Memuncak. Mungkin itu kata yang tepat yang muncul dalam benak saya memperhatikan aksi mahasiswa kemarin. Aksi masa tak hanya di Ibu Kota saja, beberapa kota besar sampai kota kecil seperti Cirebon, pun ada aksi yang sama. Masa dari kalangan mahasiswa merangsek ke gedung DPR / DPRD menuntut agar Para anggota Dewan tidak mengesahkan beberapa Rancangan Undang-undang. Salah satunya terkait dengan KPK.

Ya, soal KPK ini ada ajuan tentang Revisi RUU-KPK. Dari beberapa pasal ada yang menuai kontroversi. Pro dan kontra terjadi, banyak kalangan yang memprotes dan mempertanyakan tentang Revisi RUU-KPK tersebut.

Di antara pasal yang menjadi perdebatan yaitu pasal 12B ayat 1. Pasal ini berbunyi bahwa dalam mengumpulkan bukti-bukti melalui penyadapan telepon, KPK harus meminta izin kepada pihak berwenang, dalam hal ini Dewan Pengawas KPK.


Nah, kalau pasal ini disahkan, akan sangat memungkinkan terjadi kongkalikongantara pihak yang berwenang itu dengan yang akan disadap. Benar sih, jika penyadapan telepon itu dianggal melanggar hak privasi seseorang. Tapi kalau dengan cara itu justru menyelematkan aset Negara, kenapa tidak?

Sejauh ini KPK cukup massive menangkap, memperkarakan dan memasukan para koruptor ke hotel prodeo. Mungkin belum kasus korupsi diselesaikan dengan tuntas. Namun, selama tindak korupsi masih ada di Bumi Pertiwi ini, KPK harus tetap eksis.

Keberadaan KPK dalam mengungkap dan menangkap para koruptor harus benar-benar independen. Tidak dikendalikan oleh lembaga pemerintah mana pun, sekalipun itu Presiden. Nah Revisi RUU-KPK disinyalir akan membuat KPK tidak independen lagi.

Kembali ke awal soal aksi demonstrasi mahasiswa, saya rasa wajar-wajar saja. Mereka bersuara atas nama kepentingan bangsa ini. Bukan soal partai, golongan, suku atau agama apapun. Turunnya mahasiswa sampai senusantara merupakan puncak dari kekecewaan-kekecewaan terhadap sikap pemerintah. Nah, kalau pemerintah kembali salah menyikapi hal ini pun, ada kemungkinan semakin memuncak.

Namun, tetap setiap aksi semoga bisa menyuarakan hati nurani bangsa ini. Semoga juga suara rakyat yang kemarin digembar-gemborkan benar-benar didengar oleh para petinggi negara. Jangan sampai Anjing menggonggong kapilah berlalu, aspirasi rakyat yang disampaikan oleh mahasiswa bukan sekedar didengar telinga kanan keluar telinga kiri. Tapi benar-benar jadj bahan pertimbangan.

Finally, saya sih berharap negeri ini kembali damai. Mereka yang dulu berkampanye untuk memajukan bangsa, bulan hanya sekedar janji manis belaka. Mereka yang dulu berkata atas nama rakyat Indonesia, benar-benar menyuarakan suara hati rakyat Indonesia, bukan untuk golongan mereka saja.

Semoga Indonesia tetap damai, aman dan bisa terlepas dari segala permasalahan. Sekalipun sekarang sedang dirundung masalah, semoga berakhir dengan baik dan keputusan yang diambil adalah jalan terbaik untuk semua rakyat Indonesia.