Sial kali pencuri yang satu ini. Ibarat kata, belum pun hilang debarnya saat mencuri eh sudah keburu ketangkap polisi. Aminullah alias Amin (35) ditangkap petugas ketika sedang membawa AC curian.

Warga Jln Multatuli Medan itu beraksi di rumah Leon Koswara (47) warga Jln Linggar Jati Kel Jati, Kec Medan Maimun, Jumat (23/8) lalu. Dari tersangka Amin, polisi menyita barang bukti seperti satu mesin indoor AC, tiga batang besi stainles, satu tang dan satu beng.

“Jadi rumah korban dicongkel pelaku. Begitu sudah berada di dalam, tersangka mengambil barang-barang berharga milik korban berupa AC,” ujar Kapolsek Medan Kota, AKP Rikki Ramadhan melalui Kanit Reskrim, Iptu M Ainul Yaqin saat memberi keterangan kepada media, Senin (2/9).

Dikatakan Yaqin, aksi tersangka tak berlangsung lama. Beberapa saat setelah membawa barang curiannya kabur, tersangka berhasil diamankan petugas. “Jadi tersangka ini belum sempat menjual barang hasil curiannya, tapi sudah lebih dulu kami amankan,”kata Yaqin.

Yaqin menjelaskan, kasus ini sendiri sudah dilaporkan korban ke Polsek Medan Kota. Laporan itu tertuang dalam Laporan Polisi No Pol : LP/757/VIII/2019/Restabes Medan/Sek Medan Kota.

“Untuk tersangka kita sangkakan dengan Pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman di atas empat tahun kurungan penjara,”tegas Yaqin.

Sementara itu, tersangka pelaku pencurian AC ini mengaku nekat mencuri dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Dia bilang, penghasilan selama ini sangat pas-pasan.

“Saya gak ada pekerjaan tetap bang. Saya mencuri untuk untuk kebutuhan ekonomi. Saya menyesal,”kata tersangka sambil tertunduk malu. (ahmad)

https://metro24.co/gendong-ac-curian...atuli-gol/?amp
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ah sudah tradisi 7 turunan mah di daerah2 tempat muara keluar masuk putera fefek babik halal kali deli di medan maimun/medan kota

Putera makpetak kampung bantaran kali deli,seperti kampung badur, aur, sei mati asal masuk ke pemukiman warga baik2, pasti "shopping", minimal galon air, jemuran, tangga, besi, pokoke apapun yang ada di halaman pasti hilang

Sambil malak duit SPSI, duit parkir, duit EID, duit 17 belasan, duit ini itu ke warga medan kota, sudah profesi mereka dari zaman Mbah Harto masih kumisan warna item

Setiap ketangkap, jarang wajahnya dipublikasikan, dan sering korban kejahatan di medan kota justru kembali melihat wajah sama, lagi santai2 malak/jambret di lingkungan nya, jadi jemu melapor

Tingkat kejahatan di wilkum polsek medan kota sebenarnya setara dengan tingkat kejahatan di wilkum polsek medan percut, tapi di wilkum polsek medan kota, sangat sangat sangat minim sekali yang melapor

Sampai saat ini saja seluruh jalanan di medan kota dikuasai putera fefek babik halal kampung badur, aur, dan sei mati, ramai palak parkir, palak pickup, palak truk, palak rumah, palak renovasi, dst, bebas sebebasnya, maklum mulai dari wereng sampai walikota dan gubsu nya semua doyan isep jempol

Isep kon eh jempol sampe kiamat