- Beranda
- Berita dan Politik
Warga Rebutan Air Sisa Jamasan Tombak Pusaka Kiai Upas
...
TS
jpnn.com
Warga Rebutan Air Sisa Jamasan Tombak Pusaka Kiai Upas
jpnn.com, TULUNGAGUNG - Air sisa jamasan (pemandian) tombak pusaka Kanjeng Kiai Upas yang digelar di lingkungan Kanjengan, Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (13/9) menjadi rebutan puluhan warga.
Timba atau wadah berukuran besar yang masih berisi air kembang diburu warga yang ingin mendapat "berkah" dan khasiat dari air jamasan yang diyakini bisa membuat orang yang meminumnya awet muda serta sehat.
Baca Juga:
Keris Pusaka Membawa Petaka
Sekjen PDIP Kunjungi Pameran Benda Pusaka, Ini Pesannya
"Percaya saja. Ini keyakinan warga sini yang sudah turun-temurun," kata Rindu Rikat, penganut aliran Budi Luhur yang terlihat ikut berebut air jamasan.
Tak hanya ibu-ibu dan orang tua yang berebut air jamasan, sejumlah remaja dan siswa sekolah tampak tak mau ketinggalan.
Meski tak semua faham maksudnya, mereka berharap sugesti yang diyakini memberi energi positif bagi kehidupan mereka.
"Itu berkat, makanan yang dibagikan usai jamasan juga memberi keberkahan," ujar Jiono, salah seorang warga.
Prosesi jamasan tombak pusaka Kiai Upas berlangsung diiringi seni tradisional yang dihadiri Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dan Dandim 0807/Tulungagung Letkol Inf Wildan Bahtiar.
Diawali dengan iringan reog kendang yang dikawal barisan dayang dan pria berpakaian prajurit kerajaan, ritual dimulai dengan simbolis penyerahan air suci dari tujuh mata air untuk menjamas tombak pusaka Kiai Upas kepada Bupati Maryoto.
Usai serah terima, acara dilanjutkan dengan mengeluarkan tombak pusaka dari lokasi penyimpanan ke panggung yang telah disiapkan untuk kegiatan jamasan.
Dikonfirmasi usai kegiatan, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan ritual jamasan tombak pusaka Kiai Upas dilakukan sebagai wujud dan upaya pelestarian budaya daerah.
Tombak Kiai Upas merupakan peninggalan Bupati ke-4 Tulungagung, Pringgo Koesoemo, yang diyakini memiliki sejumlah kesaktian.
Selain memiliki peran penting dalam mengusir penjajah Belanda kala itu, tombak Kiai Upas diyakini bisa digunakan untuk sarana menghalau bencana banjir maupun marabahaya lain di wilayah Tulungagung.
"Dan pusaka ini telah diserahkan oleh keluarga Pringgo Koesoemo kepada pemkab untuk dirawat dan menjadi benda cagar budaya daerah yang harus dijaga dan dilestarikan," katanya.
Usai kegiatan jamasan, acara dilanjutkan dengan selamatan bersama yang diikuti ratusan warga dan sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat OPD.
(Destyan H/ant/jpnn)
Timba atau wadah berukuran besar yang masih berisi air kembang diburu warga yang ingin mendapat "berkah" dan khasiat dari air jamasan yang diyakini bisa membuat orang yang meminumnya awet muda serta sehat.
Baca Juga:
Keris Pusaka Membawa Petaka
Sekjen PDIP Kunjungi Pameran Benda Pusaka, Ini Pesannya
"Percaya saja. Ini keyakinan warga sini yang sudah turun-temurun," kata Rindu Rikat, penganut aliran Budi Luhur yang terlihat ikut berebut air jamasan.
Tak hanya ibu-ibu dan orang tua yang berebut air jamasan, sejumlah remaja dan siswa sekolah tampak tak mau ketinggalan.
Meski tak semua faham maksudnya, mereka berharap sugesti yang diyakini memberi energi positif bagi kehidupan mereka.
"Itu berkat, makanan yang dibagikan usai jamasan juga memberi keberkahan," ujar Jiono, salah seorang warga.
Prosesi jamasan tombak pusaka Kiai Upas berlangsung diiringi seni tradisional yang dihadiri Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dan Dandim 0807/Tulungagung Letkol Inf Wildan Bahtiar.
Diawali dengan iringan reog kendang yang dikawal barisan dayang dan pria berpakaian prajurit kerajaan, ritual dimulai dengan simbolis penyerahan air suci dari tujuh mata air untuk menjamas tombak pusaka Kiai Upas kepada Bupati Maryoto.
Usai serah terima, acara dilanjutkan dengan mengeluarkan tombak pusaka dari lokasi penyimpanan ke panggung yang telah disiapkan untuk kegiatan jamasan.
Dikonfirmasi usai kegiatan, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan ritual jamasan tombak pusaka Kiai Upas dilakukan sebagai wujud dan upaya pelestarian budaya daerah.
Tombak Kiai Upas merupakan peninggalan Bupati ke-4 Tulungagung, Pringgo Koesoemo, yang diyakini memiliki sejumlah kesaktian.
Selain memiliki peran penting dalam mengusir penjajah Belanda kala itu, tombak Kiai Upas diyakini bisa digunakan untuk sarana menghalau bencana banjir maupun marabahaya lain di wilayah Tulungagung.
"Dan pusaka ini telah diserahkan oleh keluarga Pringgo Koesoemo kepada pemkab untuk dirawat dan menjadi benda cagar budaya daerah yang harus dijaga dan dilestarikan," katanya.
Usai kegiatan jamasan, acara dilanjutkan dengan selamatan bersama yang diikuti ratusan warga dan sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat OPD.
(Destyan H/ant/jpnn)
BERITA TERKAIT
BJ Habibie Meninggal Dunia: Kiai Ma'ruf Amin Bilang Begini
Jenazah BJ Habibie Tiba di Rumah Duka, Kiai Ma'ruf Amin Datang Bertakziah
Temui Ma'ruf, Bamsoet Bahas Revisi Undang-undang KPK?
Siapkan Pemimpin Masa Depan, GP Ansor Gelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional
KH Ma’ruf Amin: Ansor Harus jadi Dinamo untuk Menggerakkan Semua Pihak
Jusuf Kalla dan Kiai Ma'ruf Amin jadi Saksi Pernikahan Dokter Cantik Ini
BJ Habibie Meninggal Dunia: Kiai Ma'ruf Amin Bilang Begini
Jenazah BJ Habibie Tiba di Rumah Duka, Kiai Ma'ruf Amin Datang Bertakziah
Temui Ma'ruf, Bamsoet Bahas Revisi Undang-undang KPK?
Siapkan Pemimpin Masa Depan, GP Ansor Gelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional
KH Ma’ruf Amin: Ansor Harus jadi Dinamo untuk Menggerakkan Semua Pihak
Jusuf Kalla dan Kiai Ma'ruf Amin jadi Saksi Pernikahan Dokter Cantik Ini
gabener.edan memberi reputasi
1
1.7K
25
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.3KThread•41.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru