1. Risiko terkena penyakit kronis



Gaya hidup sedenter atau menetap dikaitkan dengan lebih dari 30 penyakit kronis, termasuk meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 112% dan risiko penyakit jantung hingga 147%.
Hasil studi memperlihatkan bahwa berjalan kurang dari 1.500 langkah setiap hari, atau duduk dalam jangka waktu yang lama tanpa membakar kalori akan menyebabkan peningkatan resistensi insulin yang menjadi penyebab diabetes tipe 2.

2. Risiko terkena Deep Vein Thrombosis (DVT)



Dikutip dari HelloSehat, Deep Vein Thrombosisatau DVT adalah kondisi di mana terdapat gumpalan darah di pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena yang terkena DVT biasanya terletak dalam otot kaki dan disebabkan karena duduk diam terlalu lama. Gumpalan ini menyebabkan aliran darah melambat, hingga menyebabkan daerah yang tersumbat menjadi bengkak, merah, dan menyakitkan. Jika gumpalan bergerak ke paru-paru, maka bisa menimbulkan masalah pernapasan serius.

3. Dapat menghancurkan punggung



Berada dalam posisi duduk akan memberikan tekanan pada otot punggung, leher, dan tulang belakang. Akibatnya, Agan bakal merasakan tegang dan nyeri pada punggung, leher, dan tulang belakang. Bakal lebih buruk lagi kalau Agan duduk dalam posisi yang nggak baik, atau nggak  nyaman.

4. Melemahkan kekuatan otak



Duduk dalam jangka waktu yang lama dapat melemahkan otak kita, Gan. Saat kita banyak bergerak, otot kita bakal bergerak untuk memompa darah dan oksigen ke otak kita. Namun, kalau Agan terlalu lama duduk, lama kelamaan otot-otot kita menjadi lemah, yang menyebabkan peredaran darah dan oksigen ke otak akan berjalan lebih lambat.

5. Memperpendek hidup



Nggak tanggung-tanggung nih, akibatnya. Kalau Agan kebanyakan duduk, Agan bisa punya kemungkinan meninggal lebih awal! Orang yang gaya hidupnya sangat sedenter dan kurang begerak punya risiko 22 hingga 49% lebih besar untuk mati muda. Penyebabnya ya  tidak lain tidak bukan karena Agan bakal lebih rentan terkena penyakit seperti yang udah disebutkan di atas.