Sumber gambar: Aulia Kesuma: Fahdi Fahlevi/tribunnews.com

Viral! Kabar istri muda racuni suami dan anak tirinya! Sejak 10 tahun yang lalu, Aulia bohongi keluarga Pupung sebagai yatim piatu dan dua anaknya diakui keponakannya. Baru belakangan ia mengaku bahwa Geovanni Kelvin dan Angel adalah anak kandungnya. Bahkan Asoka Wardhana kakak kandung Pupung Sadili memaparkan secara terbuka bahwa ia baru tahu adik dan keponakannya meninggal dari sosial media.

Aulia Kesuma membunuh Pupung Sadili dan M. Ardi Pradana, dengan cara meracuni keduanya 30 butir obat tidur jenis vandres di rumah sakit yang berada di Lebak Bulus. Lalu Pupung dan Dana dibawa ke minibus dan dibakar di daerah Sukabumi.

Lucunya, Aulia mengakui pembunuhan ini terinspirasi dari sinetron. Suami dan anak tiri yang dibekap lalu diracuni obat tidur. Benarkah dalam sinetron ada adegan sesadis itu?

Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI langsung membantah dengan tegas bahwa tidak ada sinetron yang menayangkan adegan sesadis itu.

"Itu mungkin daya nalar pikirannya saja, coba sebut sinetron apa yang mengarah ke situ. Sinetron pada dasarnya memotivasi, nggak ada sinetron sesadis itu kan? Sampai bisa membakar, daya nalarnya kedesak saja, sinetron apa?" kata Komisioner KPI Yuliandre Darwis usai dihubungi merdeka.com, Rabu (4/9).

Tak hanya itu, dikutip dari laman Liputan6.com, dia menyewa empat pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa kedua korban dengan upah Rp 500 juta.

Ternyata motif utama Aulia ini adalah sakit hati karena sang suami meninggalkan hutang ratusan juta rupiah sejak tahun 2013 lalu. Sebelumnya ia bahkan sudah mencoba melunasinya dengan kredit dan menjual mobil anaknya, namun hutang semakin membengkak karena bunga bank. Ditambah dengan kekesalan memuncak oleh sang suami yang tak pernah bekerja sejak delapan tahun lalu. Ia pun putus asa hingga akhirnya terpikirkan untuk merancang skenario pembunuhan.

Aulia terancam mendapat vonis pembunuhan berencana dan hukuman mati. Dilansir dari laman Liputan6.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Kamis (29/8/2019) mengucapkan, "Ya kalau sudah terbukti, kita kenakan Pasal 338 dan 340 (KUHP tentang pembunuhan berencana)."

Ngeri ya!