Siapa Dalang Dibalik Transfer Besar-besaran Klub Liga Inggris?
TS
ahlifosil
Siapa Dalang Dibalik Transfer Besar-besaran Klub Liga Inggris?
Siapa Dalang Dibalik Tansfer Besar-besaran Klub Liga Inggris, Berikut 10 Direktur Teknik Terbaik Musim Transfer 2019/2020
Mengenal Direktur Teknik dalam sepakbola, peran mereka sering tidak jelas dan menyebabkan banyak perdebatan di media olahraga. Seorang direktur teknik adalah tokoh manajemen senior dalam tim sepakbola yang paling umum di Eropa. Kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang Direktur Teknik adalah paham taktik, negosiasi, dan manajemen klub yang baik. Kemampuan lobi menjadi senjata utama para Direktur Teknik dalam sepakbola, merayu pemain, agen pemain, hingga orang tua pemain.
Kehadiran direktur sepakbola bertindak sebagai perantara antara manajer dan dewan dan dapat mengurangi tekanan pada manajer dengan menangani aspek-aspek dari pelatihan sehari-hari, yang memungkinkan manajer untuk fokus pada kinerja di lapangan. Direktur Teknik juga dapat membantu untuk menstabilkan klub, banyak contoh ada direktur teknik melangkah sebagai manajer sementara pada kepergian manajer. Direktur - seringkali figur sepakbola yang berpengalaman - mungkin juga memberi saran positif kepada manajer yang kurang berpengalaman atau dewan klub yang kurang berkembang.
Transfer musim panas di Premier League memecahkan rekor terbanyak transfer dengan mengahabiskan 1,43 milliar pounds untuk proses transfer 99 pemain secara permanen. Arsenal menjadi klub dengan pengeluaran terbanyak musim ini dengan 155 juta pounds, diikuti oleh klub promosi Aston Villa dengan 148,6 juta pounds.
Wow, jumlah yang fantastis. Tentu saja bukan pekerjaan yang mudah untuk mendatangkan seorang pemain. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, seperti: kemampuan finansial klub, kebutuhan taktik dan strategi, skill pemain, serta beberapa hal di luar lapangan lainnya seperti proses adaptasi pemain, ijin kerja pemain, serta nilai investasi pemain.
Dan semua itu menjadi tanggung jawab bagi seorang Direktur Teknik, berikut kami himpun Direktur Teknik paling oke pada musim transfer 2019/2020.
10. Aston Villa
Spoiler for Jesús García Pitarch:
Jesús Vicente García Pitarch Marco, pria Spanyol kelahiran La Pobla, 14 November 1963 namanya tak asing lagi bagi dunia persepakbolaan di Spanyol. Malang melintang bersama klub-klub La Liga sejak 2002, Valencia diantarnya menjadi juara La Liga dan Piala UEFA 2003/2004 bersama Rafael Benitez. Kemudian ia sempat berlabuh ke Atletico Madrid dan menjadi aktor dibalik transfer Diego Forlan pada 2009.
Saat di Atletico Madrid, Pitarch sempat akan meminjamkan David De Gea muda ke Numancia, tapi ia menolaknya dan akhirnya diberikan hukuman berlatih sendiri selama satu minggu .
Pitarch mulai menukangi jabatan Direktur Teknik (Sporting Director) di Aston Villa sejak 2018 dan berhasil membawa The Villans promosi ke Premier League. Musim transfer ini ialah yang dibalik transfer jor-joran Villa. Tercatat Wesley yang ditransfer dari Club Brugge menjadi rekor transfer termahal klub.
Jika dilihat dalam transfer ini, Villa memiliki pemain baru hampir di setiap posisi. Rataan usia transfer 20 pemain ini 24 tahun, ini nampaknya Pitarch ingin menyegarkan skuad Aston Villa.
sumber: transfermarkt
Apakah Villa mampu bertahan di panasnya Premier League musim ini, atau hanya penggembira saja seperti yang dilakukan Fulham musim laluyang juga jor-joran dalam transfer namun kemudian degradasi kembali, ups. We''ll see.
