- Beranda
- Stories from the Heart
Batasan
...
TS
rahmata.p
Batasan
Spoiler for intro:
terimakasih telah berkunjung ke thread ini gan, kali ini ane pengen membahas tentang....?
untuk mengetahui lebih lengkap silahkan menuju ke tkp
untuk mengetahui lebih lengkap silahkan menuju ke tkp
Spoiler for INTRO:
ane sedang berada di dalam taksi menuju taman bermain alias mal hendak berjumpa dengan dua teman dekat. belum lama meninggalkan area tempat tinggal, sebuah pesan masuk. "mas maaf ya aku harus membatalkan pertemuan sore ini, aku lagi berantem nih sama pacar aku. resek, maaf banget ya mas."
tidak fleksibel
kira - kira tujuh jam setelah itu, sekitar tengah malam, sebuah pesan kembali hadir. "mas, maaf ganggu malam - malam begini, ya. aku mau telepon mas, bisa? aku tuh udah gak tahan sama pacarku ini. gimana caranya supaya hubungan kita ini bisa lancar jaya."
sejujurnya kedua pesan itu bukan pesan pertama kali yang saya terima. dua kasus yang berbeda dari dua jenis kelamin berbeda ini sudah beberapa kali terjadi. maksudnya, saya sudah mengetahui bahwa keduanya telah menghadapi problem yang sama dari sekian bukan lalu, tapi tampaknya tak satu pun yang mengalami kemajuan.
ane kemudian bertanya pada didri sendiri, sampai dimana sih orang itu membuat limit atau sebuah batasan yang mereka tetapkan untuk sebuah keadaan yang dihadapi? apakah yang namanya batasan itu justru tidak terbatas?
ane kemudian teringat pada kasus yang pertama. pertengkaran itu terjadi karena pasangan teman saya itu berselingkuh dan sudah terjadi sampai tiga kali. waktu peristiwa ketiga teman ane berkata begini "mas, aku tuh harus menghargai diriku sendiri. aku sudah cukup memeberi kesempatan sampai tiga kali. ini sudah batas akhir. kalau bukan aku, siapa lagi coba yang mau menghormati diri kita sendiri?"
tidak fleksibel
kira - kira tujuh jam setelah itu, sekitar tengah malam, sebuah pesan kembali hadir. "mas, maaf ganggu malam - malam begini, ya. aku mau telepon mas, bisa? aku tuh udah gak tahan sama pacarku ini. gimana caranya supaya hubungan kita ini bisa lancar jaya."
sejujurnya kedua pesan itu bukan pesan pertama kali yang saya terima. dua kasus yang berbeda dari dua jenis kelamin berbeda ini sudah beberapa kali terjadi. maksudnya, saya sudah mengetahui bahwa keduanya telah menghadapi problem yang sama dari sekian bukan lalu, tapi tampaknya tak satu pun yang mengalami kemajuan.
ane kemudian bertanya pada didri sendiri, sampai dimana sih orang itu membuat limit atau sebuah batasan yang mereka tetapkan untuk sebuah keadaan yang dihadapi? apakah yang namanya batasan itu justru tidak terbatas?
ane kemudian teringat pada kasus yang pertama. pertengkaran itu terjadi karena pasangan teman saya itu berselingkuh dan sudah terjadi sampai tiga kali. waktu peristiwa ketiga teman ane berkata begini "mas, aku tuh harus menghargai diriku sendiri. aku sudah cukup memeberi kesempatan sampai tiga kali. ini sudah batas akhir. kalau bukan aku, siapa lagi coba yang mau menghormati diri kita sendiri?"
ente tahu apa yang terjadi? ia melanggar batasan yang ia tentukan sendiri. penghormatan atau penghargaan pada dirinya sendiri tak di wujudkan. karena pada akhirnya ia kembali lagi membuat hubungan itu berlanjut. sejujurnya ane tidak pernah memiliki hubungan asmara sehingga ane tak tahu apakah asmara itu mampu membutakan seseorang dan mampu membuat seseorang tak menghormati dirinya sendiri, mengapa teman ane tak membuat batasan untuk tidak dikadali lagi? mengapa ia membuat batasan yang tak terhingga? apakah yang tak terhingga itu masih bisa disebut batasan?
seorang teman bercerita mengenai sebuah pasangan suami istri yang sudah merayakan perkimpoian mereka yang keenam puluh tahun. ente dan ane pasti akan mera sangat luar biasa, mampu bertahan dalam mahligai perkimpoian begitu lama. tunggu cerita selanjutnya .
