Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Apa kabar, GanSist semua? 
Semoga kesehatan lah yang sedang kita nikmati sekarang ini. Baik lahir maupun batin. 

Begini, beberapa waktu lalu, tersiar berita tentang rasisme terhadap saudara kita yang berasal dari Papua. Sungguh! Bagi ane itu hal yang sangat keterlaluan. Gak bisa membayangkan, seandainya ane yang mendapat tindakan rasis. Pasti sakit banget. 

Perbuatan oknum yang menghina tersebut sangat tidak pantas ditiru. Terlepas dari apapun penyebabnya. Jika sudah mengarah kepada penghinaan fisik, menurut ane itu sudah di luar batas. Ane menentang keras tindakan rasisme. 

Bukannya ane sombong, nih, ya. Tapi, ane itu dari dulu paling benci banget jika fisik seseorang dibuat olok-olokan oleh sesamanya. Apalagi ini hanya karena tidak satu suku, lalu dengan seenak hati menghina. 

Oh … itu sangat keterlaluan, Ferguso! 


Karena apa? Karena bagi ane sendiri, saat ada orang menghina fisik seseorang lainnya --fisik yang sejak lahir dimiliki--, sama saja orang tersebut sedang menghina Sang Pencipta. 

Memang tak dapat dibantah, tanpa kita sadari terkadang rasisme itu hadir di sekitar kita. 

Cerita dikit, nih. Dulu, dulu banget, jaman ane masih lajang, pernah dengar segelintir orang tua yang beranggapan bahwa lelaki sunda itu lebih baik jangan menikahi wanita jawa. Lah? Ane hanya bisa melongo saat itu. Entah apa maksudnya? Tapi yang pasti ane tidak setuju dengan anggapan tersebut. Anggapan macam apa itu?
Eh, tapi, menurut GanSist, hal di atas yang ane barusan sebut termasuk rasisme, bukan? 

Menurut ane sebagai sesama umat manusia, mari kita saling mengingatkan. Jangan hanya karena kita tidak satu golongan atau suku, lalu dengan mudah mencaci maki saudara setanah air sendiri. Jangan! Jangan pernah lakukan itu, ya. 

Coba bayangkan jika yang dihina itu adalah diri sendiri atau keluarga kita.

Bukankah kita semua tahu? Kita berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Sebagaimana arti dari Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan bangsa ini.

Dan perlu diingat juga, bahwa kemerdekaan yang diraih bangsa ini adalah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa (tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alinea ketiga). Juga berkat perjuangan para pahlawan yang berasal dari berbagai suku dan daerah. 

Jadi, mulai sekarang, stop membeda-bedakan kawan hanya karena berbeda suku. Jika terhadap warga asing saja kita bisa ramah, lalu mengapa terhadap saudara sebangsa sendiri memandang rendah?

Akhir kata, cukup sekian opini ane terkait rasisme. Semoga ada hal positif yang bisa diambil dari tulisan receh ane ini. 

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh



Jatim, September '19





Sumber gambar
https://weheartit.com/entry/183372970