Top : Ezri Konsa dan Anwar El Ghazi
Flop : Matt Target dan Wesley
9. Leicester City
Spoiler for Jon Rudkin:
Dari foto inilah semua cerita Cinderella Liga Inggris bagi Leicester bermula, Jon Rudkin pria sebelah kiri Claudio Ranieri yang menjadi fondasi bagi Leicester City juara pada tahun 2016. Rudkin diangkat sebagai Manajer Akademi di Leicester City pada Juni 2003 setelah sebelumnya menjadi alumnus Akademi Sepakbola Leicester City saat berusia 16 tahun dan bekerja sebagai pelatih tim muda The Foxes sejak 1998.
Kemudian ia menggantikan Terry Robinson sebagai direktur teknik pada tahun 2014, Rudkin adalah bagian dari kerangka kerja Leicester yang mengesankan yang mengejutkan dunia ketika The Foxes memenangkan gelar Liga Premier pada tahun 2016.
Sejak kesuksesan itu, Rudkin telah membantu mengamankan sejumlah bintang utama Leicester seperti Jamie Vardy dan Kasper Schmeichel untuk kontrak baru. Musim ini Rudkin mempunyai pekerjaan bersama Brendan Rodgers, misi mereka menembus 6 besar tabel klasemen membuat mau tak mau The Foxes harus memperkuat skuad mereka.
sumber: transfermarkt
Youri Tielemans menjadi rekor pembelian sepanjang masa Leicester dengan mahar 45 juta pounds, menurut Rudkin penampilan impresif pemuda Belgia itu membuatnya berani mambayar mahal dari Monaco, untuk di pasangkan dengan James Maddison yang juga bermain baik musim lalu. Selain itu, untuk menemani Vardy, Ayoze Perez didatangkan dari Newcastle. Leicester melakukan perjudian besar dengan menebus pemain-pemain muda ini dengan biaya transfer yang besar.
Rudkin mau tak mau, juga harus melego pemain andalannya Harry Maguire ke MU dengan bayaran 80 juta pounds, hasil investasi yang bagus oleh The Foxes. Awalnya Maguire hanya dibeli seharga 13,70 juta pounds dari Hull. Leicester juga masih memiliki bek muda seperti Caglar Soyuncu dan Filip Benkovic.
Top : Youri Tielemans
Flop : Dennis Praet
8. Brighton Hove Albion
Spoiler for Dan Ashworth:
Dan Ashworth, pria kelahiran 6 Maret 1971 ini bergabung bersama The Seagull pada 2018, setelah sebelumnya pada 17 September 2012, Ashworth diangkat sebagai direktur FA untuk pengembangan elit. Dia adalah salah satu pencipta "DNA Inggris", yaitu rencana pengembangan pemain elit yang bertujuan "untuk membantu menciptakan tim senior yang unggul, dalam permainan putra dan putri. Hal inilah yang membuat Timnas Inggris mampu berbicara banyak di turnamen besar baik tim junior maupun senior.
Ashworth pernah berkata dalam masa awal tugasnya di Brighton, "Klub sepakbola sangat luas sekarang. Anda memiliki sistem akademi, dengan sejumlah anggota staf penuh waktu dan filosofi jangka panjang dari pemain muda untuk klub. Anda memiliki peran pengembangan pemain untuk pemain yang ada di dalamnya. Transisi antara sepak bola muda dan senior, dan dipinjamkan misalnya.
"Maka kamu memiliki rekrutmen pemain, yang merupakan hal yang mendunia sekarang. Seseorang harus melakukan penyaringan dan membuat rekomendasi. Sulit bagi manajer untuk mengawasi pemain secara mendalam."
Melalui statementnya tersebut sudah terlihat bagaimana arah kebijakan dari transfer Brighton, pengembangan pemain muda untuk investasi tim ke depannya.
Transfer yang cukup menyibukkan sepertinya untuk The Seagull, tapi lihatlah hasilnya 1 kali menang dan 1 kali imbang di dua pertandingan awal Premier League. Masih banyak waktu untuk melihat sejauh mana Brighton melangkah musim ini.
