Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya. Wei de dong tian.



Hai, GanSis. Apa kabar? Kali ini ane mau membahas tentang Komnas Perempuan dan kaitannya dengan Pak Habibie yang menurut ane semua orang Indonesia harus tahu.




Komnas Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Gambar: facebook.com

Kisah ini bermula saat pecah Kerusuhan Mei 1998 yang menjadi duka bangsa GanSis. Gara-gara Krisis Moneter yang menimpa Asia termasuk Indonesia, timbul kejadian gak enak yang merembet ke mana-mana.


Tragedi Trisakti 1998.
Gambar: wikipedia.com

Dipicu kejadian penembakan 4 mahasiswa Trisakti tanggal 12 Mei 1998, kerusuhan pun meluas tanggal 13-15 Mei 1998. Tragedi yang sebagian besar menimpa etnis Tionghoa terjadi di beberapa kota di Indonesia GanSis. Chaos dan penjarahan berlaku di beberapa tempat. Kebanyakan toko-toko Tionghoa yang menjadi korban.


Penjarahan terhadap toko milik orang Tionghoa.
Gambar: bbc.com

Ada isu yang santer banget saat itu, yakni tentang eksploitasi seksual yang terjadi di Jakarta, Lampung, Medan, Palembang, Solo, dan Surabaya. Kekerasan seksual dan rudapaksaan yang seperti berjalan sistemik. Hmm miris ya GanSis.

Setelah keadaan mereda, beberapa kelompok perempuan kompak bersatu untuk mengkaji masalah ini lebih lanjut. Mereka membuat surat laporan yang telah ditandatangani banyak pihak untuk kemudian diajukan ke Pemerintah.

Tujuannya sederhana saja sih GanSis. Mereka ingin agar Pemerintah meminta maaf atas peristiwa memilukan ini dan berharap kejadian seperti ini gak terulang lagi di masa depan.


Orang Tionghoa yang menjadi korban Kerusuhan 1998.
Gambar: boombastis.com

Kabar perihal surat laporan pada akhirnya sampai ke Presiden yang ketika itu sudah dipegang oleh Pak Habibie yang menggantikan Pak Harto. Pada tanggal 15 Juli 1998, Pak Habibie mengundang kelompok perempuan ini ke Bina Graha Istana Kepresidenan.


Pak Harto mengundurkan diri sebagai Presiden RI.
Gambar: cnnindonesia.com

Kaget dong secara saat itu Indonesia lagi sibuk masa peralihan GanSis. Aspirasi kelompok berasa didengar langsung oleh Presiden. Sempat terjadi ketegangan saat tiba di gedung Bina Graha karena protokoler Istana Negara gak mengizinkan semua perwakilan untuk menemui Presiden. Setelah diancam kalau semua peserta bakal menginap, akhirnya boleh deh masuk.


Bina Graha Istana Kepresidenan.
Gambar: bpn16.wordpress.com

Semua perwakilan bertemu Pak Habibie pukul 14.00 siang GanSis. Di dalam ruangan, beliau cuma didampingi Mayjen Sintong Panjaitan. Kelompok perempuan yang menamakan dirinya Masyarakat Anti Kekerasan terhadap Perempuan (MAKTP) ini lalu membacakan laporan yang salinannya juga dipegang sama Pak Habibie.


Pak Habibie bertemu dengan kelompok Masyarakat Anti Kekerasan terhadap Perempuan (MAKTP).
Gambar: komnasperempuan.go.id

Usai pembacaan, Pak Habibie bilang kalau Kerusuhan Mei 1998 sama seperti Tragedi Lapangan Tiananmen 1989. Kekerasan seksual ini hanya imbas saja. Pemerintah Tiongkok pun gak pernah meminta maaf. Jadi sikap Pemerintah Indonesia juga sama, enggan minta maaf.

Lagi pula siapa sih yang percaya ada perempuan Tionghoa dirudapaksa terus dianiaya? Tokoh-tokoh pejabat ketika itu pun banyak yang meragukan. Pertemuan berjalan alot sampai gak sadar sudah berlangsung selama 2 jam. Protokoler Istana Negara sempat bolak-balik mengingatkan, tapi Pak Habibie tetap serius mendengarkan argumen-argumen lawan bicaranya.

Sampai tiba-tiba Pak Habibie teringat sesuatu tentang keponakannya yang seorang dokter di lapangan dan pernah bercerita tentang eksploitasi seksual ini. Ruangan jadi hening GanSis dan akhirnya Pak Habibie bilang PERCAYA kalau memang ada tragedi yang memilukan.


Mayjen Sintong Panjaitan.
Gambar: tirto.id

Mayjen Sintong Panjaitan sempat mengintervensi jalannya diskusi karena hal model begini harus dibahas sama kabinet dulu. Pak Habibie malah ngotot untuk mengambil keputusan sendiri karena keponakannya gak mungkin berbohong. Beliau tahu betul watak keponakannya ini.


RIP Pak Habibie.
Gambar: lampung.antaranews.com

Hari itu juga tanggal 15 Juli 1998, Pemerintah mengambil sikap dan pernyataan maaf dibacakan hingga tersebar di tv nasional dan internasional. Ksatria banget ya GanSis, asli ane terharu sama beliau yang kokoh pendiriannya.



Untuk lebih meyakinkan, tanggal 23 Juli 1998, Pak Habibie membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Kerusuhan 13-15 Mei 1998 (TGPF Peristiwa Kerusuhan Mei 1998). Setelah bekerja selama 3 bulan, memang ditemukan fakta yang menunjukkan 85 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan yang mayoritas korban beretnis Tionghoa: 52 rudapaksaan, 14 rudapaksaan dengan penganiayaan, 10 penganiayaan, dan 9 pelecehan seksual.

Tragedi ini menjadi cikal-bakal berdirinya Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau yang kita kenal dengan Komnas Perempuan, sebuah lembaga negara independen yang berdiri tanggal 15 Oktober 1998 berdasarkan Keppres No. 181/1998. Nanti sama Pak SBY diperbarui lagi oleh Perpres No. 65-66 Tahun 2005.


Komnas Perempuan.
Gambar: republika.co.id

Semoga kekerasan terhadap perempuan terhapuskan. Beristirahatlah dengan tenang Pak Habibie, jasamu takkan terlupakan.


RIP Pak Habibie.
Gambar: wartakota.tribunnews.com



Sumber Referensi:
Buku berjudul "Tragedi Mei 1998 dan Lahirnya Komnas Perempuan".
12 3

Gambar:
Google Images



Sekian thread dari ane. Ambil bagusnya, buang buruknya. Semoga bermanfaat. Bye.





Mungkin GanSis Berminat Melihat Thread Ane yang Lain Hehe? Silakan Klik Merah-Putih di Bawah Ini!