bpln.sniperAvatar border
TS
bpln.sniper
Kebijakan Trump soal Suriah Bikin Mantan Menhan AS Ini Mengundurkan Diri
Kebijakan Trump soal Suriah Bikin Mantan Menhan AS Ini Mengundurkan Diri

Senin, 2 September 2019 | 18:49 WIB


Mantan Menteri Pertahanan AS James Mattis.


WASHINGTON DC, - Mantan Menteri Pertahanan ( Menhan ) AS James Mattis menuturkan, dia mengundurkan diri setelah Presiden Donald Trump membuat kebijakan soal Suriah.


Dalam wawancara televisi pertama sejak mundur pada Desember 2018, Mattis mengungkapkan dia terpaksa meletakkan jabatannya setelah Trump mengumumkan bakal menarik pasukan dari Suriah.


Baca juga: Penjabat Menhan AS Ingatkan Staf Pentagon Harus Netral dari Politik


Diwawancarai CBS seperti dikutip CNN Minggu (1/9/2019), James Mattis berencana untuk mengabdi di pemerintahan Trump selama empat tahun penuh.

Namun, kebijakan sang presiden untuk memulangkan pasukan dari Suriah membuatnya merasa sudah "tidak selaras", dan memutuskan mengundurkan diri.

Pensiunan Jenderal bintang empat dari Korps Marinir itu mengatakan, dia mempunyai dasar argumentasi kuat mengapa menentang penarikan pasukan AS.

Dia menekankan pentingnya mempertahankan pengaruh sebesar mungkin di Suriah. Sebab dia tidak melihat hasil bagi AS ketika memutuskan menarik serdadu dari Irak.


Mattis menjelaskan, memulangkan militer tak hanya mengganggu kampanye mereka dalam melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun juga mengkhianati sekutunya.
"Inilah pandangan saya soal kekuatan AS. Bagaimana kami tetap mempertahankan sekutu kami dengan kuat," ujar mantan menhan berusia 68 tahun tersebut.

Penekanan Mattis akan pentingnya membina hubungan dengan mitra sudah dia sebut dalam surat pengunduran dirinya, maupun bukunya yang akan terbit berjudul Call Sign Chaos: Learning to Lead.

Selama menjabat, Mattis dianggap sebagai pilar stabilitas di tengah kekacauan di Gedung Putih. Karena itu, keputusannya mengundurkan diri mengejutkan.

Trump mengacuhkan saran baik dari sekutu maupun para pejabatnya. Bipartisan di Kongres AS pun menentang. Bahkan sekutunya di Republik memperingatkan akan bahaya keputusan penarikan tersebut.

Saat berbicara kepada CNN Februari lalu, Mattis mengutarakan bahwa dia begitu menentang memulangkan pasukan AS karena kelompok ISIS jauh dari kata kalah.

Mattis mengungkapkan dengan "terus terang" kepada Trump bahwa keputusannya sudah tidak bisa ditolerir, dan mereka harus berpisah karena perbedaan pendapat.

Menhan dengan julukan Mad Dog semasa aktif di militer mengaku belum berbicara dengan Trump semenjak dia mundur. Namun dia menegaskan tidak akan berbicara hal buruk tentangnya.

https://internasional.kompas.com/rea...i-mengundurkan


kakek Mattis betah amat menjomblo sampai sekarang


emoticon-Mewek
apollion
sebelahblog
anasabila
anasabila dan 3 lainnya memberi reputasi
4
747
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.