Yang tentu, apabila mereka berhasil tembus papan tengah pastinya transfer transfer ajib dari Ashworth akan terus terjadi.
Top : Leandro Trossard
Flop : Neal Maupay
7. Bournemouth
Spoiler for Richard Hughes:
Richard Daniel Hughes, lahir 25 Juni 1979 adalah mantan pemain sepak bola profesional Skotlandia, yang bermain sebagai gelandang bertahan di Bournemouth dan Portsmouth. Lelaki 40 tahun ini mempunyai tugas utama melakukan scouting dan rekrutmen pemain baru untuk pelatih Eddie Howe.
Kedua orang inilah yang menjadi aktor kegemilangan Bournemouth bertahan di Premier League sejak mereka promosi pada tahun 2015. Mengambil alih posisi lima tahun yang lalu, ketika mereka promosi ke Liga Premier , Hughes telah melihat pertumbuhan di departemennya scoutingnya, dengan kumpulan pemain yang tersedia untuk membuat The Cherriesmemiliki kedalaman skuad yang bagus karena kualitas pemain yang direkrut telah meningkat.
Menurut Hughes, di AFC Bournemouth, kemampuan hanyalah satu bagian dari teka-teki rekrutmen, dengan manajer mencari pemain yang cocok dengan etos kerja klub, baik di luar lapangan atau di dalam lapangan. Ini berarti bahwa ketika mengidentifikasi pemain yang cocok, tim perekrutan harus melakukan lebih dari yang hanya menonton pemain dari peluit pertama hingga terakhir.
Tak ayal, banyak pemain-pemain Bournemouth menjadi pemain-pemain berkualitas jempolan dalam hal sikap dan komitmen kepada klub.
Hughes juga lebih mengutamakan pemain-pemain muda, selain mempunyai skill, kreativitas, dan bakat yang tinggi mereka juga masih bisa dididik dalam segi karakter. Harry Wilson, Arnaut Danjuma, Phillip Billing, Lloyd Kelly, dan Jack Stacey disorot akan menjadi aset bagi tim.
Top : Philip Billing, Harry Wilson
Flop : Arnaut Danjuma
6. Manchester City
Spoiler for Txiki Begiristain:
Txiki Begiristain memang bukanlah nama yang baru di dunia sepakbola, mantan pemain Barcelona ini sukses menjadi salah satu Direktur Teknik paling top. Dia lah yang bertanggung jawab akan performa impresif Barcelona antara tahun 2003-2010, di bawah Txiki Barcelona selalu memprioritaskan pemain-pemain jebolan La Masia selain itu, dialah yang membawa Ronaldinho, Eto'o, dan Henry berlabuh di Barcelona. FYI, Txiki lah yang merekomendasikan Guardiola sebagai pelatih kepala Barcelona, walaupun saat itu Pep masih sangat hijau dalam dunia manaer sepakbola.
Taktik serupa kemudian digunakan di Manchester City, ia datang pada 2012 kemudian membenahi struktur kepemudaan The Citizen dan lihatlah pemain-pemain yang berhasil dihasilkan City, mulai dari Jadon Sancho, Phil Foden, Kelechi Iheanacho, hingga Felix Nmecha.
Musim 2019/2020, Txiki melakukan transfer gemilang dengan mendatangkan Rodri dari Atletico Madrid. The Citizen musim ini melakukan transfer pintar dengan tidak lagi terlalu mengeluarkan banyak uang untuk satu orang pemain saja.
Disini terlihat sekali ciri khas dari transfer Txiki, yaitu selalu mendatangkan bek sayap yang eksplosif. Angelino dan Cancelo menjadi rekrutan anyar Citizen yang sebelumnya telah mempunyai Kyle Walker dan Benjamin Mendy.
Txiki juga harus mendapatkan kredit dimana ia juga telah berhasil mengorbitkan dan menjual pemain-pemain jebolan akademi Citizen.
