#PolemikBulutangkis
#OlahragaIndonesia

Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa salah satu cabang olahraga yang banyak menorehkan prestasi dikancah internasional adalah olahraga bulutangkis.

Dimana hal itu tidak bisa kita pungkiri bahwa torehan demi torehan selalu datang silih berganti.

Hal itu tidak terlepas dari bibit-bibit unggul yang telah disiapkan dari klub-klub di Indonesia.

Atlet yang merupakan bibit unggul dibina sejak kecil di klub yang membuatnya menjadi 3/4 jadi sehingga nantinya apabila Persatuan Badminton Seluruh Indonesia membutuhkan atlet untuk mewakili negara tinggal 'comot' saja darisana.

Untuk menjadi peraih emas olimpiade bukan waktu satu atau dua bulan pembinaan tapi dari usia dini yang semuanya dibiayai oleh pihak swasta.

Dilema memang dimana pihak swasta memberikan sumbangsih kepada negara sebagai bentuk tanggung jawab yang dinilai kurang tepat oleh KPAI yang hal itu telah diadukan sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang enggan untuk disebutkan.

Pasti juga sudah pada paham jika pembinaan atlet itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, apakah harus tergantung dari pemerintah?

Jika dilihat dari segi Undang-undang pihak swasta telah melakukan kesalahan seperti kampanye terselubung dalam sebuah kaos layaknya eksploitasi ekonomi secara tidak langsung.

Jika memang unsur eksploitasi anak itu terjadi seperti pemanfaatan fisik dan anak yang menjadi korban tidak mendapatkan persetujuan, maka penyelenggaraan audisi tersebut bisa dikenakan sanksi pidana.

Anehnya, kenapa ribut audisi akhir-akhir ini mencuat setelah 50 tahun melahirkan atlet-atlet berprestasi? sebut saja Liem Swi King, Alan Budikusuma, Kevin Sanjaya, Ahsan dan masih banyak lagi.

Sehingga pada akhirnya pada tahun 2020 pihak swasta tidak akan mengadakan audisi kembali untuk sementara waktu karena telah mendapatkan teguran secara lisan dan tulisan.

Hal itu sangat disayangkan oleh banyak pihak khususnya para atlet yang pernah mengenyam pembinaan dibawah klub tersebut.

Gansis tahu tidak? Jika seorang atlet profesional pernah mengenyam pembinaan disana lalu ingin menjadi pelatih di luar negeri bisa sangat mudah mendapatkan job tersebut bahkan atlet dari luar negeri pun ingin sekali ikut merasakan pembinaan disana.

Dari kejadian tersebut pemerintah akan mengambil alih pemberian beasiswa dengan konsep baru.

Ya kita tunggu saja aksi pemerintah dalam pengambilan alih audisi dan pemberian beasiswa bulutangkis.
Maju terus olahraga Indonesia.

Sekian thread ane kali ini, semoga bermanfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak cendol, komentar dan ratenya.