Produk yang di coba para pria-pria bernasib buruk ini adalah, Daung Bungkus Papua. Yang kata penjualnnya berkhasiat bisa memperbesar alat vital dengan cepat. Cara pakainya juga mudah, tinggal di bungkus ke alat vital. Di lihat dari profil toko penjual obat tersebut sangat meyakinkan, mendapat predikat pelapak berbintang. Ulasan pembeli banyak, ratingnya pun juga bagus. Tapi semua itu tidak sebanding dengan khasiat produknya, yang membuat pria-pria ini tersiksa.



Inilah yang di rasakan para konsumen obat ini, setelah mencoba dan memakainya. Yang masalah dari obat pembesar otong dari Daun Bungkus Papua, ada pada efek sampingnya. Bisa membuat otong melepuh, bukan membesar atau memanjang, tapi melepuh. Seperti apa yang di rasakan pria bernama Bian Gatsu, menyarankan untuk menggunakan obat ini selama 15 menit saja, karena dia menggunakan selama 25 menit. Otongnya langsung melepuh seperti luka bakar, ada benjolan-benjolan berisi cairan. Naasnya, baru bisa sembuh setelah 15 hari.

Baca Lainnya: Condomania, membuat perpaduan antara Seni Tradisional Jepang dengan Alat Kontrasepsi



Selanjutnya ada korban lagi, yang menceritakan proses perubahan pada otongnya. Di hari pertama pemakaian hanya bengkak. Hari kedua dan ketiga, otong mulai melepuh. Hari ke empat, bagian otong yang melepuh berisi air pecah. Hari kelima dan seterusnya proses pengobatan. Sayangnya pengobatan yang di lakukan tidak berjalan dengan cepat, karena otong yang luka selalu bergesekan dengan celana. Akhirnya datanglah penyesalan, si otong jadi buruk rupa dengan bekas luka. Niatan mau pakai obat ini biar si otong terlihat kekar berisi, yang ada si otong malah ancur lebur.



Masih ada lagi korban selanjutnya dari obat pembesar otong Daun Bungkus Papua. Bernama D***a, menceritakan kronologi kejadian demi kejadian yang terjadi pada otongnya. Hari pertama, ada perubahan diameter dan panjang tanpa melepuh pada otongnya, ini keren sekali pakai langsung ada perubahan. Hari kedua, melepuh parah dan tidak bisa kerja. Hari ketiga, sudah merasa tidak tahan, akhirnya ke dokter untuk memecahkan benjolan-benjolan berisi cairan, dan di beri obat salep. Hari keempat, proses penyembuhan selama seminggu, sampai cuti kerja. Untungnya si otong masih bisa di pakai anuan seminggu setelahnya. Walau ukuran otong kembali seperti semula. Ini kan seminggu tidak masuk kerja pasti butuh surat ijin dokter, atau paling tidak di tanyakan teman kerja. Kira-kira ini orang bilangnya sakit apa ya? Mau bilang yang sesungguhnya, tidak mungkin. Coba kalau agan-agan sekalian di keadaan yang sama mau alasan sakit apa?

Baca Lainnya: Agan harus tahu, Update Terbaru Google Stadia. Harga hingga Kebutuhan Internetnya

Jeff Bezos, orang terKaya di Dunia, yang Kurang Dermawan. Segini doank Donasinya



Korban selanjutnya juga merasakan hal yang sama, otongnya melepuh. Sampai-sampai di hari raya tidak bisa bersilaturahmi, gara-gara otongnya melepuh. Yang jadi pertanyaan, kenapa ini di hari raya malah beli obat pembesar otong? Wajarnya kan hari raya beli baju baru. Mungkin kebiasaan hari rayanya orang ini berbeda.

Baca Lainnya: BRUTAL! Pria ini memotong BH Istrinya, setelah Ketahuan ada Cairan aneh di BHnya



Korban terakhir, korban ini sepertinya sangat dendam sekali. Sampai berkata yang memberikan rating bintang 5 belum pernah nyoba, kalau sudah nyoba nyesel. Otongnya gede kaga, melepuh iya. Dan memberikan wejangan untuk menyayangi otong kita. Super sekali korban terakhir ini.

Baca Lainnya: Ernest, Memecahkan teka-teki bagaimana Godzilla bisa tampak Berdiri di Lautan

Sebenarnya apa yang ada di pikiran pria-pria ini? Kenapa ingin sekali merubah si otong. Akhirnya malah ketipu obat di online shop, kelihatan ratingnya bagus, tapi aslinya malah ngancurin otong. Dan yang jual kenapa bisa-bisanya menjual obat dengan efek samping seperti itu? Apa tidak berperikeotongan, kasian kan kalau otongnya melepuh. Kejadian ini mengajarkan kepada kita, untuk mensyukuri bentuk otong kita apa adanya.

Sumber dari postingan di Facebook, tapi lupa linknya.
Lapak jualannya memang benar ada, dan kalau sekarang di cek, lapaknya sedang dalam pengawasan. Mau saya kasih link lapaknya, takut di marahin mimin, nanti di kira promo