Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wongsent3ngAvatar border
TS
wongsent3ng
Penasihat KPK Tsani Sebut Firli Bakal Berhadapan dengan Internal KPK
Jumat 13 September 2019, 07:04 WIB
Penasihat KPK Tsani Sebut Firli Bakal Berhadapan dengan Internal KPK
Haris Fadhil - detikNews



Jakarta - Irjen Firli Bahuri dipilih DPR sebagai Ketua KPK. Penasihat KPK Tsani Annafari mengatakan Firli bakal berhadapan dengan internal KPK.

"Jangan lupa. Masalah tidak selesai di sini. Pak F (Firli) akan berhadapan dengan internal KPK," kata Tsani kepada wartawan, Jumat (13/9/2019).

Tsani sendiri telah menyatakan mundur setelah Firli dinyatakan terpilih sebagai Ketua KPK 2019-2023. Dia mengingatkan Firli juga bisa berhadapan dengan komite etik hingga ancaman pidana saat masuk ke KPK.

"Termasuk risiko berhadapan dengan komite etik dan bahkan ancaman pidana saat masuk KPK," ujar Tsani.

Selain itu, Tsani mengaku sudah membuat draf surat pengunduran diri. Dia juga sudah menyampaikan secara lisan tentang dirinya yang mau mundur kepada Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan beberapa rekan-rekannya di KPK.

Rencana pengunduran Tsani ini sendiri telah disampaikan sejak proses seleksi capim. Dia mengatakan akan mundur jika orang yang dinilainya telah terbukti melanggar etik terpilih sebagai pimpinan KPK.

Saat proses seleksi tersebut, Tsani tak secara jelas menyebut siapa pihak yang melanggar kode etik tersebut. Namun belakangan, KPK membuat jumpa pers dan menyatakan Firli yang merupakan mantan Deputi Penindakan diduga melakukan pelanggaran kode etik berat. Tsani yang hadir dalam jumpa pers itu juga membeberkan rangkaian pertemuan yang membuat Firli dinyatakan melakukan pelanggaran etik berat.

Tsani awalnya menjelaskan pemeriksaan dugaan pelanggaran etik ini dilakukan setelah ada pengaduan masyarakat pada 18 September 2018. Dalam pemeriksaan, ditemukan fakta kalau Firli melakukan sejumlah pertemuan, termasuk dengan TGB.

Setidaknya ada tiga pertemuan antara Firli dengan TGB. Padahal saat itu, KPK sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan tindak pidana korupsi terkait kepemilikan saham pemerintah daerah dalam PT Newmont 2009-2016. Tsani juga menyebut Firli bertemu dengan Bahrullah Akbar yang merupakan saksi di KPK hingga salah satu petinggi Parpol.

"Pertemuan-pertemuan tersebut tidak ada hubungannya dengan tugas F sebagai Deputi Penindakan KPK. Sebagai Deputi Penindakan KPK F juga tidak pernah minta izin melakukan pertemuan dengan pihak yang terkait perkara ataupun pihak yang memiliki risiko independensi dan tidak melaporkan seluruh pertemuan-pertemuan tersebut ke pimpinan KPK," tutur Tsani.

Terkait hal itu, Firli sudah menyampaikan klarifikasi dalam uji kelayakan Capim KPK di Komisi III DPR. Firli menegaskan dirinya tidak pernah membicarakan perkara apa pun dengan TGB. Dia juga menyebut pertemuan dengan TGB di lapangan tenis merupakan kebetulan.

Meski demikian, Firli tidak membantah bila KPK sempat melakukan ekspos perkara terkait divestasi Newmont. Firli mengatakan dirinya turut hadir dalam ekspos tersebut dan mempersilakan pimpinan KPK utnuk mengambil keputusan. Firli juga mengatakan keputusan dalam ekspos itu adalah meminta audit ke BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Namun, BPKP disebut Firli menyarankan agar audit dimintakan ke BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).

Kapolda Sumatera Selatan ini menegaskan persoalan pertemuan dengan TGB ini sudah diklarifikasi langsung lima pimpinan KPK. Dia menyebut saat itu tidak ada satu pun pimpinan KPK yang menyatakan dirinya melakukan pelanggaran, namun dia mengaku kalau diperingatkan oleh Pimpinan KPK.

"Ada dari lima pimpinan bicara Pak Saut ada, Ibu Basaria, Pak Laode, Pak Alex, Pak Agus juga. Saya sendiri menghadapi lima pimpinan tidak ada satu pun pimpinan mengatakan saya melanggar. Saya diperingatkan, iya," ujar Firli.

Tak cuma pertemuan dengan TGB, Firli juga buka-bukaan soal pertemuan dirinya dengan salah satu ketua umum partai politik. Firli juga menyatakan pertemuan itu tak disengaja. Berikutnya, Firli juga mengungkap pertemuannya dengan Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar. Firli menceritakan pertemuan itu terjadi di gedung KPK saat Bahrullah dipanggil penyidik KPK.

Sementara itu, Firli juga sudah angkat bicara tentang kemungkinan resistensi internal KPK saat uji kelayakan di DPR. Dia menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP Arsul Sani tentang pengelolaan konflik atas potensi resistensi bila terpilih kelak. Firli mengaku tidak pernah menganggap siapa pun sebagai musuh.

"Saya pegang teguh bahwa tidak ada orang sukses tanpa orang lain, kita bisa sukses kalau kita bersama dan kita bisa melakukan apa saja kalau kita bersama. No once can get success without others, together we are strong, together we are able to do everything," kata Firli dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).

"Berikutnya, Pak, close to your friend, but more closer to your enemy. Anda dekat lah dengan teman Anda, tapi Anda harus lebih dekat dengan musuh Anda," imbuh Firli.

Kini, Firli telah terpilih sebagai Ketua KPK. Selain Firli, DPR juga memilih empat Wakil Ketua KPK yaitu Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, Nurul Ghufron dan Alexander Marwata. (haf/haf)
0
5.9K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.