" yang hebat mah si tante, si om mah nakal. biasa, kan kaya raua terus banyak main gilanya." kata teman ane itu.
teman ane berkomentar lagi " kalo gue mah, udah gue cerai. gila kali jadi istri cuman bisa ngeliat suaminya bertahun - tahun selingkuh."
fleksibel
ane jadi bertanya, siapakah yang gila? si om atau si tante? apakah gila itu? apakah gila karena seseorang tidak membuat batasan? apakah dalam hubungan asmara batasan tak di perlukan lagi sejauh salah satu pasangan kembali ke rumah, menyediakan kebutuhan jasmani dan rohani? apakah saya harus mengatakan bahwa perkimpoian yang begitu lamanya adlah sebuah prestasi karena di dalamnya tidak mengandung batasan?
apakah penghormatan yang diberikan pada usia perkimpoian yang lama itu tidak berdasarkan batasan, tetapi berdasarkan kemampuan menerima seutuhnya pasangan hidupnya?
bagaimana kemudian jika salah satu pasangan melakukan KDRT? apakah kemudian batasan baru akan dibuat? atau apakah tindakan menerima pasangan apa danya dalam hal ini akan mendatangkan penghormatan karena salah satu pasangan bisa bertahan dengan babak belur selama sekian puluh tahun? jadi tepuk tangan yang gemuruh diberikan kepada mereka yang bertahan dalam kebabakbeluran. bukan bagi mereka yang berani menentukan batasan?
seorang ibu datang kepada ane beberapa kali untuk meminjam uang. alasannya sama, untuk pendidikan anaknya. sekali, dua kai sampai lebih dari tiga kali ane mengulurkan tangan untuk menolong, kemudian tiba masanya ane mulai jengkel karena ia berjanji untuk tidak lagi melakukan hal ini, tapi kenyataannya dia merengek dan mengirim WA berulang-ulang kali. dengan berat hati ane menentukan batasan bahwa setelah sekian kali menolong, ane tidak akan menolong si ibu ini lagi.
apakah dalam urusan asmaea dan hidup ini memang seharusnya tak perlu ada batasan, ataukah perlu membuat batasan tapi membuat sebuah batasan yang fleksibel? bisa berubah kapan pun sambil terus memantau situasi dan kondisi? dan fleksibilitas dengan pasti menjamin seseorang untuk tidak pelu merasa sudah melanggar batasan yang dibuat.
fleksibel yang dimaksud adalah tidak memiliki harga diri dan tak perlu merasa menghormati diri sendiri saat pasangan memukuli atau berselingkuh, bahkan dalam kasus seorang teman sampai terkena penyakit kelamin mengatakan, "maafkan aku ya.. aku nggak akan lagi berbuat kesalahan ini"
maka mungkin, ini hanya mungkin kala piala oscar serta tepuk tangan yang gemuruh perlu diberikan buat mereka yang mampu bertahan hidup dengan fleksibilitas selama puluhan tahun.
Spoiler for penutup:
terimakasih banyak telah betah di thread ini, semoga menginspirasi dan bermanfaat khususnya buat TS sendiri.
terimakasih juga kepada mimin dan momod yang selalu setia menemani di dalam masa
keep ngaskus gan !!!
terimakasih juga kepada mimin dan momod yang selalu setia menemani di dalam masa
keep ngaskus gan !!!
Spoiler for sumber:
isi kepala manusia
anasabila memberi reputasi
1
420
Kutip
3
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•41.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru