mbak.farAvatar border
TS
mbak.far
Edukasi Antirasis Untuk Anak


Anti Rasisme


Rasisme, bukan penyakit sosial baru dalam sepanjang sejarah dunia.

Adolf Hitler dan kekuasaannya adalah contoh praktik rasisme mengerikan yang sulit dilupa.

Meski kebanyakan dari kita mungkin sebatas tahu kisah kelam tersebut melalui buku sejarah, genosida terhadap tidak sedikit orang Yahudi yang dilakukan oleh Hitler dan Nazi, tetap dapat memberi pelajaran berharga jika tindakan rasis pasti menyisakan luka dan kerugian, baik fisik maupun psikis.

Demikian pula dengan Israil yang melakukan kekejaman dan tindakan rasis terhadap Palestina yang bahkan masih berlangsung hingga saat ini.



Stop Racism!

Katakan Tidak Pada Rasisme!

Dunia selalu menggaungkan itu, tetapi nyatanya masih saja tidak sedikit tindakan rasis dilakukan oleh orang-orang yang mengkotak-kotakkan diri menjadi kelompok. Ironisnya, tidak jarang tindakan pengkotakan demikian dilakukan secara sengaja serta massal.

Mendiskreditkan kelompok minoritas. Menganggap bentuk fisik dan warna kulit paling unggul. Merasa ras serta etnis tertentu paling hebat sehingga merendahkan yang lain, itulah rasisme sesungguhnya.

Anti Rasis



Tindakan rasis serta adanya kecenderungan membanding-bandingkan atau menilai pihak lain berdasarkan fisik dan ras, rupanya masih kerap terjadi di mana pun, termasuk di Indonesia.

Hangat dalam ingatan, bagaimana kejadian yang menimpa saudara kita, orang-orang Papua, di negeri yang katanya Gemah Ripah Loh Jinawi dan menjunjung tinggi nilai kebhinekaan ini, masih saja ada gesekan sosial yang terjadi akibat tindakan rasis yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

Musnahkan Rasisme!

Sebagai manusia dengan mental yang sehat, tentu kita menganggap jika praktik rasisme adalah tindakan biadab yang tidak pantas dilakukan oleh orang beradab.

Quote:



Namun sayangnya, semua sudah terjadi. Rentetan pendiskriminasian yang terlanjur meninggalkan rasa sakit, tentu tidak bisa begitu saja kita lupakan semudah menghapus coretan pensil di atas kertas, apalagi bagi mereka yang terlanjur terluka.

Sebagai manusia bermental sehat serta beradab, sudah pasti kita tidak ingin kejadian-kejadian rasisme sejenis terulang di masa mendatang, bukan?

Sementara yang bisa kita lakukan saat ini adalah mengambil tindakan preventif dengan memberi edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya menghargai perbedaan dalam bentuk apapun.

Edukasi Antirasis


Anak-anak Indonesia adalah aset berharga generasi penerus bangsa. Gan-Sis tentu akan membekali mereka dengan pendidikan terbaik, termasuk edukasi antirasis yang akan saya ulas di thread kali ini.

Apa saja yang perlu orangtua lakukan demi memberi edukasi antirasis terhadap anak?

Setidaknya, inilah empat rangkuman edukasi antirasis yang perlu Gan-Sis terapkan kepada anak :


1. Ajakan beribadah bersama

Jama'ah

Tentu Gan-Sis setuju, jika praktik-praktik ritual keagamaan manapun pasti mengajarkan kesetaraan dalam kemanusiaan. Misalnya saja dalam salat berjamaah.

Ibadah salat berjamaah dalam ajaran Islam, dilakukan secara bersama-sama, berbaris-baris (shaf) tanpa memandang seseorang dari ras apa, warna kulitnya apa, latar belakangnya bagaimana, atau si miskin dan si kaya. Semua berkumpul menjadi satu tanpa membeda-bedakan (anti rasis).

