Apa persamaan antara Rocky Gerung dan Rocky Balboa? Sepanjang pengamatan saya hanya ada satu persamaan di antara mereka, keduanya sama-sama menyandang nama Rocky. Tapi selain dari nama dan spesies yang sama, keduanya bagaikan langit dan bumi.

Rocky Balboa cuma seorang tokoh rekaan, tokoh yang hidup di dunia fiksi. Sementara Rocky Gerung adalah orang yang hidup di dunia nyata.

Kehidupan mereka pun jauh berbeda. Rocky Balboa besar di jalanan, hingga usianya yang menginjak kepala tiga, dia cuma menjadi seorang debt collector sambil bertinju di tempat yang kumuh, ditonton sekumpulan pemabuk yang mencaci maki dirinya. Sementara Rocky Gerung besar di dunia akademis, menjadi seorang guru yang dikenal masyarakat luas, mendapat panggung di media besar dan didengarkan celotehannya oleh banyak orang.

Rocky Balboa pun sempat ingin menasehati seorang gadis remaja yang berkumpul dengan anak jalanan, tapi lagi-lagi yang dia terima justru cacian.

Tentu ini beda 180 derajat, bila dibandingkan dengan Rocky Gerung yang memiliki banyak follower di dunia maya.

Jika Rocky Gerung memilih untuk tetap menyendiri, maka Rocky Balboa adalah seorang "bucin". Untungnya dia tidak alay, mereka yang menonton film Rocky yang pertama akan melihat usaha Rocky untuk mendapatkan hati Adrian.

Mengikuti sequel-sequel berikutnya seperti mengikuti kisah cinta yang tak kalah romantis dari kisah Romeo dan Juliet. Tantangan dan tragedi dalam kehidupan, seringkali lebih tragis dari kisah percintaan remaja. Bagi saya adegan ketika Rocky Balboa tua setiap hari bercakap-cakap dengan kubur Adrian, jauh lebih menyentuh daripada Romeo dan Juliet yang mati bersama. Karena menurut saya, butuh keberanian dan kesetiaan yang lebih besar, untuk hidup demi cinta, daripada mati demi cinta.



Perbedaan lain-nya jika Rocky Gerung adalah seseorang yang terkenal akan kemampuan intelektual-nya, bahkan dia mencari "hidup" lewat kemampuan dia mengolah kata dan berfilsafat. Bila salah satu perkataan yang membuat kita teringat Rocky Gerung adalah ketika dia memaki-maki kedunguan orang lain.

Maka Rocky Balboa mengarahkan kata-kata "dungu"itu pada dirinya sendiri. Tentang orang lain, dia sering memuji kecerdasan mereka, sementara tentang dirinya sendiri dia mengatakan, "I'm dumb."

Ya mungkin salah satu perbedaan terbesar dan mendasar dari dua orang Rocky ini terletak pada intelektual mereka. Rocky Gerung adalah seorang pandai, ahli filsafat, pandai beretorika dan mengolah kata.

Sementara Rocky Balboa, adalah seorang yang lamban berpikir, yang di sequel film kedua menampilkan kebodohannya secara maksimal, di mana dia bergumul hanya untuk mengingat beberapa baris iklan yang harus dia baca. Rocky Balboa hidup mengandalkan ototnya, bukan otaknya.

Namun bagi saya pribadi, Rocky Balboa yang bodoh dan lamban berpikir itu, justru lebih menghadirkan inspirasi dan memotivasi saya untuk menjadi manusia yang lebih baik.



Cintanya pada Adrian mengalahkan waktu bahkan maut. Dengan gayanya yang serba lamban dan telmi, dia mengasihi dan menjaga isteri-nya, setia bahkan ketika maut lebih dahulu menjemput sang kekasih.

Kebodohan Rocky, justru menampilkan kemanusiaan yang mulia dalam kesederhanaan. Nilai-nilai kemanusiaan hadir dalam bentuk perbuatan dan perilaku sehari-hari, tanpa dibumbui kalimat-kalimat berputar-putar yang membingungkan. Dalam kesederhanaan-nya, saya belajar tentang arti kata pantang menyerah, cinta, kejujuran, keberanian, fair-play, dan kerendahan hati.

Tanpa banyak ber-teori, Rocky Balboa hidup sebagai seorang laki-laki, seorang ayah, seorang suami dan seorang petarung sejati.

Mengikuti perjalanan hidup Rocky Balboa mulai dari Rocky yang pertama (1976), sampai sequel Rocky yang terakhir Balboa (2006), saya mengatakan pada diri saya sendiri, "This is how a man should live."

Sumber referensi :
1. Rocky (1976) s/d Creed II.