Say Big No Tuk Civil War

Beranda

...

The Lounge
Say Big No Tuk Civil War

vizum78

15-07-2019 08:21

Say Big No Tuk Civil War

Quote:

1. Perang Saudara China. Say Big No Tuk Civil War

Pada 1927-1950, Tiongkok pernah dilanda perang saudara mematikan.
Perang Sipil Tiongkok itu membuat nasionalis Tiongkok dan gerakan komunis revolusioner saling bertempur ingin menjadi pemenang.

Akibat perang saudara ini, lebih dari delapan juta orang tewas.
Sebagian besar warga sipil terbunuh karena penyakit, kelaparan, dan pembalasan yang dilakukan oleh satu pihak di daerah-daerah yang dianggap bersahabat dengan yang lain.

Fase awal perang saudara sebagian besar adalah pemberontakan oleh pasukan komunis Tiongkok melawan pemerintah nasionalis Tiongkok.

2.Perang Saudara Kongo. Say Big No Tuk Civil War

Perang Saudara Kongo telah disebut "perang antarnegara terluas dalam sejarah Afrika."
Ironisnya, perang itu sebenarnya dimulai ketika Rwanda berusaha untuk memerintah dalam pasukan anti-pemerintah yang beroperasi dari Republik Demokratik Kongo (saat itu dikenal sebagai Zaire).

Salah satu perang paling mematikan dalam seratus tahun terakhir, Perang Saudara Kongo merenggut nyawa 5,4 juta orang selama lima tahun.
Ini berarti hampir 3.000 kematian sehari.

3.Perang saudara Suriah. Say Big No Tuk Civil War

Konflik yang terjadi di Suriah terjadi usai gelombang protes anti-pemerintah di kota Daraa pada 15 Maret 2011.

Perang ini memakan korban lebih dari 360.000 jiwa dan telah menyebabkan 13 juta warganya mengungsi.

Konflik berkepanjangan diperkirakan telah membawa perekonomian Suriah mengalami kemunduran hingga kembali ke masa tiga dekade lalu. Perang juga menghancurkan infrastruktur dan melumpuhkan sumber listrik serta produksi minyak.

Sengaja ane posting beberapa cuplikan informasi di atas,tuk cermin bagi kita semua agar kita lebih waspada akan perpecahan yg mungkin ada di negara kita sendiri.

Say Big No Tuk Civil War

Melihat dua kontestan pilpres kembali berjabat tangan dan duduk bersama,Tentu bagi rakyat indonesia, sesuatu yang sangat menyejukkan setelah beberapa bulan kemaren terlibat persaingan sengit dan suka tidak suka membuat rakyat indonesia menjadi dua kubu yg berseberangan.

But....yang membuat ane terereksi eh tercengang ternyata masih ada yang kecewa melihat pertemuan ini,kata-kata pengkhianatan dan kekecewaan yg mendalam meluncur deras di medsos yg dilakukan oleh individu dan sekelompok ormas tertentu.

Pertanyaan ane,
Kenapa mereka kecewa...?
Kenapa mereka merasa di khianati...?

Kalau kecewa karena pilihannya kalah yaaa ane anggap wajar tapi kalau kecewa karena pilihannya menyambut tangan persaudaraan dari sang pemenang tuk sama-sama menginginkan kedamaian bangsa ini adalah pemikiran yang aneh bin ajaib.

Hakikatnya setiap manusia itu pasti ingin kedamaian entah itu dirumahnya,lingkungannya atau kota dia tinggal,jadi kalau ada yang tidak suka dengan hal tersebut berarti perlu di pertanyakan kejiwaannya karna menyimpang dari kebanyakan manusia pada umumnya.

Tali silaturahmi yg kmaren renggang dan kini mulai di eratkan kembali,kog kecewa dan merasa dikhianati...?

Semua pola pikir di atas,ane anggap pemikiran yg terbolak-balik dan ini sebenarnya bisa membuat masalah yg berkepanjangan apabila trus didiamkan,sedangkan di ajaran agama ane,orang2 yg memutuskan tali silaturahmi antar sesamanya adalah perbuatan dosa besar.

Atau mereka punya agenda lain hingga tidak menyukai adanya persatuan dan kesatuan di bangsa ini,entahlah,ane tidak berpikir sejauh itu tapi kemungkinan itu bisa saja terjadi.
Namun kalau bibit-bibit permusuhan ini tidak cepat kita antisipasi dan di basmi maka niscaya bangsa ini sedang berjalan menuju perang saudara.

Jokowi dan Prabowo sudah berjabat tangan dan saling merangkul demi kedamaian dan persatuan bangsa ini.
Saatnya sekarang yg di akar rumput melakukan hal yang sama.

Kedamaian atau kehancuran...You name it in your hand emoticon-Cool