Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tong.sampahAvatar border
TS
tong.sampah
Tubuh Manusia Ternyata Bisa Bergerak Meski Sudah Tak Bernyawa, Kok Bisa?

Tubuh Manusia Ternyata Bisa Bergerak Meski Sudah Tak Bernyawa, Kok Bisa?

Pernah membayangkan jasad tubuh manusia bisa bergerak? Jika iya, pasti yang terlintas di benak yang menggerakkannya adalah hantu atau sesuatu yang menakutkan lainnya.

Tapi sebuah penelitian menyebutkan jasad tubuh manusia bisa bergerak saat tubuh mengalami pembusukan alami. Pergerakan terjadi tanpa bantuan eksternal baik hewan atau pelaku kejahatan sekalipun.

Mengutip laman Medical New Today, Sabtu (21/9/2019) penelitian ini dilakukan Alyson Wilson peneliti Central Queensland University Rockhampton, Australia, dengan mencatat dekomposisi tubuh manusia di lahan tanah fasilitas penelitian Australian Facility for Taphonomic Experimental Research (AFTER).
Tubuh Manusia Ternyata Bisa Bergerak Meski Sudah Tak Bernyawa, Kok Bisa? 
Adapun tubuh manusia sebagai bahan penelitian di dapat melalui sumbangan, seorang lelaki dewasa yang meninggal karena sebab alamiah. Tubuh itu digunakan untuk melihat bagaimana proses tubuh manusia membusuk dan bertahan dalam kondisi alami.

Peneliti kemudian mengambil foto setiap proses pembusukan tubuh manusia selama lebih dari 17 bulan, dan ditemukan jasad tersebut nampak bergerak sendiri. Contohnya ketika pada awalnya mereka meletakkan lengan di samping tubuh, tapi pada satu titik peneliti mencatat, lengan bergeser dan terlempar ke satu sisi.

"Kami pikir gerakan itu terjadi terkait dengan proses pembusukan, saat tubuh manusia menjadi mumi dan ligamen mengering,"  jelas Wilson dalam sebuah wawancara.

Wilson dengan rekan penelitinya percaya pergeseran di tubuh manusia itu terjadi selama proses dekomposisi, sehingga temuan ini dapat membantu para ahli forensik memberikan perkiraan waktu kematian yang lebih akurat.

Dengan penelitian ini juga, peneliti berharap penyelidik nantinya dapat mengurangi kemungkinan membuat kesimpulan yang salah saat berada di TKP.
"Mereka (penyidik) akan memetakan tempat kejadian kejahatan, memetakan posisi tubuh korban, memetakan setiap bukti fisik yang ditemukan, dan dapat memahami penyebab kematian," kata Wilson.

Sebagai catatan, dalam penelitian dipastikan hewan pemakan daging tidak mendekati jasad. Penelitian ini dipublikasi Forensic Science International: Synergy. Sayangnya, pihak peneliti belum mempublikasikannya dalam makalah penelitian.

Sumber: Suara.com

gimana komeng agan2..boleh dong berbagi cendol biar semangat ngaskus lagi nih....emoticon-Sundul Gan (S)emoticon-Sundul Gan (S)

emoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S)

kreator.9.ES
gakusahtaulah
pinkypatrick
pinkypatrick dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.3K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.