Hey yo yo yo
What's up Genk!
Balik lagi bersama AyeTS tampan, yang entah kapan jadi idaman emak-emak kekinian.

Kurang lebih 2 minggu yang lalu. Presiden kita Bapak Ir. H. Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Bapak Jokowi sudah memutuskan bahwa Ibu Kota Indonesia akan dipindahkan dari Jakarta ke suatu daerah di pulau Kalimantan. Tepatnya, silahkan Gan/Sist yang punya kuota banyak simak dalam video-video yang pasti sudah banyak diupload oleh akun media online atau bahkan orang-orang di berbagai platform.



Gan/Sist yang orang Jakarta sedih ga, sih? Beberapa tahun lagi Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota. Kalau Ayepribadi yang dari orok sampai punya orok tinggal di Jakarta. Pas tahu Ibu Kota akan segera pindah dari Jakarta, sih. Rasanya biasa ajah sumpah, hehehe.

Menurut Aye pribadi mendengar keputusan pemindahan Ibu Kota seperti mendengar lagu lama yang diaransemen ulang. Biasa saja, mungkin hanya sedikit terkejut kagum atau sedikit kecewa dengan perubahan-perubahan nadanya saja. Selebihnya, yah… biasa-biasa saja.

Namun Aye juga tidak bisa memungkiri nih Gan/Sist. Kalau pemberitaan tentang pemindahan Ibu Kota ini sedikit membawa keresahan tersendiri buat Aye secara pribadi. Terlepas dari pro dan kontra keputusan ini. Aye sedikit khawatir dengan masa depan Kalimantan sendiri. Sebagai orang yang sudah hidup hampir tiga dekade. Aye merasakan betul perubahan yang terjadi pada Jakarta, dari akhir-akhir 90-an sampai dewasa kini. Di mana saat ini Jakarta bukan hanya ter-modernisasi tapi Jakarta juga sudah ter-westerniasi.

Aye sedikit khawatir, perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan juga akan membawa kultur budaya Kota Metropolitan sehingga makin terkikisnya budaya-budaya tradisional Kalimantan, seperti yang telah terjadi pada Jakarta selama menjadi Ibu Kota. Tentu Aye tidak ingin itu terjadi dan semoga memang ini hanya kekhawatiran Aye saja. Jika boleh jujur, biarlah Aye berkata seperti ini. "Biarlah orang Betawi yang hilang gaya-nya. Asal jangan daerah lain hilang kebudayaannya". Karena efek Capital City akan selalu membawa urbanisasi dan setiap urbanisasi pasti membawa serta kultur berbeda yang nantinya akan berakulturasi dengan kultur budaya setempat.

Tapi sekali lagi semoga itu tidak terjadi, apa pun yang Aye khawatirnya semoga itu hanya keresahan yang tidak mendasar yang hanya timbul karena trauma dan takut akan kehilangan budaya-budaya Indonesia yang begitu kaya.





Selain takut akan hilangnya budaya di sana. Aye juga menyimpan ketakutan akan semakin hilangnya hutan-hutan di Kalimantan. Karena letak tempat yang akan menjadi Ibu Kota baru berada di sekitar hutan. Aye khawatir kalau pembangunan nantinya justru akan membuat semakin banyaknya luas hutan yang hilang. Ketakutan Aye sendiri juga dirasakan oleh teman-teman Aye yang tinggal di sana. Putra Asli Kalimantan.



Ketakutan yang wajar, karena kembali lagi jika kita berkaca pada Jakarta selama perjalanannya. Entah sudah berapa banyak daerah hijau yang harus dikorbankan demi satu kata "PEMBANGUNAN". Contohnya saja beberapa tempat di Jakarta yang dulunya adalah area pepohohnan yang lebat kini sudah berganti menjadi area beton dengan gedung-gedungnya yang tinggi seperti menantang langit



Tentu Ayetidak ingin paru-paru dunia berakhir menjadi paru-paru kantong manusia serakah yang hanya memikirkan pundi-pundi tanpa memikirkan keberlangsungan hidup bumi.

Yap… Sekali lagi Aye harus katakan semoga itu hanya ketakutan Aye yang tidak mendasar. Karena Aye ingin belajar percaya kalau Pak Jokowi juga pasti sudah mengantisipasi semua ini, terlebih design Ibu Kota baru yang diusung Pak Jokowi yang banyak beredar dijagad dunia maya menunjukan kalau Ibu Kota yang baru nantinya akan dibangun menjadi kota hijau yang ramah. Semoga benar adanya.

Dan sekali lagi, Pro Kontra pasti ada. Lepas dari itu semua; pemindahan Ibu kota memang tidak mudah. Banyak yang harus dipertimbangkan masak-masak agar nantinya tidak jadi polemik baru yang membuat lagi noda hitam Pemerintahan di Republik ini. Karena semakin banyak kekecewaan yang timbul di masayarakat akan berdampak makin menurunnya angka kepercayaan masyarakat pada Pemerintahannya terlebih Pemimpin Negaranya.

Tapi… Jika memang semuanya berhasil; pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan mungkin bisa jadi itu adalah langkah awal yang akan membawa Negeri ini menjadi lebih baik kedepannya. Berandai-andai Ibu Kota pindah dari Jakarta. Aye mau ajak Gan/Sist berandai-andai dikit nih kalau Jakarta sudah tidak lagi jadi Ibu Kota.



Sekali lagi semua hanya andai-andai Aye yang sebentar lagi tidak lagi menjadi warga Ibu Kota. Namun biar pun begitu; Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota. Jakarta tetap menjadi kota penuh cerita, drama, dan sejarah. 

Terpenting dari ini semua adalah bukan di mana atau jadi dan tidaknya, atau ke mana Ibu Kota akan pindah. Karena di mana pun Pusat Pemerintahan berada tidak akan membawa perubahan Negeri ini jadi lebih baik jika para Elitnya masih memiliki ambisi pribadi untuk menambah pundi-pundi sakunya sendiri dengan mengesampingkan kesejahteraan penduduknya yang telah menaruh percaya dan harap pada Pemerintahan yang kini tengah mengemban amanat rakyat. Pun, kita sebagai Milenial patutnya tetap mengawasi semua kebijakan Pemerintah. Tetap kritis dengan tidak menaruh skeptis, tetap percaya tanpa mengurangi tingkat waspada.

Dan Jakarta akan tetap menjadi Jakarta dengan segala romantisme di dalamnya. Dengan segala perjuangan di dalamnya. Tidak perduli 'tak lagi berstatus Ibu Kota, Jakarta tetap selalu akan Aye cinta.

Sekian thread Ayeyang membosankan ini. Kurang lebihnya Aye mohon maaf, jika ada salah-salah kata Aye dan kekeliruan Informasi yang Aye sampaikan, Aye berharap Gan/Sist yang kece (walau pun tidak sekece Aye) mau dengan sudi mengoreksi. Karena apapun yang ada di Thread ini adalah sebuah opini pribadi yang keluar dari Aye yang hanya seseorang yang dalam perjalanan hidupnya hingga saat ini, Aye sama sekali belum pernah mencicipi bagaimana gurih rasanya bangku sekolah.

Sampai bertemu di Thread-thread Aye selanjutnya/yang lain. Aye yang kece amit-amit ini mohon pamit.

Iman Soleh sekeras baja
Selalu sigap, siap, sedia
Ibu Kota boleh pindah di mana saja
Tapi kita tetap satu, Indonesia.

Salam
Kami Bangsa Indonesia