Pernah melihat pedagang yang jualanya laris? Semua yang di pajang dan di jajakan di lapak jualanya ludes di serbu pembeli.tanpa banyak tanya,setiap pembeli yang datang pasti melakukan transaksi.



Kadang mungkin kita bertanya di dalam hati,"ini pedagang pakai penglaris apa ya?" itu kita yang mungkin hanya kebetulan melihat.tapi bagi para pedagang lainya yang merupakan saingan nyata dan sebenarnya sebagai sama-sama pedagang,pertanyaan seperti itu pasti lebih dahsyat bermain di pikiran.

BENARKAH PEDAGANG YANG LARIS PASTI PAKAI "PENGLARIS?"

Ya namanya pedagang,pasti ingin daganganya laris dan banyak mendapat untung.prinsip ekonomi "dengan modal sedikit mendapat untung sebanyak-banyaknya"adalah rumus dasar bagi setiap pedagang.

Laris berarti keuntungan selangit.maka banyak cara yang di lakukan para pedagang agar toko atau lapak jualanya menarik para pembeli.

Apakah mereka pakai penglaris? Sudah tentu.di zaman dulu,ketika masyarakat masih di kuasai pola hidup yang masih sederhana.kata "penglaris"pasti di hubungkan dengan hal mistik atau gaib.

Maka tidak usah heran bila banyak orang yang berniat hendak berdagang,terlebih dahulu berkunjung ke dukun atau tempat keramat untuk melariskan jualanya.

Biasanya mereka meminta jimat-jimat atau ritual tertentu yang di yakini bisa membawa keberuntungan dalam berdagang.ada yang menggantungkan jimat itu di atas pintu toko,menanam jimat di halaman,atau yang lebih ekstrem sampai menumbalkan nyawa sebagai syarat mendapatkan penglaris jualan yang manjur.



Maka ketika satu tokoh atau lapak jualan laris,kemudian lapak sebelahnya sepi,para pedagang biasanya banyak yang bertanya-tanya di dalam hati,"nyari penglaris di mana itu orang? daganganku sampai tidak laku."

Maka yang terjadi kemudian adalah perang "penglaris."di mana ada dukun atau tempat keramat yang katanya bisa memberi penglaris dagangan pasti di datangi.niatnya hanya satu,jangan cuman toko sebelah yang laris,daganganku pun harus lebih laris.

Tapi ada juga yang berdagang dengan model lurus-lurus saja.tidak mau ikut-ikutan mencari jimat atau ritual yang bisa berakibat syirik menurut agama,tapi penglaris dagangan harus tetap di terapkan.

Pedagang model ini biasanya menjadikan pelayanan yang baik kepada pembeli sebagai penglaris.ramah,sopan,jujur,menjadi pedoman dan pusaka menggaet pembeli.kemudian menyandarkan semua rezeki kepada tuhan yang maha pemberi.untung atau rugi di yakini sebagai bagian dari takdir.setelah bekerja keras,hasil adalah kehendak tuhan.

PEDAGANG DI ERA DIGITAL PAKAI PENGLARIS?



Yang namanya pedagang pasti pakai penglaris.namaya pedagang,larisnya dagangan adalah awal dari keuntungan.tidak peduli ia pedagang kecil atau besar,pedagang kaki lima atau konglomerat,bahkan ketika memasuki perdagangan di era digital atau online,penglaris pasti jadi satu keharusan yang harus di miliki.

Cuman dimensinya berbeda,caranya sudah berubah.dari mencari jimat ke tempat dukun atau tempat-tempat keramat,berubah menjadi strategi pemasaran berbasis teknologi.

Media sosial di manfaatkan sebagai jimat menarik pelanggan,saluran media di jadikan sarana mengenalkan produk dan keunggulanya.mungkin inilah jenis "penglaris" bagi para pedagang di era milenial.semua serba canggih dan penuh teknologi.



Apakah masih ada juga pedagang yang menggunakan penglaris model mistik atau perdukunan? Sulit di buktikan tapi bisa di rasakan.alam modern tidak serta merta menghilangkan ketergantungan orang pada hal-hal mistik.

Apakah anda juga pakai penglaris dalam berdagang? Semoga bukan penglaris yang di haramkan menurut agama,tapi penglaris anda adalah jujur,sopan,ramah.apalagi bila di topang kemampuan memanfaatkan kecanggihan teknologi,yakinlah peluang berdagang anda akan tambah laris.

Yuk cari penglaris......

Salam dari Kangmatasurya
Sumber foto : pixabay.com