Indonesia dalam gebrakan perubahan, di usia kemerdekaan yang ke 74 tahun ini, banyak sekali perubahan yang terjadi di beberapa lini baik infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan revolusi mental, bahkan ibu kota juga telah dipindahkan ke Kalimantan Timur.

Berdasarkan keputusan presiden Joko widodo, kemarin tanggal 26 Agustus 2019 di Istana Negara beliau mengungkapkan bahwa:

Hal ini tentu menimbulkan pro dan kontra, banyak yang mendukung ada juga yang menentang, dukungan dan pertentangan itu pun mempunyai alasan yang kuat.

Dukungan datang untuk memberikan perubahan, perubahan akan Indonesia yang secara tata letak geografis memang sangat luas namun belum merata pembangunannya.
Dengan diadakannya pemindahan ibu kota, diharapkan akan ada perubahan di bagian pembangunan dan kesejahteraan.
Memang ini juga masih menjadi PR, apakah rencana itu semudah yang dipikirkan?
Lantas apa saja yang akan dilakukan untuk melakukan perubahan yang membawa pada kemajuan?
Selain alasan di atas, alasan pindahnya ibu kota kita ke Kalimantan Timur berdasarkan penjelasan ahli adalah untuk mengurangi beban Jakarta, beban apa yang dimaksut?
Banyak sekali makna tentang beban itu sendiri, dari kapasitas ruang juga beban mental yang terus nampak kuat jika tidak diurai.

Tentu dengan pindahnya ibu kota, banyak sekali harapan yang tertulis dan dititipkan kepada para pemimpin Indonesia, jagalah kepercayaan kami warga Indonesia, majukan Negara kami, kami akan membantu dengan segala kemampuan yang dimiliki, kalau pun yang tidak dapat membantu dengan usaha, pasti akan membantu dengan doa.
Kesejahteraan Indonesia ada pada persatuan, eratkan tangan dan satukan pemikiran, bukan hujatan atau cacian, kita harap lagu kebangsaan menjadi semangat perjuangan.
Perjuangan untuk meraih impian yang dulu masih mengawang dalam angan.

Kalimantan daerah yang sangat tepat untuk menjadi Ibu kota, selain masih asri dan belum padat penduduk, juga lebih mudah dalam mengatur tata letak bangunan Negara, semoga tidak tumpang tindih dalam pembangunan ibu kota kita Indonesia.

Untuk Jakarta tak perlu sedih, ini bukan kisah cinta dicampakan, hanya sekedar membuat ikatan baru agar kasih sayang tetap kuat tersematkan.
Mana ada yang bisa menghapus sejarah tentang Jakarta? Ibu kota Indonesia yang sudah 74tahun lebih berkorban dan mengangkat citra Indonesia pada Dunia.
Namamu akan tetap harum dan makin harum, kini bebanmu telah berkurang, saat ini Jakarta akan dijadikan tempat pusat bisnis, keuangan dan pasar dagang.
Alangkah indah jika ini bisa diwujudkan, pasti Jakarta akan semakin makmur dengan penduduk yang sejahtera karena mereka lebih diprioritaskan sebab lapangan kerja dan usaha berpusat di Jakarta.

Dengan Jakarta menjadi pusat usaha dan Kalimantan Timur menjadi Ibu Kota Negara Indonesia, maka pembangunan dan pemerataan kesejahteraan akan lebih mudah dilakukan, secara tidak langsung daerah lain pun akan lebih semangat untuk maju dan sejahtera.

Mau tidak mau dan suka tidak suka kita harus maju bersama, bersama membangun Indonesia dan berjuang melawan kemiskinan.
Menjaga persatuan dan kesatuan dalam kerangka hangat kekeluargaan.

Kalimantan Timur menjadi ibu kota bukan lah hal buruk jika kita bisa menyikapi dengan baik.
Begitu pun dengan Jakarta yang telah lama menjadi ibu kota, kami tetap cinta meski tak lagi menjadi ibu kota, karena wajah Indonesia tak luput dari wajah megahnya DKI Jakarta, iya Jakarta sangat Istimewa, sejarah tetap akan berkisah tentangnya!

Ini bukan kisah sedih, ini adalah awal kisah indah yang telah lama kita impikan.
Mari wujudkan bersama dengan cinta.

Kini saatnya kita membangun semangat, cinta dan kasih sayang kita terhadap Indonesia, lebih penting dari sikap mementingkan kebutuhan pribadi.
Maka kita harus berkorban demi kejayaan.
Indonesia Maju, Indonesia Jaya Dimana pun Ibu Kota kita berada!