Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AkhfiyaAyaAvatar border
TS
AkhfiyaAya
Review Film Super 30: Film Bollywood Paling Inspiratif Tahun Ini
Review Film Super 30: Film Bollywood Paling Inspiratif Tahun Ini

Pagi ini, ane baru kelar nonton film Bollywood "Super 30." Sebuah film yang sangat inspiratif. Mata ane sampai berkabut, berawan mendung dan rintik-rintik hujan turun dari mata tanpa mampu ane bendung. Hiks. Bukan lebay, tapi ini karena ane benar-benar menghayati tiap potongan film yang ditampilkan.

Review Film Super 30: Film Bollywood Paling Inspiratif Tahun Ini


Mungkin agan dan sista ada yang alergi dengan film hindia, ane dulu juga gitu. Karena negerinya Shah Ruk Khan ini identik dengan film-film roman picisan yang dipenuhi lagu dan tarian. Tapi sejak ane kenal film 3 Idiot, rasanya makin ke sini makin banyak film bagus yang mereka tampilkan. Untuk tema-tema pendidikan saja ada beberapa film yang sudah ane tonton: Three Idiots, Taare Zameen Par, Hindi Medium, Nil Battey Sananta, Dangal dan Hickhy dan terakhir Super 30.


Film Super 30 ini sendiri merupakan film biopic, tentang perjalanan hidup Anand Khumar, ahli matematika yang berhasil mendirikan sekolah untuk anak-anak miskin india hingga berhasil mengantarkan mereka ke sebuah kampus terkenal di India, Indian Institute of Technology (IIT).

Film biografi ini dibintangi oleh Hritik Roshan (HRo). Pasti agan dan sista generasi 90'an masih ingat dengan pemain Koi Mil Gaya ini, kan?

Kisah dibuka saat Anand Khumar mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan atas prestasinya sebagai matematikawan terbaik. Anand adalah pecinta matematika. Bahkan baginya, matematika lebih ia cintai dari pada kekasihnya, Ritu Rashmi.

Kecintaannya pada matematika ini mengantarkannya untuk pergi ke Varanasi, menempuh jarak 6 jam perjalanan demi mempelajari jurnal asing. Tapi sampai di sana, ia justru diusir, karena bukan siswa kampus tersebut. Agar bisa mendapat jurnal secara gratis, seorang office boy menyarankannya untuk mengirimkan artikel pemecahan matematika ke sana. Yang kemudian membuatnya mendapat undangan masuk ke Cambridge University.

Tapi sayang, bagi orang miskin, selalu saja uang menjadi kendala untuk maju. Ayah Adnan Kumar hanya seorang pegawai kantor rendahan. Meski dengan meminjam gaji pensiun, bahkan menjual barang-barang berharga miliknya, biaya untuk ke Cambridge tetap tidak mencukupi.

Hingga akhirnya, sang ayah meninggal. Adnan Khumar terpaksa mengubur cita-citanya karena harus menjadi tulang punggung keluarga, berjualan Papads. Sampai di sini, air mata ane netes-netes gak karuan nontonnya, gan. Karena teringat masa lalu. Susahnya melanjutkan pendidikan, padahal ane udah mati-matian ngejar prestasi tertinggi di sekolah. Tapi masalah biaya, bikin ane jadi bernasib sama kayak Adnan Khumar. :'(

Waktu lagi jualan Papads, Adnan Khumar ketemu dengan kakak kelasnya. Kemudian, dia diajak buat ngajar bimbel di kelas premium. Kelasnya anak-anak orang kaya yang pengen anaknya masuk IIT. Di sini tuh, hidup Adnan berubah, bisa beli ini dan itu. Dan jadi agak sombong. Sampai-sampai, dia nolak siswa yang mendaftar dan berharap dapat beasiswa.

Tapi ada satu kejadian yang buat Adnan berubah. Ada kisah Mahabrata yang dijadikan analogi nasib pendidikan orang miskin di India. Sepintar apa pun orang miskin, dia tak akan bisa jadi raja. Persis seperti Ekalaya, yang harus memotong jarinya karena lebih mahir menggunakan panah dari pada Arjuna. Ekalaya miskin, tak pantas menggeser kedudukan Arjuna si anak raja. Inilah titik balik Adnan Khumar yang terinspirasi mengumpulkan 30 anak miskin, untuk membuktikan bahwa mereka juga berhak dan pantas bersaing dengan orang kaya, untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Kalau mau diceritain, super panjang, gan. Kebanyakan spoiler, ntar gak asik nontonnya. Yang jelas, rugi kalau agan dan sista sampai gak nonton.

Sebenarnya, untuk film-film biopic, mudah saja menebak endingnya. Tapi serius, nonton film ini, semangat belajar ane jadi tercas kembali. Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari film ini. Yang intinya mengajak kita untuk tidak berhenti berjuang hingga titik penghabisan. Karena mendapat pendidikan terbaik adalah hak semua anak manusia.


Quote:
Diubah oleh AkhfiyaAya 17-09-2019 03:04
anasabila
Gresta
Gresta dan anasabila memberi reputasi
2
2.8K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.