friya1Avatar border
TS
friya1
Tradisi Menjual Anak



Tradisi menjual anak


Indonesia adalah negara yang terkenal dengan keanekaragaman suku dan budayanya. Dan setiap suku di Indonesia memiliki adat dan tradisi yang berbeda-beda. Hari ini Ts mau ngebahas tentang tradisi menjual anak nih gansis.
 
Gansis pernah nggak sih mendengar tentang tradisi menjual anak? Ngeri ya kedengarannya. Tapi tradisi ini ada lho di sebagian daerah di Sumatra Barat. Termasuk di daerah Ts juga masih banyak yang mengerjakan.
 
Apa sih tradisi menjual anak itu? Apa sama kayak jual beli barang? Hiiiyyy ... anak kok dijual?
 
Eits ... jangan merinding dulu gansis, tradisi menjual anak itu nggak sengeri kedengarannya kok. Proses menjual anak juga nggak seperti transaksi jual beli barang, terima uang lalu serahkan barang. Big no!!
 
Tradisi menjual anak, dilakukan apabila gansis memiliki anak laki-laki yang wajahnya sangat mirip dengan ayahnya, atau anak perempuan yang sangat mirip dengan ibunya. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika anak laki-laki yang memiliki wajah sangat mirip dengan ayahnya atau anak perempuan yang sangat mirip dengan ibunya tersebut tidak dijual, kelak di saat dewasa anak itu akan bertengkar dan berselisih paham terus dengan sang ayah ataupun sang ibu.



Ini Babynya Ts, katanya sih mirip sama ayahnya

 
Lalu bagaimana tata cara menjualnya? Anak nggak bisa dijual ke sembarang orang gansis. Anak harus dijual kepada salah satu saudara ayahnya yang perempuan, atau disebut "bako". Tentang kisaran nilainya, itu nggak ditentukan gansis, sesanggupnya saja. Bahkan di daerah Ts nih, anak dibeli seharga uang yang ada di saku sang bako saja. Kalau yang ada di sakunya 20ribu rupiah, maka anak dijual seharga 20ribu saja. Kalau yang ada di sakunya 50ribu rupiah, maka anak dijual dengan harga 50ribu. (Wah ... nggak nyampe berjuta-juta kayak di pilem-pilem ya. Haha.)
 
Terus setelah dijual anaknya dikasih gitu ke pihak bako yang membeli? Tidaaakk!!! 😱😱😱
 
Hehe, jangan histeris dulu gansis, anak yang udah dijual nggak dibawa kok sama sang bako. Anak masih tetap tinggal dan tetap sah menjadi anak dari ayah dan ibunya. Karena tradisi menjual anak itu dilakukan hanya untuk menghindari cekcok antara orangtua dan anak di kemudian hari.
 
Kelak di saat sang anak dewasa dan hendak menikah, anak tersebut harus ditebus kembali oleh kedua orang tuanya kepada sang bako.
 
Terlepas dari mitos atau fakta, inilah Sumatra barat dengan tradisi uniknya.
 
Ts dulu pernah dijual nggak? Nggak soalnya nggak ada yang mau membeli Ts yang apalah apalah ini. Huhu .... 😢😢😢

Gansis ada yang punya pengalaman tentang tradisi menjual anak? Yuk ceritakan di kolom komentar.
peggimiru
opabani
lina.wh
lina.wh dan 18 lainnya memberi reputasi
19
7.5K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.