Halo, Gansist, jumpa lagi, ya. Moga sehat dan selalu ceria. Gak perlu bermuram durja. Ntar cepet tua sebelum waktunya.

Kali ini gw mau ngomongin soal cinta. Tapi maaf, gw bukan pakarnya. Gw mau ngomongin cinta dari sisi yang lain. Gw cuman mau berbagi cerita. Siapa tau ini akan bermanfaat, khususnya bagi mereka yang belum punya pacar, belum punya pasangan, atau yang udah punya pasangan tapi mau nambah lagi.

Kalau udah mulai baca, jangan berhenti, ya. Harus sampai selesai, nanti gak dapet apa-apa. Soalnya di akhir thread ini gw akan bagi-bagi sesuatu, yaitu bagi-bagi ucapan terima kasih. Sebagai balasan, gw minta cendolnya. Itu pun kalau gak pelit dan males, males mencet cendol.

Cinta

Setiap orang pasti pernah jatuh cinta. Pernah merasakan, ketika cintanya jatuh pada seseorang, ketika itulah dia merasakan indahnya dunia. Padahal dunia gak berubah, masih sama seperti yang kemaren-kemaren. Tapi ketika jatuh cinta, dia melihat segala yang ada disekelilingnya berubah. Semua terlihat lebih indah.

Tapi, ketika cintanya di tolak, dia melihat sebaliknya. Langit siang bolong yang terang-benderang, seolah gelap-gulita. Ayam goreng yang biasanya enak, berubah jadi seperti ikan asin. Wajah yang biasanya berseri-seri, berubah lesu, seperti gak tidur seminggu.

Jika sudah demikian, munculah di pikirannya, "Cinta Ditolak, Dukun Bertindak."

Kalimat itu juga muncul di otak gw, otak temen gw, otak temen mama gw. Mungkin juga muncul di otak Gansist yang pernah ditolak, atau mencintai seseorang sementara yang dicintai cuek habis. Tapi mudahan aja, enggak, ya. Cukup di kami-kami aja.

Cerita ini merupakan cerita pengalaman pribadi, pengalaman temen, dan pengalaman temen mama. Cerita ini gw ceritakan sebagai bahan perunungan, sebagai bahan yang bisa dijadikan pertimbangan jika seadainya Gansist berniat ingin melakukannya, cinta ditolak dukun bertindak.

Pengalaman Gw

Dulu, waktu gw masuk es-em-a, waktu kelas satu, gw jatuh cinta dengan cewek satu kelas. Orangnya manis. Berkulit putih bersih. Matanya bening bersinar. Bibir kecil dan selalu tersenyum. Rambutnya hitam, lurus sebahu. Kadang dibiarkan tergarai, kadang dikepang kuda.

Waktu itu gw termasuk pemalu, gak berani ngomong secara langsung. Untuk menngungkapakan perasaan, gw pinjam buku catatannya. Di lembar bagian tengah gw tulis satu kalimat, " Kamu baik, kamu manis, bolehkah aku sayang kamu?"

Besoknya gw tunggu jawabannya. Besoknya lagi gw tunggu lagi. Besoknya lagi gw masih sabar menunggu. Besoknya lagi kesabaran gw habis. Pas istirahat gw samperin. Gw tanya, "Bagaimana yang kemaren, udah baca?" terus dia jawab, "Sudah. Tapi maaf, aku belum mikirin soal itu. Aku masih ingin belajar. Ingin sekolah."

Jawabannya sederhana, halus, dan tidak menyakitkan. Ya, seharusnya tidak menyakitan. Tapi sehalus apa pun jawabannya, tetap saja dia telah menolak gw. Waktu itu, gw merasa langit runtuh.  Semua mata seolah tertuju ke gw, menatap gw, mengejek gw, mentertawakan gw, padahal gak ada yang tau kalau gw baru saja ditolak.

Setelah itu gw gak lagi masuk ke kelas. Gw bolos.

Malamnya gw ceritain ke temen. Temen gw langsung mengajak ke orang pinter. Tempatnya agak jauh dari rumah, ke luar kota dengan jarak tempuh sekitar satu jam. Temen gw langsung ceritain ke orang pinter tersebut. Tapi karena dilihatnya kami masih ank es-em-a, mungkin  dengan pertimbangan itu orang pinter yang kami datangi tidak menanggapi.

Gw gak tau perasaan apa itu. Apakah cinta yang sesungguhnya, ataukah hanya sekadar sakit hati karena cinta telah ditolak. Yang pasti, di pikiran gw, gw harus mendapatkannya. Cara biasa gak bisa, harus pakai cara luar biasa. Pake pelet, pakai ilmu pengasihan, pakai guna-guna, atau semacamnya.

Sejak itu, gw terus saja mencari dan bertanya-tanya.

Gw pernah pergi ke Kandangan mencari minyak pelet. Dapat. Gw gunakan, tapi gak ada reaksi. Gw pernah di ajarin teman katanya ilmu jaran goyang, gw praktekin, gak mempan. Gw juga diajarin teman yang lain ilmu pemanggil sukma, dia menyebutnya kakang kawah adi ari-ari. Gw kerjakan, juga gak ada perubahan.