Top : Rodri
Flop : Angelino
5. Tottenham Hotspurs
Spoiler for Rebecca Caplehorn:
Tokoh kunci di balik layar di Tottenham, Caplehorn bekerja erat dengan Pemilik klub, Daniel Levy dalam memikul banyak tanggung jawab sehari-hari di tim London utara. Setelah bekerja di Queens Park Rangers selama lima tahun sebelum pindah ke Spurs, Caplehorn juga menghabiskan waktu bekerja di Lawn Tennis Association (LTA).
Tetapi dengan sumber daya yang ketat karena stadion baru Spurs yang akan datang, Caplehorn dan tim rekrutmen Spurs lainnya telah bekerja keras untuk memastikan manajer Mauricio Pochettino mampu berbuat banyak untuk Spurs dengan skuadtim yang ada. Sejak 2015 Rebecca melakukan banyak transfer penting bagi klub sehingga mampu mengantarkan Tottenham tembus babak final Liga Champhions 2018.
Musim ini Spurs tampak semakin memperkuat lini tengahnyadengan kedatangan Tanguy Ndombele dan Giovanni Lo Celso. Setelah musim lalu tanpa melakukan transfer arena klub tengah berhemat untuk dana membangun stadion. Musim 2019/2020 tampaknya Spurs mulai tidak main-main dalam transfer dengan berani jor-joran.
Top : Tanguy Ndombele
Flop: Ryan Sessegnon
4. Everton
Spoiler for Marcel Brands:
Setelah sukses mengantarkan PSV dalam waktunya di Belanda, Brands mengawal tiga gelar Eredivisie PSV dalam empat musim dan dipuji karena kemampuannya dalam integrasi pemain muda ke dalam tim senior. Pengaruhnya dapat dilihat dalam transfer cerdas PSV (Strootman, Wijnaldum, Lozano) dan lulusan akademi yang stabil (Depay, Locadia, Bergwijn, Labyad), ini menggambarkan bagaimana seorang direktur olahraga yang dapat memahami pentingnya penyelarasan ideologis dan nilai inter hubungan departemen.
Kedatangannya ke Everton setelah mengambil alih dari Steve Walsh sebagai direktur teknik di musim panas ini, pekerjaan terbesar Brand untuk Everton adalah mendatangkan pemain-pemain yang bisa membuat Everton bersaing di papan atas Premier League.
Kedatangannya memakanbanyak korban, Wayne Rooney, DavyKlaasen, hingga Sandro Ramirez yang kemudian ia ganti dengan kedatangan Moise Kean, Alex Iwobi, dan Jean Gbamin. Transfer yang dilakukan Brands juga suatu Long-term Visiondari Everton, melakukan transfer cerdas yang diiringi dengan mengorbitkan pemain muda seperti Tom Daviesdan Dominic Calvert Levin.
Kesan akhirnya, adalah sebuah klub di mana kepentingan kolektif selaras dengan penghasilan klub. Karir Brands membuktikan, bahwa umumnya yang ia datangkan selalu menguntungkan.
3. Wolverhampton
Spoiler for Kevin Thelwell:
Setelah awalnya diberi peran sebagai Kepala Pengembangan dan Perekrutan Sepakbola pada Januari 2013, Thelwell dipromosikan menjadi Direktur teknik olahraga pada musim panas 2016. Tanggung jawab Thelwell di Molineux termasuk mengawasi semua hal yang berkaitan dengan sisi sepak bola klub.
Thelwell awalnya adalah bos akademi Wolves dan dikonfirmasi pada 2012, bahwa di bawah kepemimpinannya, akademi di klub telah direklasifikasi sebagai 'Kategori Satu' dan salah satu yang terbaik di negara ini. Wolves menikmati kampanye yang luar biasa pada 2018-19, finis ketujuh di klasemen Liga Premier setelah promosi musim panas sebelumnya, serta berhasil mencapai semi-final Piala FA, yang menjadi pertanda baik sebagai tepi 2019-20 semakin dekat.
Meskipun demikian, klub bersikeras bahwa fokus telah ditempatkan pada kualitas daripada kuantitas, dengan Thelwell menekankan bahwa setiap pendatang baru harus menjadi pertandingan yang sempurna untuk tim dan keputusan tergesa-gesa tidak akan dibuat.
