- Beranda
- Berita dan Politik
Belasan Remaja AS Tumbang Usai Nge-vape, Pengguna di Sini Ikut Panik Nggak?
...
TS
hevangomed
Belasan Remaja AS Tumbang Usai Nge-vape, Pengguna di Sini Ikut Panik Nggak?
Quote:
Jakarta - Vape atau rokok elektrik menjadi tren bagi mereka yang beranggapan bisa merokok dengan cara aman. Namun, baru-baru ini dilaporkan sekitar 149 remaja di 15 negara bagian Amerika Serikat mengalami penyakit paru karena vape. Bahkan, telah terjadi kematian pertama di Illinois yang diyakini terkait rokok elektrik tersebut. Apa tanggapan mereka yang memakai vape?
Nugraha mengatakan, kurang lebih 3 tahun memakai vape ia mengklaim kondisinya sehat-sehat saja dan tidak ada gangguan pernapasan. Ini tanggapannya soal kemungkinan orang bisa sakit gara-gara Vape.
"Faktornya meliputi pemakaian device atau vaporizer-nya sendiri. Misalkan pemakaian atomizer yang kotor, tidak rajin mengganti kapas dan coil," katanya pada detikHealth, Senin (26/8/2019).
Atomizer adalah alat yang berfungsi menghasilkan vapor atau uap, sementara coil adalah kawat tempat kapas untuk pembakaran liquid. Pemakai vape harus apik dan jangan tunggu sampai menghitam untuk mengganti alat-alatnya.
Nugraha menambahkan, aman atau tidaknya kembali ke si pemakai, tentunya dia harus sadar dulu kondisi kesehatannya seperti apa sebelum memutuskan akan menggunakan vape.
"Faktor lain, bisa jadi karena kesehatan individu yang menggunakan vaporizer. Misalnya, dia tidak melakukan olahraga atau jarang olahraga, yang kedua kurang cairan, karena setau saya vaping itu bikin haus," katanya.
"Jadi istilah less harmful ini dipakai oleh pembuat rokok elektrik supaya menyamarkan bahwa rokok elektrik tidak berbahaya tapi less. Tapi bukan berarti tidak berbahaya, dia tetap berbahaya"- Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) - Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Senada dengan Nugraha, Ridwan juga mengatakan bahwa aman atau tidaknya vape tergantung apakah si pengguna paham dan mengerti cara menggunakannya. Sementara, untuk produknya sendiri menurutnya bisa dikategorikan aman.
"Liquid yang dijual sekarang 100 persen sudah aman banget, karena sudah legal dan sudah melalui bea cukai. Setiap liquid mempunyai pita cukai, otomatis sudah dalam pengawasan negara," katanya.
Ia manambahkan, kasus orang sakit karena vape kemungkinannya kecil ketimbang rokok konvensional. Namun, tetap mesti ada pengawasan juga terkait pemakaiannya. Misalnya pengguna harus berusia di atas 18 tahun.
"Liquid yang dijual sekarang 100 persen sudah aman banget, karena sudah legal dan sudah melalui bea cukai. Setiap liquid mempunyai pita cukai, otomatis sudah dalam pengawasan negara" - Ridwan (Pengguna vape)
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) mengingatkan soal anggapan bahwa vape lebih aman dibanding rokok konvensional. Anggapan tersebut dinilai menyesatkan karena dalam kenyataannya tetap ada potensi bahaya yang perlu diwaspadai.
"Jadi istilah less harmful ini dipakai oleh pembuat rokok elektrik supaya menyamarkan bahwa rokok elektrik tidak berbahaya tapi less. Tapi bukan berarti tidak berbahaya, dia tetap berbahaya," tegasnya.
SUMUR
Quote:
Dikaitkan dengan Paru Kolaps Usai Nge-vape, Apa Itu Chemical Pneumonia?
Jakarta - Dinas kesehatan Milwaukee baru-baru ini mengingatkan warganya untuk berhenti mengisap vape atau rokok elektrik. Imbauan ini keluar menyusul kolapsnya paru-paru 16 remaja karena chemical pneumonia.
"Inflamasi (radang) pada paru-paru karena paparan iritan," demikian kata Milwaukee Health Department (MHD) dalam pernyatannya, dikutip dari Foxnews, Kamis (5/9/2019).
Ahli paru dari New York University, Melodi Pirzada, menerima sejumlah kasus serupa dalam beberapa pekan belakangan. Menurutnya, ini termasuk fenomena baru.
"Kami menyebutnya chemical pneumonitis, inflamasi paru karena inhalasi racun kimia. Cedera paru terkait vape," kata dr Pirzada, dikutip dari NYpost.
Tidak diketahui pasti produk apa yang diisap para remaja saat menggunakan vape. Namun dari wawancara, mayoritas memakai kandungan Tetrahydrocannabinol (THC), senyawa aktif dalam ganja.
Hingga saat ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan ada 215 kasus pernapasan yang potensial berkaitan dengan vape, tersebar di 25 negara bagian. Kematian pertama yang diduga berhubungan dengan vape dilaporkan di Illinois pekan lalu, dan baru-baru ini dilaporkan terjadi juga di Oregon.
Selain menyarankan untuk tidak menggunakan vape, CDC juga mengingatkan untuk menghindari produk vaping ilegal atau black market. Produk-produk pasar gelap itu menawarkan berbagai rasa, termasuk rasa permen yang menarget anak-anak.
SUMUR
Buat para pengguna vape, tetep mau lanjut pakai atau kapok nih liat efek sampingnya tersebut?
Polling
0 suara
Masih mau nge-vape?
tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
17.5K
Kutip
225
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
678.4KThread•47.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya