekat dengan jalur yang akan kita tempuh menuju Gunung Slamet, kami naik via Bambangan.

"Nanti kita mau muncak brapa hari guys?" Tanya Pras

"Walaah nggayamu brapa hari, emang kuat koe neng puncak berhari hari??" Aku meledek Pras, mengingat kejadian tahun lalu, saat Pras minta turun pada malam kedua saat kami dipuncak, ia mengaku karena tidak kuat dengan dinginya malam itu.

"Hehe iya sih, jadi semalam aja..??" Tanya Pras kembali

"Kita liat kondisi aja, kalo kondisinya memungkinkan ya kalo bisa di puncak dua hari aja gimana?" Usul Uno, aku dan Pras pun setuju.

"Yo wes kita tidur aja sekarang, biar besok bisa tangi gasik." Ucap Pras mengakhiri perbincangan kami malam itu, kami tidur dalam satu ruangan, di kamar Uno.


Keesokan harinya, kami sudah bangun sedari subuh, setelah menghabiskan sarapan yang disediakan oleh ibunya Uno, kami lekas pamit dan bergegas berangkat. Kami melaju dengan kendaraan roda dua masing masing, perjalanan dari rumah Uno sampai ketujuan hanya sekitar satu jam. Setelah memarkirkan motor, kami melakukan pendaftaran di basecamp.

sumber gambar

Jalan setapak yang masih landai mulai kami telusuri, kicauan burung burung terdengar nyaring saling bersahutan, ditambah udara sejuk yang menyegarkan. Membuat suasana hati kami semakin semangat untuk melakukan pendakian menuju puncak, tidak ada perasaan lain selain bahagia yang kami rasakan saat itu.

Tibalah kami dipuncak pukul 17:35, lelah kami terbayar setelah menyaksinya betapa indahnya sunset sore itu. Setelah warna jingga pada langit sore perlahan menjadi gelap, kini hari sudah memasuki waktu maghrib. Kami mendirikan tenda dan Sholat maghrib bergantian.

sumber gambar

"Malam ini kita makan apa Yo?"

"Yo..., Aryo Pengestu..." teriak Pras membuyarkan lamunanku

"Ditanyain, malah ngelamun"

"Ngagetin aja kamu, yuk lah kita bikin makanan buat makan malam" jawabku

"Sayang yah, dipuncak cuma ada kita bertiga doang, coba kalo ada pendaki lain selain kita kan tambah seru." Ujar Pras

Tak lama kemudian, saat sedang asyik menyantap makan malam, datanglah pendaki lain yang berjumalah tiga orang.

"Eh ada pendaki lain datang nih, baru aja bilang, asyik nih ada temenya" Pras kembali mengoceh.

"Mereka nggak ada nyapa kita yah, biasanya sesama pendaki suka ramah saling sapa" tanyaku pada kedua sahabatku

"Iya sih, tapi ya mungkin aja mereka lagi nggak mau diganggu, wes biarin aja mereka" Uno menimpali.

"Tapi mereka bikin tenda cepet banget, begitu jadi mereka langsung masuk gitu aja, aneh nggak sih." Mendengar ucapanku Uno langsung menyuruh kita untuk tetap berpikir positif dan tidak usah menghiraukan mereka.


sumber gambar

Malam semakin larut, udara kian dingin menembus jaket yang kukenakan, meski tebal. Kutengok jam yang melekat erat dipergelangan tanganku menampilkan angka 22:33, pantas saja kami semua sudah menguap, kamipun masuk untuk tidur


*"*"*"*"*"

"Yo bangun yo, anterin aku kencing, kebelet nih." Uno membangunkanku

" Coba bangunin Pras aja No, ngantuk berat nih aku." Pras pun berhasil dibangunkan Uno untuk mengantarkanya

"Wes disini aja No, jangan jauh jauh," pinta Pras pada Uno, ia pun menuruti. Tak lama kemudian, Pras malah melihat Uno berjalan menuju tenda.

"Walah cah kue kebiasaan, wes rampung nggak ngasih tau, tungguin aku cuk.." Pras segera berjalan masuk tenda, tapi sedikit merasa aneh, bagaimana Uno kembali ketenda tanpa melewati dirinya yang berada tidak jauh dari tempat Uno membuang hajat.

Kini malam yang dingin sudah berlalu, keindahan sang Fajar bisa kita saksikan kehadiranya, itu niat kami semalam. Namun sayang sungguh sayang, kami semua kesiangan.

"Masih bertiga doang nih kita dipuncak" tanyaku memecah keheningan disela sela sarapan pagi ini.

"Loh yang semalem itu udah turun duluan yah, cepet amat muncaknya" tanya Uno

"Yee lupa ni anak, kan udah nggak ada dari semalem No.
Kayanya udah turun dari semalem waktu aku anterin kamu kencing" ucap Pras.

