Ibu Kota Pindah






Setelah lama berjalannya waktu, tiba-tiba di akhir periode pertama pemerintahannya, Presiden Joko Widodo melempar wacana untuk memindahkan ibu kota. Apakah reaksi pertama yang kita rasakan? Kaget? Yah, kalo ane sih emang kaget, ya.


Gimana nggak kaget? Selama ini tuh, bayangan Jakarta sebagai ibu kota udah 'wah' banget lah. Pas gitu! Apalagi kan udah lama bener tuh, Jakarta didaulat sebagai ibu kota yang berstatus metropolitan, atau sudah megapolitan sekarang?


Nggak mau berlama-lama kagetnya, akhirnya ane cari referensi mengenai wacana pemindahan ibu kota ini. Ternyata gaes, pemindahan ibu kota ini sudah dari dulunya diwacanakan. Bahkan, di awal abad dua puluh, pemerintah Hindia Belanda sempat ingin memindahkan ibu kota dari Batavia -nama Jakarta dulunya- ke Bandung. Namun gagal, karena terjadi depresi besar dan perang dunia ke II. Ini ane baca di Wikipedia.






Bahkan, di awal kemerdekaan pun -jika kita ingat pelajaran sejarah dulu-, ibu kota sempat pindah ke Jogjakarta dan Bukittinggi. Hal ini sebab kondisi awal kemerdekaan dulu, di mana Belanda masih menekan pemerintahan kita.



Lalu saat ini, apa yang menjadi alasan pemerintah memindahkan ibu kota? Sekilas yang ane baca sih, karena Jakarta sudah tidak ideal lagi untuk menjadi pusat pemerintahan, selain macet, padatnya penduduk dan banjir yang terus berulang. Untuk mengurangi beban itulah, maka pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota.






Setelah melalui rapat yang intensif, akhirnya Presiden Jokowi mengumumkan bahwa ibu kota akan pindah ke wilayah Kalimantan Timur. Ada banyak alasan juga, mengapa lokasi itu yang dipilih untuk ibukota. Salah satunya adalah tidak rawan gempa. Seperti kita tahu, lokasi lain di tanah air sangat rawan gempa. Mulai dari Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Jadi, Kalimantan Timur cukup ideal untuk dijadikan ibu kota.







Menurut ane sih, ibu kota pindah ke mana saja, tentu sudah dipertimbangkan dengan matang. Meski Jakarta tak lagi jadi ibu kota, tapi akan selalu ada di kenangan kita. Apalagi ane sempat tinggal di Jakarta selama kuliah dulu.
Banyak kisah di sana.



Namun walau begitu, pemindahan ibu kota tidak serta merta mengurangi kemacetan, sebab yang pindah hanya pusat pemerintahan. Jakarta masih menjadi pusat bisnis di Indonesia.



Belum lagi masalah biaya, yang ane dengar mencapai lebih 400T rupiah. Sebuah angka yang cukup fantastis. Sementara kondisi keuangan negara sedang defisit, dan banyak bumn yang di ambang kepailitan.




Lantas, bijakkah memindahkan ibu kota dengan biaya sebesar itu dalam kondisi saat ini? Setiap kebijakan pasti ada pro dan kontra. Pemerintah tentu lebih tahu dengan langkah yang mereka ambil.



Harapan ane sih, semoga pemindahan ibu kota ini membawa perubahan yang lebih baik untuk bangsa ini. Perekonomian juga diharapkan semakin membaik.


Karena jika tidak, kita tak bisa membayangkan nasib bangsa ini nantinya.


Sekian opini ane. Perbedaan pendapat itu biasa. Utarakan dengan sopan dan beradab.
Terima kasih. 😄☺️