Gw juga diajrin oleh nenek temen gw. Gak tanggung-tanggung, gw ngerjainnya bertiga sekaligus, gw dan dua orang temen gw. Tengah malm, sembahyang tahajut. Selesai sholat membaca yassin. Pas ketemu akhir ayat ..... nama sang cewek yang sudah ditulis dikertas dibakar di perapian kecil bersama sebiji merica dan sebiji cabe rawit. Jumlahnya 21. Tapi .... juga gak berhasil.

Masih banyak lagi ilmu dan bacaan yang gw gunakan. Semuanya sia-sia. Lulus es-em-a, akhirnya gw menyerah. Gw mencoba melupakan cewek itu.

Pengalaman Temen

Temen gw, temen sekampung, punya nasib yang sama dengan gw. Dia jatuh cinta dengan cewek. Dia ungkapkan perasaannya, tapi cewek itu menolaknya. Dia sakit hati. Ringkasnya dia mencari cara untuk mendapatkan cewek itu. Dia menggunakan guna-guna dengan bantuan orang pinter. Dan berhasil. Tidak lama kemudian dia menikah.

Tapi, setelah punya anak, mungkin usianya sekiatar kurang dari dua tahun, pas ketemu, temen gw tadi berkata, "Bini gw ngatain gw tuyul. Katanya Tuyulku pinter cari duit."

Dikatian Tuyul temen gw gak marah. Dia cerita malah sambil tertawa. Mungkin karena dia bener-bener cinta, dikatain apapun pasti rela. Disuruh apapun juga pasti mau. Karena waktu itu, kami ketemu pas dia lagi beli nasi bungkus, beli untuk anak bininya. Bininya yang suruh.

Pengalaman temen Mama

Temen Mama, pasti bisa dibayangkan usianya berapa, pasti udah tua. Emang bener, temen Mama memang sudah tua. Usianya mungkin lebih lima puluh tahun. Suaminya udah meninggal, lalu nikah lagi.

Yang membuat Mama heran, suaminya sangat muda. Mungkin seusia dengan anaknya yang ke tiga. Mungkin sekitar dua puluh lima tahun. Terus Mama tanya, kenapa bisa mendapatkan suami yang sangat muda, apakah punya ilmu, punya amalan-amalan tertentu.

Temen Mama menjawab bahwa dia memang mempunyaai amalan. Bisa dibilang punya ilmu pengasihan. Mama ceritakan hal itu ke gw.

Karena rumahnya bersebelahan, gw jadi bisa liat. Gw jadi bisa perhatiin. Suami tetangga gw tersebut memang sangat muda. Tapi ada yang aneh. Dia tidak seperti orang-orang kebanyakan. Wajahnya tampak seperti kehilangan semangat. Tidak banyak bicara, lebih banyak termenung.

Dari tiga cerita di atas, gw bisa simpulkan.

1. Bathin yang kuat

Minyak pelet, ilmu pengasihan, guna-guna, atau apapun namanya, tidak akan mempan bagi sesorang yang mempunya bathin yang kuat. Bathin yang kuat seolah menjadi benteng yang tidak bisa ditembus oleh pengaruh-pengaruh jahat, terutama pengaruh yang dibisikan oleh setan. Contohnya gw. Tiga tahun gw usaha, tapi gak berhasil mempengaruhi cewek yang gw incar. Dia mempunyai bathin yang sangat kuat. Dia sangat rajin ibadah.

2. Ilmu pelet tidak abadi

Minyak pelet, ilmu pengasihan, guna-guna dan sejenisnya tidak akan bertahan lama. Suatu saat pengaruhnya akan lenyap. Dan jika sudah lenyap, orang dipengaruhi ilmu tersebut akan sadar. Perasaannya akan kembali ke semula. Perasaan dan sikapnya akan berubah drastis. Contohnya temen gw.

3. Tidak seperti orang normal

Ilmu pengasihan yang dimiliki, kemudian diamalkan secara terus menerus agar orang yang kita cintai tetap sayang, efeknya sangat buruk bagi yang menerima ilmu tersebut. Pengaruh ilmu tersebut membuat kesadarannya seolah hilang separo. Kadang sadar, kadang menerawang. Tak ubahnya seperti manusia setengah robot.

Demikian Gansist, cerita tadi mungkin bisa membuat Gansist berpikir ulang jika ingin menaklukan seseorang dengan menggunakan guna-guna. Hasilnya, bisa gagal, bisa berhasil tapi tidak bertahan lama, bisa berhasil dan bertahan lama tapi efeknya sangat tidak baik.

Selebihnya terserah Gansist, mau percaya silakan. Mau enggak juga gak papa.

Bagi yang lebih ahli, yang bisa melihat dengan mata bathin pengaruh ilmu guna-guna silakan sharing di sini. Tapi kalau hanya sekadar katanya-katanya mending gak usah deh. Hanya akan mumbuat bingung saja.

Salam,
Terima kasih.
Gw udah ucapin terima kasih, jangan lupa cendolnya.