- Beranda
- The Lounge
Suka Duka Punya Warung Kecil di Pinggir Jalan
...
TS
napelogini
Suka Duka Punya Warung Kecil di Pinggir Jalan
Di sekitar kita sering ditemukan banyak warung-warung kecil yang bertebaran di pinggir-pinggir jalan atau di sekitar perumahan.
Biasanya warung kecil tersebut menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Mulai dari mie rebus, kopi, susu, teh manis, rokok, dan cemilan lainnya.
Warung kelontong yang biasanya identik dengan gerobak ini kerap menjadi tempat nongkrong favorit bagi para mahasiswa, tukang ojeg, dan atau sopir angkot.......
Itulah makanya banyak sekali warung seperti itu yang buka hingga 24 jam.
Suka duka punya warung di pinggir jalan (kelontong)
1. Tempat Ngutang Favorit
Ternyata bukan cuma bank saja yang dijadikan tempat menghutang. Karena rasanya hampir semua warung kopi atau warung kelontong di pinggir jalan sering dijadikan tempat ngutang favorit.
Jenis barang yang paling sering dihutang biasanya adalah rokok, kopi, atau mie rebus....
Disitulah sedihnya menjadi pedagang warung kecil-kecilan. Sudah modalnya dikit eh dihutangin melulu....Mending kalo bayarnya lancar.
Saya sering ngobrol dengan pemilik warung kopi dan rokok. Rata-rata mereka mengeluh soal itu.
"Ya, kalo cuma ngutang sih, gak apa, tapi bayarnya juga harus lancar dong biar modalnya keputer"
"Biasanya kalo ditagih bukannya bayar malah ngutang lagi....malah banyak juga yang kalo ngutang rokok pasti ke warung saya. Giliran beli malah ke warung lain"
Itulah beberapa ungkapan atau curhatan para pemilik warung kecil yang pernah saya ajak ngobrol.....
2. Serba Salah Ngatur Harga
Banyak pemilik warung kelontong atau warung kopi pinggir jalan yang terkadang masih bingung menentukan berapa harga jual yang pas.
Hal ini disebabkan selain karena banyak pesaing tapi juga harus selalu ngintip harga warung sebelah....
Memang kadang suka serba salah. Kalo dijual kemahalan takutnya pelanggan pada kabur. Kalo dijual kemurahan malah tekor....
Prilaku konsumen di negara kita terkadang masih banyak yang mempermasalahkan selisih 500 hingga 1000 rupiah.
Contoh : warung A menjual rokok merek nganu seharga dua puluh tiga ribu, sedangkan warung sebelah seharga dua puluh tiga ribu lima ratus rupiah. Nah, biasanya orang akan memilih warung B walaupun jaraknya agak jauh dari rumah.
Padahal selisih harga itu menurut saya adalah sesuatu yang wajar. Jangankan di warung-warung kecil, di supermarket saja, banyak kok yang beda harga. Bahkan selisihnya sangatlah jauh......
3. Takut digusur satpol pp
Rasanya hampir semua warung kecil di pinggir jalan menganggap kalo satpol pp adalah 'musuh' bersama yang harus dilawan.....
Hal ini terjadi lebih kepada masalah ketertiban. Baik itu soal trotoar yang dipakai buat jualan hingga warung yang kadang menjual minuman keras....
Setiap hari mereka takut jika tiba-tiba ada penertiban hingga penggusuran yang dilakukan oleh satpol pp.
Itulah beberapa suka duka jadi pemilik warung-warung kecil di pinggir jalan.... Apakah agan juga mengalami hal yang sama?
Saya, napelogini...........Terima kasih
Photo : Google Images
Gresta dan 5 lainnya memberi reputasi
6
7.5K
24
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya