GIF

Kejeniusan dan kebesaran nama seorang B.J Habibie tak lepas dari peran orang tua yang mengasuh dan mendidiknya. Adalah Alwi Abdul Jalil Habibie, ayah sekaligus mentor pertamanya yang menjadi tumpuan tempat ia mencari jawaban dari setiap pertanyaan dan berbagai macam hal yang ingin diketahuinya. Tapi sayangnya, Ayahnya begitu sibuk sehingga kadang tak sempat menjawab semua pertanyaan yang diajukan si Habibie kecil. Maka sang Ayah mengajarinya membaca agar Habibie kecil bisa mencari jawaban pertanyaannya sendiri melalui buku-buku yang dibacanya.



Rudy, begitu Habibie kecil biasa dipanggil, sejak kecil memang mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Orang tuanya saja sampai kelimpungan menghadapi rentetan pertanyaan dari bocah imut bertubuh mungil itu. Setiap jawaban yang diberikan oleh orang tuanya selalu menghasilkan pertanyaan yang baru, sehingga sering kali mereka berdiskusi. Jika tak sempat berdiskusi, maka ayahnya akan membelikan buku-buku yang dapat menjawab keingintahuan anaknya itu. Begitu banyaknya buku sehingga pada usia 4 tahun Rudy kecil sudah pandai membaca.

Selain sejak kecil sudah pandai membaca, ada beberapa hal yang menarik dari kisah masa kecil Pak Habibie, diantaranya seperti yang diceritakan dalam buku Rudy : Kisah Masa Muda Sang Visioner yang ditulis oleh Gina S. Noer.

Tidur hanya 4 jam sehari

Ketika masih balita, Rudy kerap kali menangis. Dan kalau sudah menangis, dia paling susah untuk didiamkan. Ibunyapun sampai kewalahan untuk meredakan tangisannya. Bahkan dia hanya tidur 4 jam sehari, selebihnya dia akan terus menangis. Dan dia hanya bisa berhenti menangis jika mendengar ayahnya mengaji. Jika ayahnya selesai mengaji dia akan kembali menangis. Atau kalau ayahnya sedang tidak di rumah, maka untuk mendiamkannya diputar musik klasik.



Suka sekali membaca dan tidak suka bermain

Rudy kecil gemar sekali membaca buku. Maka kalau ditanya siapa cinta pertama Rudy? Maka jawabannya adalah buku. Buku menjadi cinta pertama Rudy karena membaca adalah hidupnya. Dia membaca apa saja, dari mulai buku ensiklopedia sampai buku cerita. Bahkan oleh ayahya dia dibelikan kamus agar bisa belajar dan mengartikan sendiri bahasa yang dia tidak mengerti dari buku yang dibacanya. Karena semua buku yang dia baca adalah berbahasa Belanda. Karena kegemarannya membaca inilah yang membuat dia seharian hanya mengurung diri di kamar, sehingga harus dipaksa keluar hanya untuk bermain bersama teman-temannya.



Dihukum karena meniup “balon”

Ada kejadian menarik yang menyebabkan Rudy harus dipaksa berkumur-kumur dengan air yang sedikit agak panas karena sudah meniup “balon” yang ditemukan oleh teman-temannya di pelabuhan. Ceritanya bermula ketika Rudy membaca buku dan dia menceritakan buku apa yang sedang ia baca kepada teman-temannya. Buku yang mengisahkan tentang seorang ilmuwan yang melakukan perjalanan ke Afrika menggunakan balon udara. Dalam pikiran dan khayalannya alangkah mengasyikannya jika mereka dapat terbang dengan balon. Rasa ingin tahunya yang besar membuat dia bertanya kepada ayahnya tentang balon tersebut. Namun ayahnya hanya bercerita kalau balon itu bisa ditiup dan udara yang masuk membuat bentuknya menjadi bulat. Singkat kata, karena Rudy belum tahu betul bentuk balon seperti apa maka ketika teman-temannya memberikan dia sebuah balon yang ditemukan di dekat pelabuhan, dia amat tertarik walaupun balon yang ditemukan agak kotor. Ketika ditiup balon itu ternyata tidak menjadi bulat melainkan malah menjadi panjang. Ketika hal ini ditanyakan oleh ayahnya dan dia menunjukan balon yang dia tiup tersebut kepada ayahnya, ayahnya menjadi amat sangat khawatir dan menanyakan perihal balon tersebut dari mana dia dapatkan. Ibunyanya pun menjadi amat panik ketika tahu kalau Rudy sudah meniup balon tersebut dan menyuruhnya untuk kumur-kumur dengan air yang agak panas. Dan Rudy baru tahu kalau balon itu ternyata adalah sebuah kondom saat dia kuliah di Jerman.



Itulah beberapa kisah masa kecil Pak Habibie yang amat menarik dan mengesankan. Seorang visioner yang dari kecil sudah amat jenius.

Selamat jalan Pak Habibie, selamat tinggal Eyang. Terimakasih sudah memberikan yang terbaik bagi dunia dan negri ini.


Sumber tulisan dan gambar : buku Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner (Gina S. Noer)