#pengalamanku

Penghuni Lain

***

Tak pernah sedikit pun berharap atau berkeinginan, mempunyai kepekaan di atas rata-rata, tapi belum bisa dikatakan memiliki indera keenam.

Sebenarnya sejak kecil, aku sering merasa tak tenang dan ketakutan, yang waktu itu ... aku dan orang-orang terdekat cuma beranggapan, itu sekadar 'kemanjaan' anak kecil pada umumnya.

Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambah usia, kepekaanku itu justeru makin menjadi dan mengganggu.

Saat orang lain bisa merasa tenang dan nyaman berada di suatu tempat baru, tapi tidak denganku. Perasaan was-was dan merasa ada yang mengikuti serta diperhatikan selalu menghantui.

Bahkan dari kecil, aku sering mendengar suara-suara aneh tanpa wujud dan itu amat sangat mengganggu hari-hariku.

Pada hari kamis, pertengahan bulan oktober 2018 lalu, jadi pengalaman pertamaku melihat 'sesuatu' yang selama ini sangat menggangguku itu.

Sepupu yang bekerja di perusahaan ekspor impor di kota T memintaku untuk menemaninya pergi ke kantornya yang kebetulan sedang libur.

Sekitar pukul 11.00, kami sampai di kantornya. Bangunan kuno tanpa lift berlantai tiga yang sebenarnya ada di pusat kota. Suasana asing pun seketika mendera. Aku seperti berada di dunia entah tanpa nama.

"Masuk yuk, Ra." Sambil memasukan anak kunci ke lubangnya, Mbak Niken mengajakku masuk ke kantornya.

"Eh, iya, Mbak." Sedikit terkejut aku jawab ajakan Mbak Niken untuk masuk ke satu alam yang dia sebut kantor.

"Kenapa sih, Ra? Jangan bilang di sini ada, ya?" Sambil mengacungkan dua jari yang digerakkan, Mbak Niken tersenyum seperti tak percaya.

"Nggak kok, Mbak. Mungkin cuma perasaanku saja." Sambil memandang ke sekeliling ruangan, kuikuti langkah kaki Mbak Niken masuk ke ruang kerjanya.

Untuk beberapa jam, Mbak Niken berkutat dengan pekerjaanya. Sesekali ia memintaku menaruh beberapa berkas ke ruangan yang cukup besar di samping ruang kerjanya. Di sana terdapat spring bed lengkap dengan bantal dan selimut yang terlipat rapi di atasnya. Mbak Niken bilang, itu adalah kamar adik Big Boss yang sering kerja lembur saat barang-barang impor tiba.

Setiap kali masuk ke 'kamar' itu untuk menaruh berkas, bulu kudukku seketika meremang, perasaan tak enak dan merasa ada yang memperhatikan.

Sekitar jam 16.00, kami berdua sedikit lapar. Akhirnya Mbak Niken turun untuk membeli makanan.

Lima belas menit berlalu, tapi sepupuku tak kunjung datang. Iseng aku melihat-lihat ke setiap ruangan. Ada sebuah dapur besar lengkap dengan peralatan masaknya. Bagian pojok dapur ada meja bertingkat tempat menaruh patung dewa-dewa agama B. Suasana mistis sangat kental terasa.

Sekitar pukul 16.30 aku ingin buang hajat di kamar mandi, tepat di sebelah 'kamar tidur' yang auranya tidak enak.

Tak ada yang aneh, ketika aku sedang cuci tangan di washtafel depan kamar mandi, tiba-tiba ada 'sepertinya' laki-laki, tanpa kepala ... berjalan cepat menuju ruangan rapat. Aku hanya bisa melihat dada ke bawah, dia bertelanjang kaki. Kulitnya putih cenderung pucat. Mengenakan pakaian adat china.(pas nulis bagian ini, tiba-tiba aku merinding)

Untuk persekian detik aku hanya mampu menganga, saking kagetnya. Tak sempat menjerit, hanya bisa berdoa dalam hati. Ingin menangis tapi tak keluar air mata. Setelah bisa menguasai diri aku marah dan memaki-maki sepuasnya. Mendamprat makhluk astral yang dengan pe-de menampakkan wujudnya tanpa kuminta.

Akhirnya aku mengambil tas tangan dan mengirim pesan WA untuk Mbak Niken dan pamit pulang duluan dengan alasan ada urusan mendadak.

Seminggu setelah kejadian itu, aku benar-benar parno. Merasa selalu diawasi dan diikuti sesuatu tak kasat mata.

Sebenarnya beberapa teman ada yang usul, untuk belajar mengasah kepekaanku menjadi indera keenam. Tapi ogah! Tak sudi aku melihat lagi makhluk-makhluk sejenisnya.

Inilah kisahku. Mana kisahmu? Boleh berbagi?

😕😕😕😕😕😕😕😕😕😕😕😕😕😕😕

💖MEhiRa 210919