joko.winAvatar border
TS
joko.win
Denny Siregar: Tempo Sekarang Jadi Tempe karena Dihajar Netizen +62



Nilai saham tempo yang anjlok drastis

Jakarta - Pegiat media sosial Denny Siregar termasuk yang kecewa dengan sampul Majalah Tempo yang menampilkan karikatur Presiden Jokowi berhidung panjang seperti karakter fiksi pinokio simbol kebohongan.

"Saya mungkin tidak bisa berbuat apa-apa saat Tempo dengan gagahnya atas nama kebebasan pers, menghina Presiden RI lewat cover majalahnya," tulis Denny di laman Facebook, Senin, 16 September 2019.

"Tapi setidaknya saya ingin kasih perlawanan dengan memberi rate bintang 1 untuk aplikasi Tempo. Inilah protes keras saya sebagai mantan pembaca setia Tempo yang sekarang sudah menjadi Tempe. Beberapa tahun terakhir media Tempo memang menjadi alat pencitraan KPK dan kasus Novel, timbal baliknya tempo diberikan keistimewaan akses langsung ke internal KPK. Masih ingat kan beberapa kali kasus surat perintah memulai penyidikan atau sprindik bocor ke tempo?" lanjut Denny.



Senada Denny Siregar, dalam kesempatan terpisah seperti diberitakan Antara, DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) juga menyesalkan sampul Majalah Tempo edisi 16-22 September 2019 menampilkan wajah Jokowi dengan bayangan hidung panjang seperti Pinokio disertai judul "Janji Tinggal Janji".

Bendahara Umum DPP KNPI, Twedy Ginting, di Jakarta, menilai sampul majalah tersebut seolah-olah memberikan pesan bahwa Presiden Jokowi tidak konsisten dalam agenda pemberantasan korupsi pascaPresiden Jokowi menyetujui revisi terbatas UU KPK.

"Cover majalah tersebut tidak mencerminkan sikap dan keputusan Presiden Jokowi yang tetap konsisten dalam agenda pemberantasan korupsi," kata Twedy.

Padahal, kata Twedy, Presiden Jokowi menegaskan KPK harus diperkuat sebagai institusi yang memegang peran sentral pemberantasan korupsi, sehingga harus didukung dengan kewenangan dan kekuatan yang memadai.

Sehingga menjadi tidak relevan cover Majalah tempo edisi tersebut.

"Presiden Jokowi tidak setuju upaya-upaya pelemahan KPK, seperti izin pihak eksternal dalam melakukan penyadapan tapi cukup izin dewan pengawas untuk menjaga kerahasiaan. Penyelidik dan penyidik KPK tidak hanya dari unsur kepolisian dan kejaksaan tapi juga dari ASN," ucap Twedy.

Ia juga mengingatkan Presiden Jokowi tidak setuju bila KPK harus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dalam hal penuntutan.

"Presiden Jokowi tidak setuju LHKPN melibatkan lembaga atau kementerian lain. Cukup diurus KPK," tutur Twedy.

Untuk menjaga marwah dan wibawa KPK sebagai penegak hukum yang menjamin prinsip-prinsip HAM dan kepastian hukum, lanjut Twedy, Presiden Jokowi menyetujui KPK memiliki kewenangan SP3 yang dapat digunakan atau tidak oleh KPK.

Kewenangan mengeluarkan SP3 bisa digunakan KPK terhadap tersangka yang sedang menjalani proses hukum maksimal dua tahun.

"Dari keputusan tersebut jelas Presiden Jokowi tetap konsisten dalam agenda pemberantasan korupsi dan menjaga KPK tetap dalam koridor penegakan hukum. Tidak ada celah untuk dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan tertentu. Bahkan hasil dari jajak pendapat Litbang Kompas tanggal 11-12 September 2019 mayoritas responden menyetujui langkah yang diambil Presiden Jokowi," tutur Twedy Ginting.

"Sehingga menjadi tidak relevan cover Majalah tempo edisi tersebut," lanjut Twedy.

Baca juga: Aplikasi Tempo hilang dari Google Appstore

Tempo Dituntut Meminta Maaf

Sebelumnya pada hari yang sama, kelompok pendukung Presiden Jokowi, Jokowi Mania (JoMan) melaporkan Majalah Tempo kepada Dewan Pers.

Ketua Umum JoMan, Immanuel Ebenezer, di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, mengatakan JoMan melaporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers karena sampul Majalah Tempo dinilai menghina Presiden Jokowi dengan penggambaran seperti tokoh fiksi Pinokio.

"Kedatangan kami ingin melaporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers. Kenapa kami laporkan ke Dewan Pers? Karena kami memahami persoalan-persoalan jurnalistik harus diatasi oleh Dewan Pers," kata Immanuel.

Immanuel menilai Majalah Tempo membuat narasi yang menggambarkan Jokowi seolah tidak pro-pemberantasan korupsi. Sampul Majalah Tempo memuat gambar Jokowi dengan bayangan sosok seseorang berhidung panjang seperti Pinokio.

"Gambar Pinokio itu penghinaan terhadap simbol negara," ujarnya.

Ia menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, meminta Tempo meminta maaf dan menarik Majalah Tempo yang diterbitkan hari ini. Kedua, meminta klarifikasi Tempo. Ketiga, kebebasan pers tetap kuat.

Tanggapan Dewan Pers

Anggota Dewan Hassanein Rais mengatakan pihaknya akan memanggil kedua belah pihak, pelapor dan terlapor pada Senin pekan depan, 23 September 2019.

"Kami telah menerima aduan dari tim JoMan terkait cover Majalah Tempo yang background-nya siluet adalah Pinokio, nanti kami bahas internal. Insyaallah minggu depan kami akan lakukan mediasi, hasil bagaimana, situasi tergantung nanti dari Tempo-nya gimana," kata Hassanein Rais.


https://www.tagar.id/denny-siregar-t...ang-jadi-tempe
Diubah oleh joko.win 21-09-2019 05:58
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
8.9K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.