pagi yang indah, ada sdikit perasaan yang menggangguku di pagi ini. sbnernya sring sih hal ini terjadi, ini pertama x saya nulis di kaskus. mungkin saya brani terbuka di sini karna saya rasa, tidak ada orang yng mengenal saya. ini ibarat saya mw tau perasaan wanita, dan cara saya menanggapinya. saya putus kurang lebih 3 tahunan, mengenalnya di tahun 2012, itu cinta pertamaku. mungkin itu kesan yg baik bagi pengalamanku, ya karna itu baru pertama x saya rasakan, jujur yg membuat saya penasaran bukan saat menikmati masa2 cinta pertama saya, melainkan patah hati buat pertama kalinya. ya sperti crita atau drama yg sering saya liat, menyakitkan. tapi saya brada di zona, yg gk pernah saya liat di drama. yg saya sesali, rasa bersalah ini tumbuh, sperti mengikutiku stiap x  deket dengan wanita lain. emosiku sering berubah, kadang ada di kondisi ingin memiliki wanita lain. kadang juga ada di kondisi yg gk pengen di ganggu siapa2, bahkan aku ngerasa nyaman di kondisi ini, kondisi tidak mengenal siapapun,itu menyebabkanku menjadi seseorang yg pemalas. rasa bersalah makin menghantuiku, mengigat hal kmarin, membuat percaya diriku hilang, aku muak liat tawa serta senyumannya setiap x  ketemu, tawa yg di paksakan. smenjak  insiden besar yg aku alami. aku ngerasa dya gak punya rasa bersalah sama sekali, menggap insiden itu seimbang dengan luka yg di terimanya saat bersamaku. kadang aku ngerasa heran, luka yg ku berikan cukup lama terjadi. knpa menahannya cukup lama, hanya 1 yg ku pikirkan, demi balas smua perbuatanku. butuh waktu singkat dya membalasnya, sblum insiden yg benar2 membuat percaya diriku hilang, dan aku rasa itu sudah sebanding dengan perbuatanku. tapi itu gak sebanding baginya, sampai inseden itu terjadi. insiden yg memilukan, cuman 1 tmenku dan 1 kluarganya yg tau kejadian itu, tapi tidak dengan kluargaku, aku memendamnya. atau bisa di bilang menahannya, aku menahan smuanya. rindu suka menghantuiku, bersembunyi membuatku nyaman. sesekali dya menghubungiku, dengan akun dan nomor yg berbeda. itu membuatku makin bingung dan berfikir keras. aku tau hubungannya baik sekarang, aku nyaman  dya memblokirku. yg membuat ku sedih dya menghubungiku dengan cara yg menurutku cukup di paksakan, gk bnyak yg di bahas, sekedar menyapa. dan berujung membahas kesalahanku, hingga bertengkar lagi.  sperti itu hingga 3 tahun lamanya.