Hai Gan and Sis! Apa yang anda rasakan ketika sendiri? Merasa nyaman ataukah ketakutan?

Kita sebagai mahluk individu adalah sebagai mahluk hidup, berhak atas milik pribadinya. Subyek yang mengalami kondisi manusia. Yang mempunyai sifat egois, amvisius dan tidak pernah merasa puas.

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan timbal balik berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat.

Dengan demikian muncullah berbagai komunitas untuk mewadahi tiap-tiap individu yang mempunyai visi dan misi yang sama. Dengan berkomunitas setiap orang akan belajar tentang hak dan kewajibannya, belajar berinteraksi dengan baik dan sopan.

Serukan hidup dengan berkomunitas, dari komunitas memasak, komunitas hand made, komunitas alumni sampai komunitas mengolah kata-kata menyusun kalimat, menceritakan kisah nyata atau hanya sekedar berkhayal. Nah dari komunitas yang aku ikuti by sosmed maupun nyata ini bisa mengantongi banyak manfaat.

1. Mendapat Ilmu Baru

Singkat cerita aku bergabung dengan komunitas kriya (kerajinan) hand made bahasa kerennya. Tentang bagaimana cara membuat pernak pernik, brosh dan kawan-kawannya. Aku bilang seru, menarik. Padahal sebelumnya aku juga ikut komunitas memasak, tapi.belum jodoh mungkin, selalu tidak bisa mengikuti kopdar yang diselenggarakan. Tapi sudah ngantongi trik-trik membuat kue atau masakan yang lezat serta pengolahannya.

Terutama dari menulis ya, banyak yang aku tidak tahu sebelumnya, ternyata menulis itu tidak sekedar merangkai kata. Bagaimana menarik pembaca, bagaimana menjadi cerita yang bagus dan sebagainya.



2. Membawa Aura Bahagia

Dengan komunitas ini meski by sosmed aku masih bisa mengikuti, membuat karya dan menjualnya, ada rasa hepi dapat duit ( memang niatnya itu kan?) Lama-lama bosan meraja, mungkin karena tidak ada komunikasi langsung atau bertatap muka. Jadi aku merasa tidak ada beban sosial. Kapan saja aku bisa datang dan pergi.

Beda dengan di komunitas menulis ini, aku sudah bisa bertemu langsung walau hanya dengan beberapa teman. Pertemuan langsung sangat memotivasi untuk terus berkarya.

Yang serunya lagi bila melihat obrolan mereka di grup WA, bisa senyum sendiri sampai ngakak, membicarakan tentang trit, komentar orang lain bahkan bertanya tentang seseorang yang selalu hadir memberikan komentar di trit mereka. Ahaaiiiyyy seneng donk yang bersangkutan jadi terkenal.

Obrolan grup itu bisa mencapai 2000 chat dalam dua hari bila tidak aku buka, waowww, ada saja yang dibahas, yang jelas tidak jauh dari topik menulis. Pingin tahu apa grupnya? Kasih tahu gak yaaa he he iya betul bbb

Dengan berkomunitas bisa menumbuhkan semangat hidup, sedih itu pasti ada tapi bisa dibungkus dengan senyum bahagia dengan teman komunitas. Bahagia lagi bila bisa kopi darat, pasti tambah heboh dan seru.


3. Belajar Wirausaha

Baik komunitas memasak, handmade, alumni maupun menulis menpunyai orientasi pada pasar. Bagaimana sebuah karya layak untuk dijual.

Membuat olahan makanan, membuat pernak pernik yang menghasilkan itu sesuatu sekali, apa lagi sebuah buku, karya tulis akan selamanya dikenang, walau penulisnya sudah berpulang. Menbuat ide usaha untuk memperkuat ekonomi.


Selain itu menjadi membuat karya tulis menjadi sebuah buku adalah hal yang diidam-idamkan semua orang. Walau author telah tiada karya tulisnya masih bisa dibaca semua orang.

Eh satu lagi aku ikut komunitas nulis-nulis terus bisa nyemplung di Kaskus dan dapat fulus itu zezuatu Gan. Emejing bagiku.

Bisa kita lihat juga komunitas pengumpul barang bekas, mereka bisa mendapatkan hasil dari barang-barang bekas yang dikumpulkan. Aku beri contoh yang terkoordinir penjualan barang bekas ini di suatu wilayah bisa untuk membantu biaya sekolah warganya, juga ada yang untuk membangun masjid.

Semakin banyak teman maka kemungkinan bisa memperluas jaringan.

4. Mempererat Silaturahmi dan Empati

Komunitas yang satu ini aku salut banget, kami sudah berpisah dari 1993 begitu media sosial mempertemukan, memberi peluang pada kami untuk berkomunikasi dan berkumpul kembali menuangkan ide yang manfaat bagi sekitar.

Sebut saja "Komunitas Warung Kenthir Barokah", kami dari lulusan '93 SMANELA yang membentuk kolumni untuk tetap bisa berinteraksi, membantu teman yang kesusahan secara ekonomi, juga mengadakan bakti sosial, seperti khitan masal dan santunan kepada fakir miskin, yatim piatu, dan duafa. Siapapun bisa bergabung di sini kog, terbuka untuk umum.

Tiap bulan muharram melakukan aksinya yaitu memberi santunan.

Setelah kegiatan utama usai tentu dilanjutkan dengan rekreasi kecil-kecilan atau sekedar makan-makan.

Setiap orang bisa untuk saling berinteraksi, berkomunikasi menjaga dan mempererat silaturahmi.

Komunitas apapun pasti akan membangun rasa saling menghargai, menghormati, menumbuhkan rasa empati pada sesama. Menyatukan yang berbeda dalam satu visi dan misi. Menghilangkan rasa menyepelehkan pada orang lain.

Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Saling membantu dalam suka maupun duka.

Manusia sebagai makhluk sosial merupakan mahkluk yang berhubungan secara timbal-balik dengan manusia lain. Manusia mempunyai ketergantungan satu sama lain. Manusia yang berkeinginan untuk berinteraksi. Dituntut untuk bisa saling berbagi dan tolong menolong. Berbagi rasa dan pengalaman hidup.
:kangen
Ayo berkomunitas kawan jangan pandang usia atau tingkat sosial.

Tetap Semangat