Kita tunggu saja gebrakan Wolves di Eropa musim ini.
Top : Raul Jimenez
Flop : Patrick Cutrone
2. Manchester United
Spoiler for Ed Woodward:
Sebenarnya TS agak susah untuk memutuskan hal ini,
Ed Woodward, banyak dibenci fans MU tapi musim ini sepertinya Ed belajar banyak dari transfer musim-musim sebelumnya. Meski gagal mendatangkan beberapa nama besar, Woodward dinilai The Timestelah belajar dari beberapa kesalahan. Dia tak lagi memaksakan membeli pemain mahal yang sulit ditangani, seperti Falcao dan Angel Di Maria. Woordward memilih pemain muda dan masih lapar gelar, seperti Wan-Bissaka dan Daniel James.
Setidaknya MU melakukan perbaikan transfer musim ini, walaupun hanya mendatangkan tiga orang pemain saja. Kini tergantung Solksjaer bagaimana pintar-pintar meracik pemain-pemain mudanya.
Mungkin pekerjaan yang mudah bagi Solksjaer karena skuadnya hampir tidak banyak berubah, dan proses adaptasi yang cepat. Tapi mampukah MU bertahan di papan atas Premier League.
Kita lihat saja apakah bek termahal dunia mampu mengangkat performa lini belakang MU yang sejak musim lalu mendapat cercaan karena banyaknya blunder yang dilakukan. Belum lagi juru tekel liga Inggris musim lalu Aaron Wan Bissaka juga bergabung dengan Red Devil.
Mungkin transfer musim dingin nanti Ed Woodward akan mengejutkan dunia transfer lagi dengan mendatangkan pemain tengah bagus bagi United.
Top : Aaron Wan Bissaka
Flop : -
1. Arsenal
Spoiler for Raul Sanllehi:
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, Sebelum di Arsenal, Sanllehi merupakan Direktur Sepakbola di klub raksasa Spanyol, Barcelona. Bersama klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut, Sanllehi sukses menuntaskan beberapa transfer penting. Sebut saja perekrutan Alexis Sanchez dari Udinese (2011), Luis Suarez dari Liverpool (2011), sampai Neymar dari Santos (2013)
Awal masa transfer Arsenal hanya dimodali 45 juta pounds saja tak membuat Raul Sanllehi gentar. Tim front office saat ini, dipimpin oleh direktur sepakbola Raul Sanllehi dan didukung oleh direktur sepakbola baru Edu Gaspar dan ketua negosiator Huss Fahmy, sejauh ini tampak sangat kompeten. Melalui banyak transaksi yang cerdas, Sanllehi dan rekan. telah berhasil meningkatkan skuad secara signifikan sambil tetap dalam batasan anggaran 45 juta pounds mereka.
Mereka langsung gas pol saat deadline day transfer tiba, dengan mendatangkan Kieran Tierney dan David Luiz sekaligus, wow!
Nicolas Pepe yang ditebus 80 juta pounds padahal modal mereka hanya 45 juta saja, bagaimana bisa, tentu saja formula-formula transfer tertentu telal dirancang oleh Raul Sanllehi dkk untuk mewujudkan Arsenal yang mampu bersaing memperebutkan gelar Juara.
Kini semua tinggal menunggu waktu saja, apakah formula transfer dari Sanllehi ini membuahkan hasil atau tidak.
Top: Dani Ceballos
Flop : Nicolas Pepe
Musim 2019/2020, TS prediksi akan menjadi musim yang sangat kompetitif bagi semua tim.
Pemain Top dan Flop tentu saja akan diketahui di akhir musim nanti, tapi TS hanya sekedar memprediksi saja.
TS pun bukan fans salah satu tim Liga Inggris, tapi TSfans timnas Inggris.
Bagaimana menurut teman-teman semua?
embunsuci dan 8 lainnya memberi reputasi
9
7.6K
Kutip
59
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
23.1KThread•11.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru