- Beranda
- Berita dan Politik
Demo Sepanjang Hari, Asing Bawa Kabur Dana Hampir Rp 1 T
...
![juraganind0](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/06/08/avatar10617135_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
juraganind0
Demo Sepanjang Hari, Asing Bawa Kabur Dana Hampir Rp 1 T
![Demo Sepanjang Hari, Asing Bawa Kabur Dana Hampir Rp 1 T](https://dl.kaskus.id/akcdn.detik.net.id/visual/2019/08/08/b2852ebd-0b64-4632-9952-f9b07a5c2d30_169.jpeg?w=715&q=90)
Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi demo yang membara di beberapa wilayah di Indonesia meningkatkan kecemasan pelaku pasar terutama investor asing, yang pada penutupan perdagangan hari ini (24/9/2019) tercatat hampir keluar hingga Rp 1 triliun.
Data pasar menunjukkan pada akhir sesi II, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) hingga Rp 993,94 miliar di pasar reguler. Sedangkan di keseluruhan pasar, yakni pasar negosiasi dan pasar reguler, jumlah net sell yang dicatatkan oleh investor asing sebesar Rp 773,35 miliar.
Saham yang paling banyak dlego asing pada perdagangan pasar reguler di antaranya PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 221,82 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp184,75 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 117,03 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 60,21 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 54,55 miliar)
Banyaknya dana asing yang keluar tampaknya juga menjadi salah satu alasan mengapa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup melemah 1,1% menjadi 6.137,61.
Berdasarkan grafik di bawah, bursa saham acuan Tanah Air tak pernah sekalipun merasakan manisnya zona hijau dan sepanjang perdagangan anteng di zona merah
Lebih lanjut, aksi demo yang berlangsung sejatinya menentang pengesahan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dan Undang-Undang Pertanahan.
Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan aksi demo yang berlangsung saat ini menjadi sentimen utama pergerakan indeks. Sebab, aksi yang dilakukan ini dinilai mengangkat isu yang sensitif.
"Kita [IHSG] turun sendirian [di Asia]. Jadi menurut saya karena faktor demo yang berpotensi berkepanjangan," kata Suria kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/9/2019).
Tercatat bahwa pada pukul 16:41 WIB, bursa saham utama di kawasan Asia kompak bergerak ke utara. Indeks Shanghai menguat 0,28%, indeks Hang Seng naik 0,22%, indeks Straits Times naik 0,39%, indeks Kospi menguat 0,45% dan indeks Nikkei naik tipis 0,09%.
Tak hanya karena faktor demo yang masih berlangsung, analis PT Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada katalis positif dari perekonomian dalam negeri. Faktor ini menjadi salah satu sentimen yang membuat investor cabut dari dalam negeri.
Sepanjang tiga bulan kedua tahun 2019, BPS mencatat perekonomian hanya tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh melambat dibandingkan capaian kuartal II-2018 kala perekonomian mampu tumbuh sebesar 5,27%.
Pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua tahun 2019 juga melambat jika dibandingkan capaian pada kuartal I-2019 yang sebesar 5,07%. Untuk periode semester I-2019, perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,06% YoY.
Sebagai informasi tambahan, menjelang penutupan perdagangan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memutuskan untuk menunda pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan, serta RUU Mineral dan Tambang (Minerba) sampai waktu yang tidak ditentukan.
Data pasar menunjukkan pada akhir sesi II, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) hingga Rp 993,94 miliar di pasar reguler. Sedangkan di keseluruhan pasar, yakni pasar negosiasi dan pasar reguler, jumlah net sell yang dicatatkan oleh investor asing sebesar Rp 773,35 miliar.
Saham yang paling banyak dlego asing pada perdagangan pasar reguler di antaranya PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 221,82 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp184,75 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 117,03 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 60,21 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 54,55 miliar)
Banyaknya dana asing yang keluar tampaknya juga menjadi salah satu alasan mengapa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup melemah 1,1% menjadi 6.137,61.
Berdasarkan grafik di bawah, bursa saham acuan Tanah Air tak pernah sekalipun merasakan manisnya zona hijau dan sepanjang perdagangan anteng di zona merah
Lebih lanjut, aksi demo yang berlangsung sejatinya menentang pengesahan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dan Undang-Undang Pertanahan.
Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan aksi demo yang berlangsung saat ini menjadi sentimen utama pergerakan indeks. Sebab, aksi yang dilakukan ini dinilai mengangkat isu yang sensitif.
"Kita [IHSG] turun sendirian [di Asia]. Jadi menurut saya karena faktor demo yang berpotensi berkepanjangan," kata Suria kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/9/2019).
Tercatat bahwa pada pukul 16:41 WIB, bursa saham utama di kawasan Asia kompak bergerak ke utara. Indeks Shanghai menguat 0,28%, indeks Hang Seng naik 0,22%, indeks Straits Times naik 0,39%, indeks Kospi menguat 0,45% dan indeks Nikkei naik tipis 0,09%.
Tak hanya karena faktor demo yang masih berlangsung, analis PT Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada katalis positif dari perekonomian dalam negeri. Faktor ini menjadi salah satu sentimen yang membuat investor cabut dari dalam negeri.
Sepanjang tiga bulan kedua tahun 2019, BPS mencatat perekonomian hanya tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh melambat dibandingkan capaian kuartal II-2018 kala perekonomian mampu tumbuh sebesar 5,27%.
Pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua tahun 2019 juga melambat jika dibandingkan capaian pada kuartal I-2019 yang sebesar 5,07%. Untuk periode semester I-2019, perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,06% YoY.
Sebagai informasi tambahan, menjelang penutupan perdagangan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memutuskan untuk menunda pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan, serta RUU Mineral dan Tambang (Minerba) sampai waktu yang tidak ditentukan.
https://www.cnbcindonesia.com/market...-hampir-rp-1-t
Sepertinya memang harus menunggu terjun dulu baru diserok.
![areszzjay](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/05/24/avatar2979579_46.gif)
areszzjay memberi reputasi
1
1.2K
Kutip
17
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya