Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lostcgAvatar border
TS
lostcg
Belajar Agama Buddha Jawi Sanyata
Belajar Agama Buddha Jawi Sanyata

Billy Setiadi | Saturday, 7 September 2019 16.16 PM News

Belajar Agama Buddha Jawi Sanyata

Billy Setiadi

Agama Jawa peninggalan Kerajaan Nusantara di masa setelah reformasi seolah-olah bangkit kembali. Sesuai dengan hasil ramalan Sabdo Palon, bahwa agama Nusantara akan kembali berjaya. Agama yang pernah berjaya di Nusantara tentunya Hindu dan Buddha, yang mana peninggalan peradabannya masih bisa kita temukan lewat prasasti dan candi.

Beberapa pengurus GEMBI (Gerakan Millenial Buddhis Indonesia) berkesempatan langsung untuk belajar tentang agama Jawa langsung dengan penganutnya. Pak Mardiyono salah satu penganut agama Jawa di Kabupaten Klaten.

Rumah Pak Mardiyono cukup jauh dari pusat kabupaten Klaten. Tepatnya di sebuah dusun tepat di lereng Gunung Merapi. Persisnya di Dusun Nadri, Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ajaran Pak Mardiyono merupakan ajaran Jawa yang juga dianut oleh umat Desa Ngadas Bromo-Kab.Malang. Ajaran tersebut bernama Buddha Jawi Sanyata.

Belajar Agama Buddha Jawi Sanyata

Keluarga Pak Mardiyono menjadi satu-satunya keluarga penganut ajaran ini yang tersisa di Desa Dompol. Dahulu di tahun 60’an menurut Pak Mardiyono penganut ajaran ini sangat banyak. Bahkan untuk melakukan peribadatan sampai satu sanggar tidak muat. Hal itu berlangsung sampai tahun 70’an awal. Tahun 70’an kasus penumpasan PKI (Partai Komunis Indonesia) menjadi babak baru. Pengikut ajaran ini banyak takut karena dicap sebagai simpatisan PKI. Akhirnya satu per satu mulai meninggalkan ajaran ini.

Pak Mardiyono dan istri setiap hari melakukan puasa atau upawasa. Hanya makan sekali di pagi hari, sisanya hanya minum. Pak Mardiyono hanya tinggal berdua dengan istrinya, sebab 4 orang putranya sudah menikah semua dan meninggalkan rumah.

Setiap jam satu dini hari mereka melakukan peribadatan sebagai rasa syukur kepada “Ing Jagad” atau bisa kita tafsirkan sebagai Tuhan Yang Maha Esa lalu melakukan semacam meditasi yang disebut “semedi meneng” selama satu jam. Kemudian sebelum matahari terbit dan sesudah matahari terbenam mereka bersujud kepada bumi guna mengucapkan rasa syukur karena telah menyediakan banyak kebutuhan manusia agar tetap hidup.

Belajar Agama Buddha Jawi Sanyata

GEMBI diterima dengan baik di rumah Pak Mardiyono. Bahkan sempat bermalam selama dua malam untuk berdiskusi soal spiritual dan banyak falsafah Jawa yang diyakini oleh Pak Mardiyono. Pak Mardiyono hidup dengan sederhana bersama istrinya. 

Bahkan ketika banyak dari orang Desa Dompol yang berganti profesi menjadi penambang pasir, Pak Mardiyono tetap setia dengan aktivitas taninya. Kebetulan Dompol menjadi salah satu titik penambangan pasir di Klaten dalam beberapa dekade terakhir.

Aktivitas tambang pasir tak pernah berhenti selama 24 jam. Bahkan ada lebih dari 25 titik penambangan di desa Dompol. Sehingga ketika di Dompol jalan selalu dalam keadaan berdebu karena pasir, juga truk-truk besar yang sibuk lalu lalang tanpa henti.

Pak Mardiyono percaya bahwa mengeksploitasi alam secara terus menerus tidak akan berdampak baik, justru berdampak buruk untuk kehidupan manusia di kemudian hari. “Manusia serakah dan tak pernah merasa cukup akan mencelakakan kehidupannya,” jelas Pak Mardiyono.

http://buddhazine.com/belajar-agama-...-jawi-sanyata/

Nggak sadar pula, nganu jaman now sebenarnya turunan dari hasil paksaan saat kejadian jaman old

Belajar Agama Buddha Jawi Sanyata

Belajar Agama Buddha Jawi Sanyata

Belajar Agama Buddha Jawi Sanyata

Belajar Agama Buddha Jawi Sanyata
scorpiolama
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan scorpiolama memberi reputasi
0
1.7K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.