"Aku minta dianterin kencing.??" Ucap Uno sambil mengerutkan dahinya dengan raut wajah yang bingung. Selesai sarapan, tiba tiba Uno meminta kami untuk segera turun dari puncak, tanpa memberi tahu alasanya.

************

"No alasanmu pengen cepet cepet turun ngopo toh, mbok yo dijelasin biar kita sama sama paham." Pinta Pras sambil menenggak air minum dari botolnya, kini kita sedang istirahat di pos 4 dalam perjalanan turun.

"Kalo mau tahu alasanya, ya ayo kita cepetan turun, biar sampe dibawah cepet" ucap Uno berdiri mengajak kedua temanya untuk lanjut jalan.

"Sek, aku pengen kencing dulu" Pras melangkah menjauh dari kedua temanya untuk buang air kecil. 10 menit berlalu, hingga kini 20 menit temanku itu belum juga kembali dari buang air. Aku pun segera menyusul Pras, sementara Uno menunggu di Pos, entah sejauh apa anak itu mencari tempat, kenapa ia tidak nampak oleh kami.


Aku berteriak memanggil Pras berharap teman kami membalasnya, namun tak satupun balasan dari nya. Aku masih terus mencari, memandang sekeliling apa yang ada. Barang kali anak itu kelelahan lalu pingsan. Sekelebat aku melihat Pras berjalan dibalik pohon pohon besar, segera aku mengejarnya, namun sudah menghilang. Rupanya ia berjalan menuju jurang, aku berlari segera menghentikanya, entah apa yang akan dilakukanya.

"Pras....!! ngapain disini, ayo balik." Aku menepuk pundaknya, ia pun menoleh.

"Yo, ada Masjid, sholat Jum'at dulu yuk, sekarang kan hari Jum'at." Ucapnya

"Ngelantur kamu mana ada Masjid disini, ayo cepetan kita turun."Jawabku

"Ituloh didepanmu ada Masjid Yo, masa kamu nggak liat" ucapnya sambil menunjuk Jurang

"Pras itu bukan Masjid, itu jurang"

"Ahh ngomong apa sih kamu, kalo nggak mau ikut, ya udah aku Sholat sendiri aja." Ucapnya lagi dengan sedikit berontak. Entah kenapa dia bisa searogan ini, tidak seperti biasanya.

Aku segera berlari menghentikanya. Kini kuraih tangan Pras berusaha menyeretnya untuk menjauh dari tepi jurang. Namun ia berontak, mendorongku sampai terjatuh dan ia kembali melanjutkan langkahnya. Sedikitpun aku tak boleh lengah, pasalnya hanya beberapa langkah lagi saja, Pras bisa terjun ke jurang. Aku segera bangkit, kini ku raih tanganya lagi dan

Plaakk..!! Aku melayangkan tamparan dipipinya, sepertinya cukup keras hingga ia meringis sakit.

"Pras sadar.!! masih mau bilang itu Masjid, itu jurang Pras mau mati kamu!!" Tegasku padanya, Pras kembali melihat tempat yang dilihatnya terdapat Masjid, kini sudah berubah menjadi jurang yang mengerikan dipandanganya. Syukurlah Pras sudah sadar, kini tak henti hentinya ia mengucap Istighfar agar kejadian tadi tak terulang. Menurut pengakuanya, ia melihat Masjid yang megah hingga tergoda untuk masuk walau hanya untuk sekedar istirahat. Ia sangat bersyukur aku menemukanya dan segera menghentikan langhkanya


"Sumpah No nggak kebayang aku nek Aryo nggak nemuin aku pas depan jurang tadi" ucapnya setelah menengguk segelas kopi hitam ditanganya. Setibanya dibawah, kami istirahat diwarung sebelum melakukan perjalanan pulang.

" Syukur kamu masih diberi selamat Pras, oh ya kalian tau, pendaki semalam yang kamu bilang aneh Yo, mereka bertiga bukan manusia" Uno memberi tahu

"Ahh sembarangan, tau dari mana kamu No" tanyaku

"Aku sudah memastikanya, tadi aku tanya sama penjaga pos, katanya tidak ada pendaki lain yang datang kemarin selain kita. Pantesan semalem yang kamu bilang mereka bikin tenda cepet banget, begitu mereka masuk ketenda, didalam tenda itu kosong tidak ada bayanganya. Seharusnya ada, karna tenda mereka dapat pantulan cahaya dari api unggun yang kita buat." Ucap Uno, ia juga menjelaskan bahwa semalam yang membangunkan mereka untuk mengantarkan kencing bukanlah dirinya, entah siapa kami tidak mengetahuinya dengan pasti.


ceuhetty
sebelahblog
zafinsyurga
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
489
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.