Quote:
Foto: Istimewa/Instagram MRT Jakarta
Jakarta - Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan akan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. PT MRT Jakarta menegaskan akan terus memperpanjang jalurnya meski Jakarta bukan lagi ibu kota.
Dirut PT MRT Jakarta William Syahbandar menyatakan bahwa Moda Raya Terpadu tetap akan dikembangkan di Jakarta meski ibu kota dipindah. Komitmen penambahan 231 km jalur dalam 10 tahun tidak akan ditinggalkan.
"Pertanyaannya, kalau ibu kota pindah apakah MRT berhenti atau tidak? Kita tetap berjalan terus, meski ibu kota pindah, komitmen pembangunan 231 km dalam 10 tahun ke depan tetap berjalan dan tidak berubah," tegas William di Grand Whizz, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
[table][tr][td]
Baca juga: Akhirnya MRT Fase III Dapat 'Pendonor'[/td]
[/tr]
[/table]
Bahkan, William menyatakan bahwa dana Rp 571 triliun yang diminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membangun Jakarta hampir setengahnya akan dialokasikan untuk MRT. Dia menyebut Rp 230 triliun dari dana tersebut akan digunakan untuk kembangkan MRT Jakarta 10 tahun ke depan.
"Kalau dari Rp 571 triliun itu, Rp 230 triliun itu untuk pembangunan MRT, gambaran besarnya seperti itu," papar William.
Namun, dana tersebut bisa berubah lebih banyak ataupun lebih sedikit. "Ini baru bicara gambaran besar, kalau angka detail-nya kita akan lihat setelah desain dan berbagai kajian," ungkap William.
William menyatakan MRT tetap dikembangkan karena, moda transportasi yang satu ini bagaikan tulang punggung transportasi massal kota metropolitan.
"MRT itu backbone transportasi massal kota metropolitan. Saya tegaskan, MRT akan tetap dikembangkan," kata William.
[table][tr][td]
Baca juga: Sudah Sampai Mana Rencana Bangun MRT Bundaran HI-Kota?[/td]
[/tr]
[/table]
Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku telah melaporkan kebutuhan investasi percepatan pembangunan Jakarta sebesar Rp 571 triliun kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kebutuhan investasi itu, kata Anies dalam rangka membebaskan Jakarta dari segala bentuk beban, salah satunya adalah kemacetan dengan menggenjot pembangunan transportasi umum.
"Jadi, sejak Februari lalu kami sudah membahas di level ratas bahwa pembangunan Jakarta harus dilakukan percepatan," kata Anies di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Sumber
Jelas dong tetep berlanjut, Transportasi umum massal itu penting bagi kota besar seperti Jakarta. Semoga aja tetep lancar serta tampa hambatan proyeknya
Dan juga kota-kota besar lainnya juga menyusul punya transportasi massal