Gan-Sis bisa mengajak anak-anak untuk terbiasa mendirikan ibadah berjamaah ini, sehingga lama-kelamaan akan terbentuk pemahaman dalam dirinya bahwa di hadapan Tuhan, semua manusia itu adalah sama, tanpa membanding-bandingkan sesuatu yang bersifat rasial.


2. Berbagi dengan yang lemah

berbagi

Sering-sering mengajak anak menyapa langsung dan berbagi sebagian rezeki kepada orang-orang lemah serta kurang mampu, akan membentuk jiwa dermawan dan ramah dalam diri mereka.

Mereka juga akan memiliki rasa empati sehingga saat dewasa, tidak mudah merendahkan orang lain, karena sudah terbentuk pemahaman bahwa semua manusia adalah sama.


3. Berteman dan bersosialisasi

sosialisasi dan interaksi

Beri anak-anak ruang untuk berteman dan bersosialisasi, bermain dengan siapapun tanpa pandang bulu. Misalnya, sekali-kali Gan-Sis bisa mengajak anak-anak bermain di taman kota atau desa, yang di sana kemungkinan terdapat anak-anak lain yang sedang bermain.

Terutama jika anak-anak Gan-Sis masih dalam usia antara 5-10 tahun, biarkan mereka bermain, berteman, dan bersosialisasi. Cukup awasi dari kejauhan.


4. Reward dan punishment

reward

Jika anak Gan-Sis meyelesaikan tugas sekolah atau tugas rumah, sekalipun tugas itu terbilang ringan, hargai dengan memberi reward (hadiah). Tidak harus selalu mahal, reward berupa pujian pun cukup membuat anak-anak merasa dihargai.

Pemberian reward ini sekaligus mengajarkan anak jika nilai (value) manusia itu tidak terletak pada hal-hal yang bersifat tampilan fisik, tetapi terletak pada amal (karya, tindakan) dan hati.


here

Selain reward (hadiah), Gan-Sis juga perlu memberi punishment (hukuman) ketika anak-anak melakukan kesalahan.

Hukuman ini bukan dimaksudkan untuk menyakiti, tetapi untuk memberi edukasi.

Pemberian punishment secara tidak langsung mengajarkan anak untuk tidak mengedepankan egoisme.

Saat anak bersalah, orangtua harus tampil memberi hukuman sebagai bentuk penyerahan tanggung jawab atas kesalahan, bukan justru menyalahkan orang lain, di mana tindakan demikian akan terbawa hingga dewasa, anak-anak akan cenderung menyalahkan serta merendahkan orang lain, tidak mudah meminta maaf sekalipun ia yang telah melakukan kesalahan.

Hukuman sederhana bisa ditempuh dengan cara yang lebih edukatif, misalnya membersihkan kamar tidur, menghapal doa, atau yang lainnya.



Kita Adalah Saudara

Apa, sih, pentingnya edukasi antirasis untuk anak?

Nah, sebagaimana yang saya paparkan di atas, bahwa sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak perlu mendapat pendidikan antirasis sejak dini, dengan harapan di masa-masa mendatang Indonesia tetap damai, harmonis, serta menjunjung nilai keberagaman dan perbedaan tanpa adanya gesekan terutama yang disebabkan oleh gejolak sosial.

Kiranya, cukup sekian thread kali ini. Semoga ada ilmu yang bisa dipetik. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa rasial, khususnya di negeri kita tercinta, dan dunia pada umumnya.

Mari kita jaga ucapan, tindakan, serta hati dari merendahkan orang lain, sebab itu sama sekali tidak keren, tidak mendatangkan keuntungan, justru merugikan. Dan karena, sebagai manusia, kita semua adalah sama.

Aku Bhineka Tunggal Ika. Aku Cinta Indonesia emoticon-I Love Indonesia


Sumber: Opini Pribadi
Diubah oleh mbak.far 03-09-2019 06:42
delia.adel
cattleyaonly
malaikatrindu
malaikatrindu dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2.3K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.