AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Cerpen: Gadis Pemungut Struk ATM



Ini bukan yang pertama kali aku melihatnya. Berdiri tegak di samping bak sampah stainless steel yang ada di dekat pintu box ATM. Matanya yang bulat sesekali melirik ke dalam, seolah ingin mengetahui apakah orang yang ditunggunya sudah selesai bertransaksi di mesin teller itu.

Awalnya aku tak memperhatikan. Kuanggap dia hanyalah seorang gadis kecil yang sedang ikut orangtuanya. Namun seingatku ini yang keempat kalinya aku melihatnya di sana. Rasanya tak mungkin hanya kebetulan aku bersamaan dengan orangtuanya pergi ke ATM yang sama pada waktu yang berbeda-beda.

Rasa penasaran mendorongku untuk menyapanya. Setelah membuang struk ATM ke tong sampah, aku bertanya, “Nunggu siapa, Dik?” Wajah polosnya hanya menggeleng, tanpa senyum. Entah apa yang ada di pikiran anak yang berusia sekitar 10 tahunan itu.

Di parkiran motor, aku berhenti sejenak, sekali lagi memperhatikan anak itu lebih seksama. Jari-jari mungilnya menjulur ke dalam bak sampah, memungut struk-struk ATM, lalu merapikan dan menyusun kertas-kertas kumal itu bak lembaran-lembaran uang.

“Oh, barangkali kertas itu dijadikan bahan mainan, atau sebagai tugas sekolah membuat kerajinan dari barang bekas”, aku mencoba berpikir positif tentangnya.

Dan pagi ini aku kembali melihatnya di tempat yang sama. Dia masih menggunakan pakaian yang dipakai sebelumnya. “Ini kan jam sekolah, dan ia tak memakai seragam. Lagian, mengapa ia selalu ada di sana?” tanggapku kritis terhadap status anak itu.

“Maaf, Pak! Boleh nanya?” sapaku kepada petugas sekuriti ATM itu.

“Ada yang bisa kami bantu?” sahutnya ramah.

“Kalau boleh tahu, siapa ya anak itu?” tanyaku pelan sambil mengarahkan pandangan ke gadis cilik itu.

“Oh itu. Namanya Dilla. Ada apa dengannya? Bapak kehilangan sesuatu?”

“Oh, ngga, Pak! Cuma saya penasaran aja, mengapa ia selalu berada di sana dan memungut struk ATM.”

“Dia tinggal tidak jauh di belakang bank ini. Hampir tiap hari dia bermain di sini. Akibat kecelakan, ia kehilangan ingatan sehingga tak bisa lagi sekolah,” sekuriti itu menjelaskan. Aku hanya manggut-manggut.

“Kecelakaan gimana, Pak?” aku kepo bertanya.

“Kejadiannya skitar setahun yang lalu. Katanya saat itu Dilla akan ulang tahun. Dia minta hadiah sepeda kepada ibunya. Keduanya pergi ke ATM untuk ngambil uang. Namun saat perjalanan ke pasar, tas yang dipegang ibunya dijambret. Motornya terjatuh. Akibay kepala terbentur aspalm meski Dilla selamat, namun kondisinya ya seperti yang Bapak lihat,” sekuriti itu menjelaskan.

Airmataku hampir jatuh menahan haru. Aku kembali ke box ATM dan menarik selembar uang. Duit dan struknya lantas kuberikan kepada gadis malang itu.***

Martapura, 24 Januari 2019, 12.20.
Diubah oleh Aboeyy 30-04-2021 07:44
adestiey
anasabila
anasabila dan adestiey memberi reputasi
2
2.4K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.