Siang guys, 
Siang-siang gini, panas terik begini, enaknya istirahat dirumah habis beresin rumah lalu tidur hehe
Menemani makan siang nya mungkin sambil baca-baca artikel atau thread dari kaskus nih gan. Tema kali ini yang diberikan kaskus adalah tentang rasisme. Apa yan terjadi dengan mahasiswa papua itu sangat lah tidak etis dan tidak adanya moral serta tata krama yang benar. Siapa yang tidak boleh mengutarakan omongan atau berekspresi, boleh banget tapi sebelum itu berfikirlah dengan apa yang diucapkan.
Tapi itu tidak dimiliki oleh orang yang mengatakan melalui media sosial dengan kata-kata seperti "Monyet" hmm pengen viral apa gimana? mengutarakan pendapa, amarah, serta apapun itu ya tolonglah dipikirkan pakai otak jika berbicara, tidak adanya saling menyinggungan satu sama lain, akan maju negara ini. Trus kalau sudah begini gimana? lo juga yang kena kan? Gak berfikir sih sebelum berbicara. Lo pikir viral, lalu ditangkap, minta maaf, trus selesai?

Weyy, tidak bro. Ini negara hukum dan Indonesia punya itu. Tegakkan lah. Untuk apa ada undang-undang atau hukum yang berlaku tapi tidak diterapkan? salah siapa kalau begitu? Mau tidak adanya rasisme, tapi hukum tidak ditegakkan dengan semestinya. Dengan minta maaf masalah selesai, enggak. Habis dia minta maaf, trus dipikir enggak mengulangi lagi? diri orang gak ada yang tau, setidaknya buat lah dia jera akan apa yang telah diperbuatnya. Bukan hanya menyampaikan ke media, "iya sudah ditanganin, sudah mengakui kesalahan dan minta maaf" trus? 
Dalam tirto.id, Wiranto menyampaikan " upaya mencegah agar rasisme tidak terulang lagi adalah lewat penegakkan hukum" See? 
Berilah dia jera akan perbuatannya, bagaimana perasaan orang-orang papua dengan lontaran kata yang dia ucapkan? 
Mengatakan secara pribadi mungkin bisalah, tapi dengan membawa-bawa suatu etnis dan ras? apakah itu normal?

Sebagai warga Indonesia yang peduli, tolonglah tegakkan hukum dan undang-undang yang berlaku jangan hanya terpaku dengan minta maaf lalu pers di media, tidak akan buat pelaku jera, dan buat korban akhirnya tenang? untuk apa mereka sampai demo, kalau begitu? pasti perasaan dan diri mereka merasa di hina.



Cerita dan Opini dari dalam diri sendiri
Gambar by Google.com (baliexpress.jawapos.com)