Kita pasti kenal dengan suku yang mendiami sumatra bagian utara ini. suku batak mungkin terkenal dengan budaya nya yang cukup unik namun ada satu hal yang cukup melekat pada suku batak. Orangnya kasar.

Sebagai orang batak saya merasa hal itu tidak sepenuhnya benar. Karna wilayah sumatra utara sebagian besar adalah dataran tinggi sehingga membuat manusia beradaptasi dengan tekanan udara yang menyebabkan nada suara orang batak lebih tinggi dari orang biasa. Karna nada suara yang tinggi seolah berteriak maka orang batak cukup sering dianggap kasar atau galak.

Bukan hanya dari suara, penampilan orang batak juga cukup khas yang mana semakin membuat orang orang diluar sumatra memiliki pandangan buruk pada sikap orang batak. Ada juga mitos yang mengatakan bahwa orang batak pernah makan orang yang semakin membuat salah paham.

Tentunya hal ini memberikan kesan yang tidak enak bagi orang batak yang sedang dalam perantauan seperti saya. Kadang kadang ada saja orang yang tidak senang dengan saya saat berbicara dengan nada tinggi karna terkesan marah marah. Ada juga yang dengan sengaja mengajak saya bicara menggunakan bahasa jawa karna tau saya tidak mengerti bahasa mereka.

Mengapa hal itu terjadi? Apa kalian takut pada orang batak yang terkenal barbar dan suka berantam? Sikap rasis pada orang batak sungguh terasa bila kita memperhatikannya dengan baik dan tentunya sikap rasis tidak akan baik untuk kebudayaan.

Setiap suku pasti memiliki sikap dan budayanya sendiri. Sama seperti manusia yang tidak ada yang sempurna suku pun begitu. Setiap suku punya ciri khas yang tak pantas ditertawakan karna ciri khas tersebut diturunkan melalui sejarah yang panjang. menertawakannya sama saja dengan menertawakan sejarah indonesia itu sendiri.

Mengapa kita perlu terpaku pada perbedaan? Perbedaan lah yang membuat segalanya indah dan memiliki banyak warna. Jika saja semuanya sama maka dunia ini pastilah berubah menjadi tempat yang amat membosankan karna semua yang akan kita lihat hanya itu itu saja.

Layaknya air dan minyak, dua suku dan budaya memang tak bisa menyatu namun pasti bisa berdampingan. Jika ada tembok besar yang tak bisa diruntuhkan antara dua suku maka cukup bangun pintu diantaranya.

Mari bergandengan tangan dan tolak sikap rasisme karna sesungguhnya indonesia bukanlah indonesia jika satu suku menghilang. Mari hargai setiap manusia karna semua manusia adalah sama.