Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lostcgAvatar border
TS
lostcg
Umat Buddha Desa Kotesan, Klaten, Menunggu Waktu untuk Habis?
Umat Buddha Desa Kotesan, Klaten, Menunggu Waktu untuk Habis?

Billy Setiadi | Thursday, 5 September 2019 15.15 PM News



Billy Setiadi

Meski jumlah umat Buddha di Klaten tak banyak. Namun beberapa desa pernah menjadi basis umat Buddha. Salah satunya Desa Kotesan, Kecamatan Prambanan, Jawa Tengah. Desa Kotesan menjadi desa multi agama. Selain Buddha, ada juga yang beragama Islam dan Kristen.

Di Kotesan terdapat sebuah vihara bernama Vihara Buddha Murti. Vihara ini dibangun tahun 1969 dan selesai pada tahun 1971. Perlu waktu tiga tahun untuk menyelesaikan pembangunan vihara ini karena vihara dibangun dengan swadaya masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Vihara dibangun di atas luas tanah 10×7 m hasil hibah dari tanah kas desa. Namun sempat runtuh di tahun 2006 karena gempa Jogja. Kemudian dibangun kembali pada tahun yang sama dengan bantuan banyak pihak. Rupang Buddha lama yang hancur pun diabadikan sebagai pengingat bahwa vihara pernah runtuh. Disimpan baik oleh pihak vihara di sebuah kotak kaca.



GEMBI (Generasi Millenial Buddhis Indonesia) menelusuri akar kesejarahan umat Buddha Desa Kotesan. Bertemulah kami dengan Pak Wiryanto sesepuh umat Buddha di desa ini. Pak Wir merupakan pensiunan guru sejarah dan kepala sekolah di sebuah SD dekat Desa Kotesan. Pak Wir menceritakan awal mula Buddhadharma masuk di desa ini sekitar Tahun 1968. Dahulu orang-orang di Desa Kotesan bisa disebut kaum “abangan”.

Istilah “abangan” dalam analisa sosio-politik masyarakat Jawa, golongan abangan sering disebutkan sebagai kategori yang penting dan yang “primordial” (yaitu, yang tetap ada dan berakar jauh di zaman dulu). Dalam buku The Religion of Java (1960) karangan Clifford Geertz digambarkan abangan sebagai mayoritas dalam masyarakat, yang terdiri dari orang biasa, terutama petani yang berhubungan dengan dunia desa.

Menurut Geertz, kebudayaan “abangan” terpengaruh terutama oleh kebudayaan setempat. Kata “abangan” baru ditemukan abad ke-19. Dalam istilah abangan merujuk kepada golongan sosial yang kurang menjalankan rukun kebiasaan agama.

Pak Wiryanto menceritakan yang berperan besar dalam menyebarkan agama Buddha di Kotesan adalah Pak Warno, Sontowirono seorang perangkat desa untuk urusan pengairan sawah, serta Pak Harto yang semuanya asli dari Kotesan. Pembinaan sangat intens dilakukan oleh Romo Basuki dari Solo dan Romo Sukardi dari Wedi, Klaten. Jumlah umat di Desa Kotesan pada tahun 70’an mencapai 125 KK.





Namun umat mulai bertahap habis pada tahun 80’an. Di tahun-tahun itu sangat sulit untuk menikah secara agama Buddha, apalagi ditambah semakin kencangnya pemerintah untuk menegakkan administrasi pernikahan dan kependudukan.

Banyak warga yang frustasi sehingga akhirnya berpindah agama, agar dimudahkan mengurus administrasi pernikahan. Karena di zaman itu advokasi administrasi di kalangan umat Buddha masih sangat lemah. Untuk punya KTP beragama Buddha dan surat nikah agama Buddha di desa cukup sulit. Bahkan di zaman sekarang, praktik-praktik seperti ini pun masih banyak terjadi di desa-desa.

Pembinaan agama Buddha di Desa Kotesan pun masih lemah. Alhasil sekarang umat Buddha Desa Kotesan yang tadinya sekitar 125 KK, sekarang hanya tinggal 15 KK yang didominasi oleh orang-orang lansia. Rata-rata anak mudanya sudah berpindah semua karena alasan menikah dan lain sebagainya.

Kiranya realitas di atas menjadi pekerjaan rumah bersama untuk komunitas Buddhis. Umat-umat di desa banyak yang tidak terekspos dan tidak diperhatikan, padahal potensinya tidak kalah dengan umat di kota.

Jika dibiarkan secara terus menerus, vihara tanpa umat akan hanya menjadi rumah kosong tak berpenghuni, tanpa napas cinta kasih di dalamnya, tanpa nyawa spritual di dalamnya.

http://buddhazine.com/umat-buddha-de...u-untuk-habis/

Miris, padahal termasuk agama yang diakui resmi
terranrex
terranrex memberi reputasi
1
1.8K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.